Monday, May 13, 2024
25.7 C
Jayapura

Pengelola Pasar Akui Pedagang Susah Diatur

JAYAPURA-Kepala UPTD Pasar Youtefa, Nusriati, SH, mengakui sulitnya menata Pasar Youtefa dan Pasar otonom, karena sikap dari sejumlah pedagang yang tidak patuh terhadap aturan.

Meski, selama ini rutin melakukan penindakan terhadap pedagang yang berjualan di luar area pasar, namun tidak memberikan efek jera bagi mereka. Parahnya lagi, makin kesini justru semakin marak.

  Bahkan menurutnya pedagang tersebut bukan saja dari wilayah Arso dan Koya, tapi justru dari pasar tradisional lain di Kota Jayapura, yang memilih berjualan di jalan masuk Pasar Otonom.

“Sekarang penjual ikan dari Dok IX, Jayapura Utara (Japut), datang ke Pasar Otonom dan memilih berjualan di Jalan masuk pasar, padahal kami sudah membuat larangan, tapi tidak ada efeknya sama sekali,” kata Yati sapaan Kepala UPTD Pasar Youtefa saat ditemui Cenderawasih Pos, Rabu (25/10).

Baca Juga :  Pemprov Perlu Evaluasi Waktu Libur

  Yati mengaku tindakan yang pihaknya  lakukan selama ini, tidak hanya sebatas imbauan, tapi juga secara tegas membongkar lapak para pedagang tersebut. Namun sayang langkah itu sama sekali tidak memberi efek jera.

  “Kurang tegas apalagi, kami hampir saja setiap hari memberikan teguran kepada mereka, tapi teguran itu hanya sesaat, setelah itu mereka kembali lagi berjualan di luar,” ujarnya.

   Lebih disayangkan lagi, sebagian besar lapak di Pasar Otonom, tidak ditempati, sebab, para pedagang yang di dalam pasar, juga beralih berjualan di luar area pasar. Menurutnya persoalan ini terjadi karena pemahaman dan kesadaran pedagang yang sangat terbatas. Sehingga yang terjadi aturan pemerintah diabaikan begitu saja.

Baca Juga :  Mulai Antisipasi Dampak Elnino

  “Memang pedagang kita ini banyak yang kepala batu, tidak mau diatur,” tandasnya.

JAYAPURA-Kepala UPTD Pasar Youtefa, Nusriati, SH, mengakui sulitnya menata Pasar Youtefa dan Pasar otonom, karena sikap dari sejumlah pedagang yang tidak patuh terhadap aturan.

Meski, selama ini rutin melakukan penindakan terhadap pedagang yang berjualan di luar area pasar, namun tidak memberikan efek jera bagi mereka. Parahnya lagi, makin kesini justru semakin marak.

  Bahkan menurutnya pedagang tersebut bukan saja dari wilayah Arso dan Koya, tapi justru dari pasar tradisional lain di Kota Jayapura, yang memilih berjualan di jalan masuk Pasar Otonom.

“Sekarang penjual ikan dari Dok IX, Jayapura Utara (Japut), datang ke Pasar Otonom dan memilih berjualan di Jalan masuk pasar, padahal kami sudah membuat larangan, tapi tidak ada efeknya sama sekali,” kata Yati sapaan Kepala UPTD Pasar Youtefa saat ditemui Cenderawasih Pos, Rabu (25/10).

Baca Juga :  BPBD Siapkan Makan Minum dan Posko Penampungan Sementara

  Yati mengaku tindakan yang pihaknya  lakukan selama ini, tidak hanya sebatas imbauan, tapi juga secara tegas membongkar lapak para pedagang tersebut. Namun sayang langkah itu sama sekali tidak memberi efek jera.

  “Kurang tegas apalagi, kami hampir saja setiap hari memberikan teguran kepada mereka, tapi teguran itu hanya sesaat, setelah itu mereka kembali lagi berjualan di luar,” ujarnya.

   Lebih disayangkan lagi, sebagian besar lapak di Pasar Otonom, tidak ditempati, sebab, para pedagang yang di dalam pasar, juga beralih berjualan di luar area pasar. Menurutnya persoalan ini terjadi karena pemahaman dan kesadaran pedagang yang sangat terbatas. Sehingga yang terjadi aturan pemerintah diabaikan begitu saja.

Baca Juga :  Pemkot Siapkan Dana Hibah Untuk Pemilu Serentak 2024

  “Memang pedagang kita ini banyak yang kepala batu, tidak mau diatur,” tandasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya