Monday, December 23, 2024
24.7 C
Jayapura

Pengamanan DPRP Perlu Dikaji

JAYAPURA – Anggota Komisi IV DPR Papua , Thomas Sondegau berpendapat  bahwa dari insiden terbakarnya 13 unit mobil di halaman  Kantor DPR Papua maka sudah sepatutnya ada evaluasi yang dilakukan menyangkut pengamanan kantor.

Thomas menyebut bahwa kejadian mengejutkan ini bukan kali pertama, sebab beberapa tahun lalu kejadian benda yang diduga sebagai bom juga sempat membuat para anggota DPRP dan panik. Apalagi saat itu benda tersebut diletakkan tak jauh dari ruang rapat.

“Saya pikir system pengamanan kantor ini masih perlu dievaluasi. Ada banyak orang keluar masuk tanpa kita ketahui semua, soal maksud dan tujuan, dan ini jadi catatan yang harus diperhatikan,” kata Thomas di Jayapura, Selasa (29/8).

Baca Juga :  Akhir Tahun, Dua Gedung Pemerintah Terbakar

Ia mengatakan bahwa tim security perlu diperkuat plus kamera CCTV juga harus dipastikan aktif guna membantu pengawasan dari jarak jauh.

“Kami juga bertanya siapa yang datang ke kantor  pukul 03.00 WIT dini hari yang kemudian melakukan pembakaran mobil. Ini ancaman namanya, teror yang harusnya bisa dieliminir ketika pengamanan solid,” jelas Thomas. 

“Bayangkan ketika kejadian ini terjadi di dalam gedung dengan unsur kesengajaan. Sekalipun pelaku berhasil diungkap tapi berapa kerugian yang muncul coba,” imbuhnya.

  Iapun meminta sekretariat di DPR menghitung kembali kebutuhan tenaga security.

“Kami pikir ini perlu ditambah, jangan sampai terjadi hal – hal yang tidak diinginkan dan kita mengalami kerugian yang jauh lebih besar. Bayangkan jika itu terjadi saat dilakukan sidang dan ada banyak mobil pejabat yang parkir,” tambah Thomas.

Baca Juga :  TPU Buper Dipalang, ini Tuntutan Suku Kaigere

Anggota Fraksi Demokrat ini meminta security paham siapa tamu yang datang dan ingin bertemu siapa, bukan justru tidak mengenal tamu yang datang dan tidak tahu tujuannya. “Security harus tahu soal ini. Kami juga minta pihak keamanan untuk segera mengungkap kejadian terbakarnya 13 mobil itu,” tutupnya. (ade/tri)

JAYAPURA – Anggota Komisi IV DPR Papua , Thomas Sondegau berpendapat  bahwa dari insiden terbakarnya 13 unit mobil di halaman  Kantor DPR Papua maka sudah sepatutnya ada evaluasi yang dilakukan menyangkut pengamanan kantor.

Thomas menyebut bahwa kejadian mengejutkan ini bukan kali pertama, sebab beberapa tahun lalu kejadian benda yang diduga sebagai bom juga sempat membuat para anggota DPRP dan panik. Apalagi saat itu benda tersebut diletakkan tak jauh dari ruang rapat.

“Saya pikir system pengamanan kantor ini masih perlu dievaluasi. Ada banyak orang keluar masuk tanpa kita ketahui semua, soal maksud dan tujuan, dan ini jadi catatan yang harus diperhatikan,” kata Thomas di Jayapura, Selasa (29/8).

Baca Juga :  Paslon Mari-Yo Gabungkan Strategi dengan ABR-Harus 

Ia mengatakan bahwa tim security perlu diperkuat plus kamera CCTV juga harus dipastikan aktif guna membantu pengawasan dari jarak jauh.

“Kami juga bertanya siapa yang datang ke kantor  pukul 03.00 WIT dini hari yang kemudian melakukan pembakaran mobil. Ini ancaman namanya, teror yang harusnya bisa dieliminir ketika pengamanan solid,” jelas Thomas. 

“Bayangkan ketika kejadian ini terjadi di dalam gedung dengan unsur kesengajaan. Sekalipun pelaku berhasil diungkap tapi berapa kerugian yang muncul coba,” imbuhnya.

  Iapun meminta sekretariat di DPR menghitung kembali kebutuhan tenaga security.

“Kami pikir ini perlu ditambah, jangan sampai terjadi hal – hal yang tidak diinginkan dan kita mengalami kerugian yang jauh lebih besar. Bayangkan jika itu terjadi saat dilakukan sidang dan ada banyak mobil pejabat yang parkir,” tambah Thomas.

Baca Juga :  Mantan Kadis PU Heran Soal Pejabat Baru

Anggota Fraksi Demokrat ini meminta security paham siapa tamu yang datang dan ingin bertemu siapa, bukan justru tidak mengenal tamu yang datang dan tidak tahu tujuannya. “Security harus tahu soal ini. Kami juga minta pihak keamanan untuk segera mengungkap kejadian terbakarnya 13 mobil itu,” tutupnya. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya