Thursday, May 9, 2024
24.7 C
Jayapura

Kalau Sudah Bikin Acara Adat tidak Bisa di Ganggu Gugat 

WAMENA– Asosiasi Bupati Bupati sepegunungan Tengah Papua berterimakasih kepda 5 suku besar wilayah adat Welesi dan Wouma yang telah memberikan kesempatan bagi pemerintah Provinsi Papua pegunungan untuk membangun honay besar (Pusat pemerintahan) untuk semua masyarakat.

Didimus juga menyatakan bahwa pihaknya  tidak mau terjadi masalah tanah lagi,  tapi sekali sepakat harus jalankan, jangan membingungkan pemerintah dan pihak lain yang ingin membangun  di wilayah ini

“Saya minta hari ini masyarakat Welesi dan Wouma sudah lakukan acara adat pelepasan tanah dan Makan bersama, ini terbukti masalah tanah pembangunan kantor Gubernur telah selesai, karena adat kita orang gunung sudah kalau sudah bikin acara adat tidak bisa di ganggu gugat  aturan adat sudah lakukan itu,”kata Bupati Yahukimo

Baca Juga :  Besok, Hasil CPNS Kota Jayapura Diumumkan

Dalam kesempatan yang sama Ketua Lembaga Masyarakat Wilayah Adat Welesi Ismail Wetapo menjelaskan hari ini antara masyarakat Walesi dan Wouma sudah lakukan acara bakar batu dan Mau terima Wakil presiden tapi wakil presiden tunda kedatangan ke Papua pegunungan.

“Kita masyarakat lima suku adat walesi dan teman teman Wouma sudah siap menerima pembangunan dan harus Lakukan peletakan batu pertama oleh wapres, kedatangan Komnas HAM RI di lokasi Welesi kemarin tak bertemu 5 suku adat,” bebernya.

Kedatangan Komnas HAM RI kemarin hanya melihat dari satu sisi saja dan tak melihat dua sisi sehingga  mereka membawa kepentingan segelintir orang, oleh sebab itu pemerintah jangan tanggapi  apa yang diusulkan komnas HAM RI. (jo/wen)

Baca Juga :  MRP: Mempertontonkan Pengelolaan Pemerintahan Yang Buruk

WAMENA– Asosiasi Bupati Bupati sepegunungan Tengah Papua berterimakasih kepda 5 suku besar wilayah adat Welesi dan Wouma yang telah memberikan kesempatan bagi pemerintah Provinsi Papua pegunungan untuk membangun honay besar (Pusat pemerintahan) untuk semua masyarakat.

Didimus juga menyatakan bahwa pihaknya  tidak mau terjadi masalah tanah lagi,  tapi sekali sepakat harus jalankan, jangan membingungkan pemerintah dan pihak lain yang ingin membangun  di wilayah ini

“Saya minta hari ini masyarakat Welesi dan Wouma sudah lakukan acara adat pelepasan tanah dan Makan bersama, ini terbukti masalah tanah pembangunan kantor Gubernur telah selesai, karena adat kita orang gunung sudah kalau sudah bikin acara adat tidak bisa di ganggu gugat  aturan adat sudah lakukan itu,”kata Bupati Yahukimo

Baca Juga :  PJ Gubernur Velix Wanggai Minta OPD Tak Kerja Secara Umum Namun Lebih Detail

Dalam kesempatan yang sama Ketua Lembaga Masyarakat Wilayah Adat Welesi Ismail Wetapo menjelaskan hari ini antara masyarakat Walesi dan Wouma sudah lakukan acara bakar batu dan Mau terima Wakil presiden tapi wakil presiden tunda kedatangan ke Papua pegunungan.

“Kita masyarakat lima suku adat walesi dan teman teman Wouma sudah siap menerima pembangunan dan harus Lakukan peletakan batu pertama oleh wapres, kedatangan Komnas HAM RI di lokasi Welesi kemarin tak bertemu 5 suku adat,” bebernya.

Kedatangan Komnas HAM RI kemarin hanya melihat dari satu sisi saja dan tak melihat dua sisi sehingga  mereka membawa kepentingan segelintir orang, oleh sebab itu pemerintah jangan tanggapi  apa yang diusulkan komnas HAM RI. (jo/wen)

Baca Juga :  MRP: Mempertontonkan Pengelolaan Pemerintahan Yang Buruk

Berita Terbaru

Artikel Lainnya