Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Minimalkan Resiko Kecelakaan,  BMKG Beri Sekolah Lapangan bagi  Nelayan 

MERAUKE– Dalam rangka meminimalkan segala resiko kecelakaan yang akan dialami oleh para nelayan di tengah laut, maka BMKG  memberikan sekolah lapangan bagi para nelayan yang ada di Merauke.

Sekolah lapangan  bagi nelayan ini dibagi 2 tahap. Tahap pertama, khusus bagi nelayan yang ada di sekitar pantai Kota Merauke dan tahap  kedua bagi nelayan yang ada di Kumbe, Distrik Malind Merauke.

Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd memberikan apresiasi kepada pihak BMKG yang telah menggelar kegiatan ini bagi para nelayan yang ada di Merauke. Karena menurutnya, sekolah lapangan  ini sangat penting bagi para nelayan yang setiap berlayar mencari ikan di tengah laut, selalu berhadapan dengan resiko kecelakaan akibat cuaca buruk yang datang secara tiba-tiba, sekaligus dengan adanya teknologi yang digunakan ini nelayan dapat mengetahui posisi atau lokasi ikan sedang berkumpul.   

Baca Juga :  Tinjau  Banjir di Kurik,  Pj Gubernur Apolo Safanpo Berikan Sejumlah Bantuan  

‘’Sekolah lapangan ini akan membantu para nelayan saat  berlayar di tengah laut mencari ikan. Wajib hukumnya bagi para nelayan untuk menggunakan teknologi ini, sehingga  dapat mengetahui posisi-posisi  dimana ikan sedang kumpul sehingga tinggal datang tangkap,’’ jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Riduwan mengingatkan instansi yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal terkait dengan  kelengkapan keselamatan yang ada di setiap kapal yang akan berlayar.

‘’Jangan sepelekan dengan masalah kelengkapan keselamatan di atas kapal. Karena sudah  banyak kejadian. Banyak nyawa yang mati sia-sia di tengah laut  karena kapal tidak dilengkapi peralatan keselamatan,’’ jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut  orang nomor dua di Merauke tersebut, ada kapal yang sampai  menyereberang PNG tanpa memiliki surat izin berlayar dan hal itu menurutnya sangat memalukan. 

Baca Juga :  Sulaeman Hamzah Jadi Ortu Asuh Siswa SMA YKP Merauke

‘’Bukan karena tidak tahu, tapi pura-pura bodoh. Kenapa karena sudah banyak nelayan kita ditangkap di PNG dan sampai saat ini masih ada nelayan kita yang menjalani hukuman di sana,’’ pungkasnya. (ulo/tho) 

MERAUKE– Dalam rangka meminimalkan segala resiko kecelakaan yang akan dialami oleh para nelayan di tengah laut, maka BMKG  memberikan sekolah lapangan bagi para nelayan yang ada di Merauke.

Sekolah lapangan  bagi nelayan ini dibagi 2 tahap. Tahap pertama, khusus bagi nelayan yang ada di sekitar pantai Kota Merauke dan tahap  kedua bagi nelayan yang ada di Kumbe, Distrik Malind Merauke.

Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd memberikan apresiasi kepada pihak BMKG yang telah menggelar kegiatan ini bagi para nelayan yang ada di Merauke. Karena menurutnya, sekolah lapangan  ini sangat penting bagi para nelayan yang setiap berlayar mencari ikan di tengah laut, selalu berhadapan dengan resiko kecelakaan akibat cuaca buruk yang datang secara tiba-tiba, sekaligus dengan adanya teknologi yang digunakan ini nelayan dapat mengetahui posisi atau lokasi ikan sedang berkumpul.   

Baca Juga :  Sulaeman Hamzah Jadi Ortu Asuh Siswa SMA YKP Merauke

‘’Sekolah lapangan ini akan membantu para nelayan saat  berlayar di tengah laut mencari ikan. Wajib hukumnya bagi para nelayan untuk menggunakan teknologi ini, sehingga  dapat mengetahui posisi-posisi  dimana ikan sedang kumpul sehingga tinggal datang tangkap,’’ jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Riduwan mengingatkan instansi yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal terkait dengan  kelengkapan keselamatan yang ada di setiap kapal yang akan berlayar.

‘’Jangan sepelekan dengan masalah kelengkapan keselamatan di atas kapal. Karena sudah  banyak kejadian. Banyak nyawa yang mati sia-sia di tengah laut  karena kapal tidak dilengkapi peralatan keselamatan,’’ jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut  orang nomor dua di Merauke tersebut, ada kapal yang sampai  menyereberang PNG tanpa memiliki surat izin berlayar dan hal itu menurutnya sangat memalukan. 

Baca Juga :  Bertahap, Pemkab Asmat Bangun Jalan Jembatan dengan Kontruksi Baja

‘’Bukan karena tidak tahu, tapi pura-pura bodoh. Kenapa karena sudah banyak nelayan kita ditangkap di PNG dan sampai saat ini masih ada nelayan kita yang menjalani hukuman di sana,’’ pungkasnya. (ulo/tho) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya