Thursday, May 9, 2024
24.7 C
Jayapura

Stok Beras saat ini Kebanyakan Berasal dari Surabaya dan Makassar

JAYAPURA-Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyampaikan, menjaga ketahanan stok pangan untuk mengendalikan Inflasi di bumi Cenderawasih.

Bahkan kata Jeri, belum lama ini, Pj Gubernur Provinsi Papua Ridwan Rumasukun menyambangi Kantor Perum Bulog Wilayah Papua dan Papua Barat.

“Untuk mengantisipasi stok beras di bumi cenderawasih, Perum Bolug fokus menjaga ketahanan stok pangan khususnya beras dan komoditi non beras di Provinsi Papua dan mencegah kenaikan inflasi,” terang Jeri saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (27/9)

Selain itu lanjut Jeri, ikut terlibat dalam optimalisasi pemanfaatan pusat kegiatan ekonomi di wilayah Perbatasan Skouw. Dengan membangun gudang pangan untuk aktivitas ekonomi dan  Pemperintah Provinsi Papua akan memfasilitasi dengan menyiapkan lahan tanah.

Baca Juga :  Longsor di Distrik Walaik 3 Orang Meninggal Dunia, 6 Luka-luka

“Yang pasti stok beras wilayah Papua yang ada di beberapa gudang dapat mencukupi kebutuhan pangan di 9 kabupaten/kota di bumi cenderawasih hingga enam bulan kedepan,” kata Jeri.

Dikatakan Jeri, stok beras saat ini kebanyakan berasal dari Surabaya dan makassar. Sementara beras dari Kabupaten Merauke tidak ada akibat terkendala proses produksi/gagal panen.

“Dengan naiknya harga beras, masyarakat tak perluk panic buying. Sebagaimana laporan Ka Bulog bahwa stok bahan pangan di gudang gudang wilayah Papua cukup aman selama beberapa bulan depan,” terangnya.

Secara terpisah, Iyan pemilik Kios Putri yang berlokasi di Pasar Youtefa mengaku harga beras yang dijualnya rata rata naik Rp 1000 per kg. “Misalnya harga beras yang dulunya Rp 14 ribu naik menjadi Rp 15 ribu, Rp 12 ribu naik menjadi 13 ribu dan harga beras yang dulunya Rp 15 ribu naik menjadi 16 ribu,” kata Iyan.

Baca Juga :  Sandiaga Jamin Pembukaan PON Standar Internasional

Dikatakan Iyan, dengan naiknya harga beras tersebut, daya beli masyarakat menjadi berkurang. Warga yang biasanya membeli dua kilo dalam sehari, kini berkurang menjadi 1 kg dalam sehari. “Meski harga beras selalu naik, namun masyarakat masih tetap membeli beras dengan porsi yang berkurang,” ucapnya (ulo/dil/tft/fia/wen)

JAYAPURA-Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyampaikan, menjaga ketahanan stok pangan untuk mengendalikan Inflasi di bumi Cenderawasih.

Bahkan kata Jeri, belum lama ini, Pj Gubernur Provinsi Papua Ridwan Rumasukun menyambangi Kantor Perum Bulog Wilayah Papua dan Papua Barat.

“Untuk mengantisipasi stok beras di bumi cenderawasih, Perum Bolug fokus menjaga ketahanan stok pangan khususnya beras dan komoditi non beras di Provinsi Papua dan mencegah kenaikan inflasi,” terang Jeri saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (27/9)

Selain itu lanjut Jeri, ikut terlibat dalam optimalisasi pemanfaatan pusat kegiatan ekonomi di wilayah Perbatasan Skouw. Dengan membangun gudang pangan untuk aktivitas ekonomi dan  Pemperintah Provinsi Papua akan memfasilitasi dengan menyiapkan lahan tanah.

Baca Juga :  Optimis Jacksen Bertahan

“Yang pasti stok beras wilayah Papua yang ada di beberapa gudang dapat mencukupi kebutuhan pangan di 9 kabupaten/kota di bumi cenderawasih hingga enam bulan kedepan,” kata Jeri.

Dikatakan Jeri, stok beras saat ini kebanyakan berasal dari Surabaya dan makassar. Sementara beras dari Kabupaten Merauke tidak ada akibat terkendala proses produksi/gagal panen.

“Dengan naiknya harga beras, masyarakat tak perluk panic buying. Sebagaimana laporan Ka Bulog bahwa stok bahan pangan di gudang gudang wilayah Papua cukup aman selama beberapa bulan depan,” terangnya.

Secara terpisah, Iyan pemilik Kios Putri yang berlokasi di Pasar Youtefa mengaku harga beras yang dijualnya rata rata naik Rp 1000 per kg. “Misalnya harga beras yang dulunya Rp 14 ribu naik menjadi Rp 15 ribu, Rp 12 ribu naik menjadi 13 ribu dan harga beras yang dulunya Rp 15 ribu naik menjadi 16 ribu,” kata Iyan.

Baca Juga :  Tiba di Jakarta, Akan Temui Mendagri-Menkopolhukam

Dikatakan Iyan, dengan naiknya harga beras tersebut, daya beli masyarakat menjadi berkurang. Warga yang biasanya membeli dua kilo dalam sehari, kini berkurang menjadi 1 kg dalam sehari. “Meski harga beras selalu naik, namun masyarakat masih tetap membeli beras dengan porsi yang berkurang,” ucapnya (ulo/dil/tft/fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya