Tuesday, May 20, 2025
21.9 C
Jayapura

Krisis Air, Sebagian Guru Tinggalkan Distrik Waan 

MERAUKE– Musim kemarau yang terjadi  saat ini mulai memberi dampak signigfikan kepada warga yang ada di sejumlah kampung di Distrik Waan, Kabupaten Merauke. 

Di sejumlah Kampung itu, masyarakat terpaksa mulai mengkonsumsi air berwarna  kebiru-biruan yang sebenarnya tidak layak diminum.  Akibatnya, sejumlah guru harus meninggalkan tempat tugas kembali ke Kota.

‘’Saat ini ada sejumlah kampung yang mengalami krisis air, seperti Kampung Konorau, Sabon, Waan dan Kladar. Betul-betul  menipis. Kalau ada air warannya sudah  kebiru-biruan yang sebenarnya tidak layak dikonsumsi,’’ kata Kabid Tenaga Kependidikan  Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke  Hengky Kirwelak,  kepada media ini, di Merauke, Sabtu (14/10). Hal ini disampaikan Hengky Kirwelak, yang baru pulang melakukan  pengawasan ke Distrik Waan baru-baru ini.   

Baca Juga :  Pastikan Kondisi Rutan Aman, Wakapolres Pimpin Pemeriksaan Tahanan 

  Karena krisis air ini pula, lanjut Hengky Kirwelak, sejumlah guru terpaksa meninggalkan tempat  tugas dan berada di Kota. ‘’Sudah barang tentu akan balik ke tempat tugas apabila sudah mulai masuk musim hujan,’’ katanya.

Hengki  Kirwelak menjelaskan bahwa ada 2 persoalan  yang dialami warga termasuk guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Waan. Di saat musim hujan,  warga terkadangmengalami kekurangan bahan makanan dikarenakan petatas mereka terendam air laut. Sementara di musim kemarau sekarang seperti ini warga mengalami krisis airt bersih. (ulo)   

MERAUKE– Musim kemarau yang terjadi  saat ini mulai memberi dampak signigfikan kepada warga yang ada di sejumlah kampung di Distrik Waan, Kabupaten Merauke. 

Di sejumlah Kampung itu, masyarakat terpaksa mulai mengkonsumsi air berwarna  kebiru-biruan yang sebenarnya tidak layak diminum.  Akibatnya, sejumlah guru harus meninggalkan tempat tugas kembali ke Kota.

‘’Saat ini ada sejumlah kampung yang mengalami krisis air, seperti Kampung Konorau, Sabon, Waan dan Kladar. Betul-betul  menipis. Kalau ada air warannya sudah  kebiru-biruan yang sebenarnya tidak layak dikonsumsi,’’ kata Kabid Tenaga Kependidikan  Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke  Hengky Kirwelak,  kepada media ini, di Merauke, Sabtu (14/10). Hal ini disampaikan Hengky Kirwelak, yang baru pulang melakukan  pengawasan ke Distrik Waan baru-baru ini.   

Baca Juga :  Motor VS Motor, Satu Pengendara Alami Luka-luka 

  Karena krisis air ini pula, lanjut Hengky Kirwelak, sejumlah guru terpaksa meninggalkan tempat  tugas dan berada di Kota. ‘’Sudah barang tentu akan balik ke tempat tugas apabila sudah mulai masuk musim hujan,’’ katanya.

Hengki  Kirwelak menjelaskan bahwa ada 2 persoalan  yang dialami warga termasuk guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Waan. Di saat musim hujan,  warga terkadangmengalami kekurangan bahan makanan dikarenakan petatas mereka terendam air laut. Sementara di musim kemarau sekarang seperti ini warga mengalami krisis airt bersih. (ulo)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya