Thursday, May 9, 2024
23.7 C
Jayapura

Tetapkan 10 Tersangka Kasus Beras

JAKARTA – Satgas Pangan telah memproses hukum pelaku pidana komoditas beras. Hingga Oktober, sudah ada 10 orang yang ditetapkan tersangka untuk kasus repacking dan pengoplos beras.

Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyampaikan, sejak Januari hingga Oktober 2023, terdapat sepuluh laporan kepolisian terkait dengan pidana komoditas beras. Dari laporan tersebut, Polri menetapkan para tersangka. ’’Dua kasus masih penyelidikan dan delapan kasus sudah P-21,’’ paparnya.

Ada dua modus terkait dengan komoditas beras. Salah satunya, upaya repacking atau mengemas ulang beras medium menjadi beras premium. Modus lain adalah mengoplos beras medium dengan premium. ’’Untuk mendapatkan harga premium, padahal kualitasnya medium,’’ jelasnya.

Untuk mencegah dan mendeteksi permainan beras, Satgas Pangan ikut memantau stabilitas harga. Gudang-gudang penyimpanan beras juga dimonitor. Pendampingan dan pengawasan dilakukan dalam program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP). ’’Semua tahap produksi, distribusi, hingga tingkat pengecer diawasi,’’ terangnya.

Baca Juga :  Tersangka Pembacokan Gadis 20 Tahun Berstatus Pelajar    

Sebelumnya, Satgas Pangan mendorong pemerintah untuk menyerap beras lokal. Sebab, di beberapa daerah seperti Kalimantan Selatan sudah terjadi panen raya. Melalui momen itu, Satgas Pangan optimistis kebutuhan beras nasional akan dapat terpenuhi. (idr/c14/bay)

JAKARTA – Satgas Pangan telah memproses hukum pelaku pidana komoditas beras. Hingga Oktober, sudah ada 10 orang yang ditetapkan tersangka untuk kasus repacking dan pengoplos beras.

Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyampaikan, sejak Januari hingga Oktober 2023, terdapat sepuluh laporan kepolisian terkait dengan pidana komoditas beras. Dari laporan tersebut, Polri menetapkan para tersangka. ’’Dua kasus masih penyelidikan dan delapan kasus sudah P-21,’’ paparnya.

Ada dua modus terkait dengan komoditas beras. Salah satunya, upaya repacking atau mengemas ulang beras medium menjadi beras premium. Modus lain adalah mengoplos beras medium dengan premium. ’’Untuk mendapatkan harga premium, padahal kualitasnya medium,’’ jelasnya.

Untuk mencegah dan mendeteksi permainan beras, Satgas Pangan ikut memantau stabilitas harga. Gudang-gudang penyimpanan beras juga dimonitor. Pendampingan dan pengawasan dilakukan dalam program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP). ’’Semua tahap produksi, distribusi, hingga tingkat pengecer diawasi,’’ terangnya.

Baca Juga :  Bea Cukai Amankan Sabu Seberat 1.200 Gram dalam Senar Pancing di Bandara Soetta

Sebelumnya, Satgas Pangan mendorong pemerintah untuk menyerap beras lokal. Sebab, di beberapa daerah seperti Kalimantan Selatan sudah terjadi panen raya. Melalui momen itu, Satgas Pangan optimistis kebutuhan beras nasional akan dapat terpenuhi. (idr/c14/bay)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya