Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Pelaku Penembakan Delapan Orang

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat mengecek lokasi penembakan karyawan PT. Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Selasa (31/3). (FOTO: Humas Polda Papua for Cepos)

TPN-PB Klaim Bertanggung Jawab  

JAYAPURA- Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon turun langsung melakukan pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan karyawan PT. Freeport di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Selasa (31/3).

Kapolda Papua menyampaikan sebagaimana keterangan dari para saksi melihat beberapa kelompok yang ada di sisi kanan dan depan gedung telah disimpulkan sementara pelakunya sebanyak 8 orang dengan membawa beberapa pucuk senjata.

“Indikasi dari kejadian ini, Kelompok Kriminal Bersenjata ingin menunjukan eksistensi dengan tujuan membesarkan kelompoknya untuk diakui,” ucap Kapolda Paulus Waterpauw, kemarin.  

Sebagaimana menurut anggota di lapangan, kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak ini akan melakukan kekerasan di sekitar kota dan tidak menutup kemungkinan kelompok ini melewati sekitaran wilayah ini. Dimana mereka juga sangat paham akan jalur dan memanfaatkan ruang di sekitar daerah tersebut.

“Kami menduga bahwa kelompok ini sudah berada di sekitar lokasi sehari sebelum kejadian.  Karena menguasai areal dan sudah mengetahui target yang dituju,” jelas Kapolda.

Sementara untuk korban meninggal bernama Graeme Thomas Weal (57) WNA asal Selandia Baru yang mengalami luka tembak di dada, kemarin dalam proses untuk diberangkatkan ke Jakarta. Rencananya jenazah diotopsi selanjutnya diberangkatkan ke negara asalnya.

“Untuk korban luka-luka sementara sedang dirawat di Timika. Dari petunjuk di sekitar OB 1 tempat Mr. Gram, saya melihat memang jaraknya efektif. Kemudian kita menemukan jejak kaki dan dari depan lokasi taman mereka sudah kumpul terlebih dahulu sekira 8 orang di pagar kuning,” jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan insiden ini, PT. Freeport Indonesia meliburkan total aktivitas perkantoran  di PT. Freeport Office Bulding Kuala Kencana. Selain akibat insiden penembakan yang menewaskan satu warga negara asing sekaligus untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga :  1.275  Lulusan Uncen Diwisuda

“Pasca Covid-19 sebenarnya karyawan sudah dibatasi untuk beraktivitas di kantor, namun adanya kejadian penembakan kemarin maka kami langsung arahan untuk bekerja di rumah mulai Selasa (31/3),” ucap Keery Yarangga, Manager External Communication Corporate Communication PT. Freeport Indonesia.

Lanjutnya, selain keamanan dan kenyamanan, instruksi bekerja di rumah bagi karyawan tidak lain untuk mempermudah aparat keamanan melakukan investigasi pasca penembakan di lokasi kejadian.

“Saat ini aparat masih melakukan tugas mereka. Oleh karena itu kami liburkan para pekerja sementara waktu,” terangnya.

Sementara untuk jenazah Graeme Thomas Wall karyawan PT.Freeport korban penembakan KKB di kawasan Office Bulding (OB) perkantoran PT Freeport di Main Office Kuala Kencana, akan diterbangkan ke Jakarta dan selanjutnya ke Selandia Baru untuk dimakamkan.

“Hari ini jenazah akan diterbangkan ke Jakarta, sembari kami masih lakukan koordinasi untuk di terbangkan ke negara asalnya di Selandia Baru,” ucap Keery.

Sementara dua korban penembakan lainnya masih mendapatkan perawatan intensif di RS Tembagapura. “Dua korban yang mengalami luka tembak kondisinya membaik. Namun masih butuh perawatan medis dan saat ini masih mendapatkan perawatan di rumah sakit,”  jelasnya.

Dirinya mengaku, dalam aksi kontak tembak di kawasan OB perkantoran PT Freeport Kuala Kencana, Senin (30/3) terdapat tujuh orang menjadi korban. Dimana satu orang tewas, dua luka tembak sementara empat orang hanya mengalami traumatik.

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB)  mengklaim bertanggung jawab atas aksi kenembakan karyawan PT Freeport di  lokasi Kuala Kencana, Senin (30/3). Hanya saja TPNPB  menolak bertanggung jawab  atas nyawa korban. Yang dianggap bertanggung jawab atas kematian tersebut adalah Indonesia.

Baca Juga :  Yang Tulus Mengabdi di Pedalaman Papua Justru Ditembak

 Ini disampaikan Juru Bicara TPNPB, Sebby Sembom  dalam press rilisnya, Selasa (31/3) kemarin. Ia menyampaikan bahwa tidak apa itu karyawan Freeport atau siapa sebab TPNPB sudah menyampaikan bahwa Freeport harus segera ditutup  dan karyawan harus meninggalkan tempat kerja. 

 “Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa penembakan di Kuala Kencana, dilakukan TPNPB dibawah Kombas-TPNPB- OPM pimpinan Gusby Waker dan Jhony Beanal. Gusby Waker adalah Komandan Operasi TPNPB KODAP XVIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura,” tuturnya.

 “Dalam laporannya via telepon seluler Gusby Waker mengatakan bahwa aksi penembakan itu mereka yang lakukan dan aksi itu merupakan pelaksanaan perintah operasi sesuai deklarasi perang TPNPB yang mana telah ditetapkan bahwa TPNPB akan lakukan serangan ke areal Perusahaan Emas Freeport, yaitu dari PortSite sampai di Grasberg,” sambung Sebby. 

 Hanya dalam hal ini sasarannya adalah karyawan Freeport, karena mengingat pihaknya sudah meminta manajemen Freeport untuk menghentikan pperasi penambangan namun masih kerja beroperasi. “Dan kami adalah pemilik emas di Gunung Nemangkawi. Oleh karena itu kami anggap bahwa PT. Freeport dan orang-orang yang kerja di perusahaan Freeport adalah perampok yang mana telah dan sedang mencuri hasil kekayaaan alam kami. Jadi apa salahnya kami bunuh karyawan Freeport,” katanya.

Dikatakan, 58 tahun telah beroperasi  dan kini pemilik gunung bertindak dan akar masalah Papua adalah PT. Freeport Indonesia. Lalu Indonesia, Amerika Serikat, Belanda dan PBB harus bertanggung jawab. Pihaknya mengancam akan terus melakukan aksi. Pihaknya juga menyampaikan kepada pemerintah Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat bahwa segera tarik warga negara anda yang kerja di perusahaan. (fia/ade/nat)

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat mengecek lokasi penembakan karyawan PT. Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Selasa (31/3). (FOTO: Humas Polda Papua for Cepos)

TPN-PB Klaim Bertanggung Jawab  

JAYAPURA- Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon turun langsung melakukan pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan karyawan PT. Freeport di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Selasa (31/3).

Kapolda Papua menyampaikan sebagaimana keterangan dari para saksi melihat beberapa kelompok yang ada di sisi kanan dan depan gedung telah disimpulkan sementara pelakunya sebanyak 8 orang dengan membawa beberapa pucuk senjata.

“Indikasi dari kejadian ini, Kelompok Kriminal Bersenjata ingin menunjukan eksistensi dengan tujuan membesarkan kelompoknya untuk diakui,” ucap Kapolda Paulus Waterpauw, kemarin.  

Sebagaimana menurut anggota di lapangan, kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak ini akan melakukan kekerasan di sekitar kota dan tidak menutup kemungkinan kelompok ini melewati sekitaran wilayah ini. Dimana mereka juga sangat paham akan jalur dan memanfaatkan ruang di sekitar daerah tersebut.

“Kami menduga bahwa kelompok ini sudah berada di sekitar lokasi sehari sebelum kejadian.  Karena menguasai areal dan sudah mengetahui target yang dituju,” jelas Kapolda.

Sementara untuk korban meninggal bernama Graeme Thomas Weal (57) WNA asal Selandia Baru yang mengalami luka tembak di dada, kemarin dalam proses untuk diberangkatkan ke Jakarta. Rencananya jenazah diotopsi selanjutnya diberangkatkan ke negara asalnya.

“Untuk korban luka-luka sementara sedang dirawat di Timika. Dari petunjuk di sekitar OB 1 tempat Mr. Gram, saya melihat memang jaraknya efektif. Kemudian kita menemukan jejak kaki dan dari depan lokasi taman mereka sudah kumpul terlebih dahulu sekira 8 orang di pagar kuning,” jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan insiden ini, PT. Freeport Indonesia meliburkan total aktivitas perkantoran  di PT. Freeport Office Bulding Kuala Kencana. Selain akibat insiden penembakan yang menewaskan satu warga negara asing sekaligus untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga :  Rumah Terendam, Ratusan Warga Mengungsi ke GOR Hiad Sai

“Pasca Covid-19 sebenarnya karyawan sudah dibatasi untuk beraktivitas di kantor, namun adanya kejadian penembakan kemarin maka kami langsung arahan untuk bekerja di rumah mulai Selasa (31/3),” ucap Keery Yarangga, Manager External Communication Corporate Communication PT. Freeport Indonesia.

Lanjutnya, selain keamanan dan kenyamanan, instruksi bekerja di rumah bagi karyawan tidak lain untuk mempermudah aparat keamanan melakukan investigasi pasca penembakan di lokasi kejadian.

“Saat ini aparat masih melakukan tugas mereka. Oleh karena itu kami liburkan para pekerja sementara waktu,” terangnya.

Sementara untuk jenazah Graeme Thomas Wall karyawan PT.Freeport korban penembakan KKB di kawasan Office Bulding (OB) perkantoran PT Freeport di Main Office Kuala Kencana, akan diterbangkan ke Jakarta dan selanjutnya ke Selandia Baru untuk dimakamkan.

“Hari ini jenazah akan diterbangkan ke Jakarta, sembari kami masih lakukan koordinasi untuk di terbangkan ke negara asalnya di Selandia Baru,” ucap Keery.

Sementara dua korban penembakan lainnya masih mendapatkan perawatan intensif di RS Tembagapura. “Dua korban yang mengalami luka tembak kondisinya membaik. Namun masih butuh perawatan medis dan saat ini masih mendapatkan perawatan di rumah sakit,”  jelasnya.

Dirinya mengaku, dalam aksi kontak tembak di kawasan OB perkantoran PT Freeport Kuala Kencana, Senin (30/3) terdapat tujuh orang menjadi korban. Dimana satu orang tewas, dua luka tembak sementara empat orang hanya mengalami traumatik.

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB)  mengklaim bertanggung jawab atas aksi kenembakan karyawan PT Freeport di  lokasi Kuala Kencana, Senin (30/3). Hanya saja TPNPB  menolak bertanggung jawab  atas nyawa korban. Yang dianggap bertanggung jawab atas kematian tersebut adalah Indonesia.

Baca Juga :  Cepat Atau Lambat, Tetap Butuh Dosis 3

 Ini disampaikan Juru Bicara TPNPB, Sebby Sembom  dalam press rilisnya, Selasa (31/3) kemarin. Ia menyampaikan bahwa tidak apa itu karyawan Freeport atau siapa sebab TPNPB sudah menyampaikan bahwa Freeport harus segera ditutup  dan karyawan harus meninggalkan tempat kerja. 

 “Manajement Markas Pusat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah terima laporan resmi yang mana telah dikonfirmasi bahwa penembakan di Kuala Kencana, dilakukan TPNPB dibawah Kombas-TPNPB- OPM pimpinan Gusby Waker dan Jhony Beanal. Gusby Waker adalah Komandan Operasi TPNPB KODAP XVIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura,” tuturnya.

 “Dalam laporannya via telepon seluler Gusby Waker mengatakan bahwa aksi penembakan itu mereka yang lakukan dan aksi itu merupakan pelaksanaan perintah operasi sesuai deklarasi perang TPNPB yang mana telah ditetapkan bahwa TPNPB akan lakukan serangan ke areal Perusahaan Emas Freeport, yaitu dari PortSite sampai di Grasberg,” sambung Sebby. 

 Hanya dalam hal ini sasarannya adalah karyawan Freeport, karena mengingat pihaknya sudah meminta manajemen Freeport untuk menghentikan pperasi penambangan namun masih kerja beroperasi. “Dan kami adalah pemilik emas di Gunung Nemangkawi. Oleh karena itu kami anggap bahwa PT. Freeport dan orang-orang yang kerja di perusahaan Freeport adalah perampok yang mana telah dan sedang mencuri hasil kekayaaan alam kami. Jadi apa salahnya kami bunuh karyawan Freeport,” katanya.

Dikatakan, 58 tahun telah beroperasi  dan kini pemilik gunung bertindak dan akar masalah Papua adalah PT. Freeport Indonesia. Lalu Indonesia, Amerika Serikat, Belanda dan PBB harus bertanggung jawab. Pihaknya mengancam akan terus melakukan aksi. Pihaknya juga menyampaikan kepada pemerintah Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat bahwa segera tarik warga negara anda yang kerja di perusahaan. (fia/ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya