Sunday, January 12, 2025
24.7 C
Jayapura

Warga Wouma Tak Terima Wilayahnya Disebut Lokasi Perang

WAMENA -Masyarakat Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya dalam hal ini pemilik hak ulayat dari beberapa Klen marga menolak dengan tegas jika wilayahnya disebut tempat perang oleh Ketua LMA Provinsi Papua, Lenis Kogoya dalam pernyataannya, kemarin.

Warga Distrik Wouma dengan tegas menyatakan jika wilayah itu bukan tempat perang. “Kami dengan tegas menolak pernyataan itu, karena wouma bukan tempat perang, dan wouma juga bukan tempat yang tidak disediakan oleh manusia, tetapi Wouma adalah tempat yang di tempati oleh manusia yang sama seperti manusia-manusia lainnya di seluruh tanah Lembah Baliem, (Wamena) ,” tegas Kaitanus Ikinea yang mewakili warga Wouma Selasa (31/5).

Mereka menilai jika Lenis Kogoya, tidak bisa bicara terlihat di media karena orang asli Wouma pun tidak bisa merencanakan atau merancang untuk melakukan kegiatan model apapun di wilayah atau kampungnya.

Baca Juga :  Bazar Murah Kodim 1702/ Jayawijaya Diserbu Ratusan Warga Kota Wamena

“Karena kami juga mengingat tanggapan dari pemerintah daerah pada aksi pengumuman DOB, bahwa APBD pemerintah daerah bukan untuk membayar kepala manusia, cukup kejadian kemarin di Wouma,”bebernya.

Kaitanus Ikinea juga menyatakan warga menegaskan kepada Ketua LMA provinsi Papua Lenis Kogoya, jika ia tidak dapat menjadikan wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sebagai tempat atau lapangan.

” Kami menghimbau seluruh masyarakat Wouma untuk selalu menjaga kestabilan situasi keamanan di wilayah wouma secara bersama-sama.”bebernya

Warga Wouma juga menuntut Lenis Kogoya, untuk segera mengumumkan pernyataan yang sudah keluar di media pada tanggal 30 Mei kemarin.

Kami dari tokoh adat, tokoh gereja, dan tokoh pemerintah wilayah Distrik Wouma dan 7 kepala kampung meminta Lenis pernyataan yang dikeluarkan itu, tutup Kaitanus (jo)

Baca Juga :  Dilarikan ke RSPAD, Ini Hasil Diagnosa Dokter Terkait Kondisi Lukas Enembe

WAMENA -Masyarakat Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya dalam hal ini pemilik hak ulayat dari beberapa Klen marga menolak dengan tegas jika wilayahnya disebut tempat perang oleh Ketua LMA Provinsi Papua, Lenis Kogoya dalam pernyataannya, kemarin.

Warga Distrik Wouma dengan tegas menyatakan jika wilayah itu bukan tempat perang. “Kami dengan tegas menolak pernyataan itu, karena wouma bukan tempat perang, dan wouma juga bukan tempat yang tidak disediakan oleh manusia, tetapi Wouma adalah tempat yang di tempati oleh manusia yang sama seperti manusia-manusia lainnya di seluruh tanah Lembah Baliem, (Wamena) ,” tegas Kaitanus Ikinea yang mewakili warga Wouma Selasa (31/5).

Mereka menilai jika Lenis Kogoya, tidak bisa bicara terlihat di media karena orang asli Wouma pun tidak bisa merencanakan atau merancang untuk melakukan kegiatan model apapun di wilayah atau kampungnya.

Baca Juga :  Dijanjikan, Pekan Depan Forum Aliansi Honorer Bertemu Pj Gubernur Papua

“Karena kami juga mengingat tanggapan dari pemerintah daerah pada aksi pengumuman DOB, bahwa APBD pemerintah daerah bukan untuk membayar kepala manusia, cukup kejadian kemarin di Wouma,”bebernya.

Kaitanus Ikinea juga menyatakan warga menegaskan kepada Ketua LMA provinsi Papua Lenis Kogoya, jika ia tidak dapat menjadikan wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sebagai tempat atau lapangan.

” Kami menghimbau seluruh masyarakat Wouma untuk selalu menjaga kestabilan situasi keamanan di wilayah wouma secara bersama-sama.”bebernya

Warga Wouma juga menuntut Lenis Kogoya, untuk segera mengumumkan pernyataan yang sudah keluar di media pada tanggal 30 Mei kemarin.

Kami dari tokoh adat, tokoh gereja, dan tokoh pemerintah wilayah Distrik Wouma dan 7 kepala kampung meminta Lenis pernyataan yang dikeluarkan itu, tutup Kaitanus (jo)

Baca Juga :  Ujian Sekolah Tingkat SMA/ SMK di Tolikara Berjalan Lancar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya