Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Tekan Kebocoran, Pengelolaan PAD Didorong Berbasis Online

JAYAPURA– Penjabat Sekda kota Jayapura yang juga sebagai kepala Badan Pendapatan Asli Daerah definitif Kota Jayapura, Robby Kepas Awi,  mengungkapkan bahwa pihaknya  mendorong pengelolaan penerimaan pendapatan asli daerah di kota Jayapura berbasis online.  Ini sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan kebocoran penerimaan daerah di Pemkot Jayapura.

   “Untuk strategi Pendapatan asli daerah kedepannya itu sudah dimulai secara bertahap dengan menggunakan aplikasi atau sistem pembayaran non tunai,” kata Robby Kepas Awi, saat menjawab pertanyaan Cendrawasih Pos,  di kantor Pemkot Jayapura,  Rabu 15/11 kemarin.

   Dia menerangkan, hingga saat ini pengelolaan penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sudah mulai menggunakan aplikasi sistem online  secara bertahap. Hanya saja masih ada beberapa potensi penerimaan pajak yang masih menggunakan sistem pembayaran tunai.

Baca Juga :  Pertahankan Opini WTP  Untuk 11 Kalinya

   “Yang belum dilakukan sampai saat ini, retribusi Parkir di tepi jalan umum di Kota Jayapura,” bebernya.

   Sejauh ini sudah dilakukan uji coba, seperti  di Ruko, yang  bekerja sama dengan Angkasa Pura support dan itu sedang berjalan.  Sementara di jalan  Ahmad Yani, percetakan Abepura, Jayapura Selatan masih menggunakan sistem manual.

   “Ini yang kalau kita ikuti di berita,  banyak masyarakat yang mengeluh terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas parkir,  terutama mereka yang petugas liar,” ujarnya.

   Oleh karena itu kata dia, Pemkot  Jayapura melalui Bapenda terus melakukan uji lapangan,  dan juga terus berupaya mencari pola bagaimana cara pengelolaan parkiran tepi jalan umum.

Baca Juga :  Perempuan Papua Sudah Oke, Mampu Meraih Jabatan Strategis di Semua Lini

“Sesuai arahan bapak penjabat Walikota untuk parkiran tepi jalan umum kalau boleh juga menggunakan aplikasi tidak boleh manual lagi,” imbuhnya.

   “Kami juga akan terus berkolaborasi dengan Satpol PP,  untuk membantu kami. Karena itu potensi cukup besar untuk penerimaan pendapatan.  Contohnya, kita kelola di jalan Ahmad Yani percetakan saja sudah dapat Rp 1 miliar lebih, dari petugas resmi Bapenda.  Karena itu potensi parkir di Kota Jayapura sangat besar,  tetapi secara perlahan pemerintah juga butuh masukan dan saran masyarakat,” bebernya. (roy/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Penjabat Sekda kota Jayapura yang juga sebagai kepala Badan Pendapatan Asli Daerah definitif Kota Jayapura, Robby Kepas Awi,  mengungkapkan bahwa pihaknya  mendorong pengelolaan penerimaan pendapatan asli daerah di kota Jayapura berbasis online.  Ini sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan kebocoran penerimaan daerah di Pemkot Jayapura.

   “Untuk strategi Pendapatan asli daerah kedepannya itu sudah dimulai secara bertahap dengan menggunakan aplikasi atau sistem pembayaran non tunai,” kata Robby Kepas Awi, saat menjawab pertanyaan Cendrawasih Pos,  di kantor Pemkot Jayapura,  Rabu 15/11 kemarin.

   Dia menerangkan, hingga saat ini pengelolaan penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sudah mulai menggunakan aplikasi sistem online  secara bertahap. Hanya saja masih ada beberapa potensi penerimaan pajak yang masih menggunakan sistem pembayaran tunai.

Baca Juga :  Dinas PU Akan Tertibkan PKL di Taman Hutan Kota

   “Yang belum dilakukan sampai saat ini, retribusi Parkir di tepi jalan umum di Kota Jayapura,” bebernya.

   Sejauh ini sudah dilakukan uji coba, seperti  di Ruko, yang  bekerja sama dengan Angkasa Pura support dan itu sedang berjalan.  Sementara di jalan  Ahmad Yani, percetakan Abepura, Jayapura Selatan masih menggunakan sistem manual.

   “Ini yang kalau kita ikuti di berita,  banyak masyarakat yang mengeluh terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas parkir,  terutama mereka yang petugas liar,” ujarnya.

   Oleh karena itu kata dia, Pemkot  Jayapura melalui Bapenda terus melakukan uji lapangan,  dan juga terus berupaya mencari pola bagaimana cara pengelolaan parkiran tepi jalan umum.

Baca Juga :  Pengembang Wajib Urus PBG

“Sesuai arahan bapak penjabat Walikota untuk parkiran tepi jalan umum kalau boleh juga menggunakan aplikasi tidak boleh manual lagi,” imbuhnya.

   “Kami juga akan terus berkolaborasi dengan Satpol PP,  untuk membantu kami. Karena itu potensi cukup besar untuk penerimaan pendapatan.  Contohnya, kita kelola di jalan Ahmad Yani percetakan saja sudah dapat Rp 1 miliar lebih, dari petugas resmi Bapenda.  Karena itu potensi parkir di Kota Jayapura sangat besar,  tetapi secara perlahan pemerintah juga butuh masukan dan saran masyarakat,” bebernya. (roy/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya