Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Danau Sentani dan Cagar Alam Cycloop Harus Diselamatkan!

JAYAPURA– Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia melalui BKSDA Provinsi Papua bersama Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua melaksanakan rapat pemantauan capaian  target rencana pengelolaan Danau Sentani di Kota Jayapura, Selasa (15/8).

Kadishut LH Papua, Jan Jap Ormuseray mengatakan,kegiatan itu sangat penting karena pemerintah melihat  perlu dievaluasi apa yang sudah dikerjakan selama ini,  kemudian kondisi real di lapangannya seperti apa.

Sehingga dari situ pemerintah juga bisa mengambil langkah-langkah  atau  tindakan  untuk Danau Sentani. Sebab Danau Sentani masuk dalam 15 danau yang menjadi prioritas nasional yang ditetapkan dengan peraturan presiden Indonesia.

“Itu artinya bahwa pemerintah pusat melihat  Danau Sentani ini harus dikelola dan dijaga kelangsungannya, supaya bisa memberikan manfaat.  Baik dari sisi ekologi, dari sisi sosial budaya dan dari sisi ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah yang ada di daerah,” ungkapnya.

Lanjut dia, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mengevaluasi guna melihat sejauh mana kerja dari tim untuk pengelolaan Danau Sentani.

Baca Juga :  Negara Tak Serius Selesaikan Kasus Pelanggaran HAM di Papua

Diakuinya, Danau Sentani saat ini telah terjadi pendangkalan bahkan pencemaran.  Indikasinya makin sulitnya ditemukan ikan endemik Danau Sentani. Untuk itu, danau ini memang harus dikelola dengan baik dan bijaksana.

 “Memang bagus sekali kalau kita sudah punya master plan pengelolaan danau.  Itu akan baik sekali sehingga danau ini bisa memberikan manfaat sebagai salah satu sarana pariwisata yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh masyarakat yang ada di sekitar danau baik di Kabupaten Jayapura,”katanya.

Oleh karena itu seluruh masyarakat harus menjaga supaya sungai-sungai, saluran air yang mengalir ke danau itu jangan sampai itu menjadi sarana untuk membawa sampah ke Danau Sentani.
“Bersamaan dengan itu kita juga harus melestarikan cagar alam Cycloop.  Karena dari pegunungan Cykllop ini, ada 5 sampai 7 Sungai yang mengalir ke danau.  Jadi  kita melestarikan danau Sentani Kita juga harus menjaga cagar alam Cycloop,”tegasnya.

Baca Juga :  Diresmikan Uskup, Gedung Baru RS Dian Harapan Siap Operasional 

Selanjutnya, Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove KLHK RI, Inge Retnowati mengungkapkan, dalam upaya penanganan Danau Sentani, pihaknya mendatangi langsung untuk mendengar secara langsung dari pihak-pihak terkait yang punya peran dan yang punya tugas fungsi terkait dengan penanganan Danau Sentani.

“Kita ingin dengar dari pakar kondisi Danau Sentani hari ini. Apakah terjadi penurunan atau baik-baik saja.  Kalau penurunan, aApakah di kualitas atau pendangkalan?  Setelah kita tahu kondisinya kita segera telusuri kenapa,” ujarya.

Menangani danau ini diakuinya tidak hanya menangani fisik tetapi aspek sosial ekonominya juga tidak kalah penting. “Danau Sentani ini punya fungsi esensialnya, bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya tetapi bahkan untuk Kabupaten Jayapura dan kota Jayapura sehingga itu yang harus kita jaga sama-sama,” tambahnya. (roy/nat)

JAYAPURA– Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia melalui BKSDA Provinsi Papua bersama Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua melaksanakan rapat pemantauan capaian  target rencana pengelolaan Danau Sentani di Kota Jayapura, Selasa (15/8).

Kadishut LH Papua, Jan Jap Ormuseray mengatakan,kegiatan itu sangat penting karena pemerintah melihat  perlu dievaluasi apa yang sudah dikerjakan selama ini,  kemudian kondisi real di lapangannya seperti apa.

Sehingga dari situ pemerintah juga bisa mengambil langkah-langkah  atau  tindakan  untuk Danau Sentani. Sebab Danau Sentani masuk dalam 15 danau yang menjadi prioritas nasional yang ditetapkan dengan peraturan presiden Indonesia.

“Itu artinya bahwa pemerintah pusat melihat  Danau Sentani ini harus dikelola dan dijaga kelangsungannya, supaya bisa memberikan manfaat.  Baik dari sisi ekologi, dari sisi sosial budaya dan dari sisi ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah yang ada di daerah,” ungkapnya.

Lanjut dia, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mengevaluasi guna melihat sejauh mana kerja dari tim untuk pengelolaan Danau Sentani.

Baca Juga :  Sekolah dan Perumahan Guru SMPN 1 Bondifuar Kekurangan Air Bersih

Diakuinya, Danau Sentani saat ini telah terjadi pendangkalan bahkan pencemaran.  Indikasinya makin sulitnya ditemukan ikan endemik Danau Sentani. Untuk itu, danau ini memang harus dikelola dengan baik dan bijaksana.

 “Memang bagus sekali kalau kita sudah punya master plan pengelolaan danau.  Itu akan baik sekali sehingga danau ini bisa memberikan manfaat sebagai salah satu sarana pariwisata yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh masyarakat yang ada di sekitar danau baik di Kabupaten Jayapura,”katanya.

Oleh karena itu seluruh masyarakat harus menjaga supaya sungai-sungai, saluran air yang mengalir ke danau itu jangan sampai itu menjadi sarana untuk membawa sampah ke Danau Sentani.
“Bersamaan dengan itu kita juga harus melestarikan cagar alam Cycloop.  Karena dari pegunungan Cykllop ini, ada 5 sampai 7 Sungai yang mengalir ke danau.  Jadi  kita melestarikan danau Sentani Kita juga harus menjaga cagar alam Cycloop,”tegasnya.

Baca Juga :  Pemprov PP Beri Ruang Khusus bagi Pengusaha OAP

Selanjutnya, Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove KLHK RI, Inge Retnowati mengungkapkan, dalam upaya penanganan Danau Sentani, pihaknya mendatangi langsung untuk mendengar secara langsung dari pihak-pihak terkait yang punya peran dan yang punya tugas fungsi terkait dengan penanganan Danau Sentani.

“Kita ingin dengar dari pakar kondisi Danau Sentani hari ini. Apakah terjadi penurunan atau baik-baik saja.  Kalau penurunan, aApakah di kualitas atau pendangkalan?  Setelah kita tahu kondisinya kita segera telusuri kenapa,” ujarya.

Menangani danau ini diakuinya tidak hanya menangani fisik tetapi aspek sosial ekonominya juga tidak kalah penting. “Danau Sentani ini punya fungsi esensialnya, bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya tetapi bahkan untuk Kabupaten Jayapura dan kota Jayapura sehingga itu yang harus kita jaga sama-sama,” tambahnya. (roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya