JAYAPURA – Guna meningkatkan penggunaan QRIS dalam event Festival Kopi Papua yang digelar Kantor Bank Indonesia Provinsi Papua beserta Pemerintah Provinsi Papua, menghadirkan 37 lapak UMKM.
Dimana 37 lapak UMKM tersebut wajib melayani para pengunjung dengan menggunakan QRIS untuk setiap transaksi.
Bahkan ada potongan harga tertentu bagi masyarakat yang belanja menggunakan QRIS. Ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi peningkatan transaksi non tunai.
Seperti yang diungkapkan, Kedai Pempek Musi, Adriansyah menjelaskan, momen tahunan yang dilakukan BI ini sangat bermanfaat bagi para UMKM. Selain dapat meningkatkan penjualan, juga memberikan pengenalan kepada masyarakat yang datang dalam kegiatan Festival Kopi Papua.
“Kami sangat berterima kasih karena telah dilibatkan dalam kegiatan BI, dimana kami juga diberikan kemudahan dalam hal sistem pembayaran menggunakan QRIS sehingga tidak kesulitan mencari kembalian ketika ada yang berbelanja,”unhkapnya.
Diakuinya, selain mendukung program mon tunai, juga ada kemudahan yang bisa dirasakan oleh masyarakat, seperti halnya ada potongan harga sebesar Rp 10 ribu. Jadi bagi masyarakat yang berbelanja Empek-empek mengunakan QRIS satu porsi Rp 60 ribu, cukup membayar Rp 50 ribu saja.
“Intinya keuntungan bagi kami pelaku UMKM lebih aman, lebih praktis dan lebih mudah menggunakan QRIS. Masyarakat bisa menikmati kemudahannya baik diskon atau potongan harga, ” jelasnya.
Sementara itu, Mama. Meri Pengrajin sekaligus Ketua Sanggar Noken Hania menjelaskan, dirinya sangat mendukung program BI dalam hal pembayaran non tunai atau menggunakan QRIS.
“Karena kami tidak perlu mencari kembalian dan uang saya juga aman di rekening,” tambahnya.
Sanggar Noken Hania Di Dok V merupakan binaan BI, yang terdiri dari 20 anggota, adapun produk yang disediakan berupa, Noken benang, Noken kulit kayu, Noken angrek hingga berbagai aksesoris.
Harga yang disediakan untuk Noken mulai dari Rp 200 ribu- Rp 5 jutaan. Sementara untuk aksesoris mulai dari Rp 15 ribu-Rp 300 ribu.
Dirinya juga mengimbau kepada mama-mama Papua agar bisa terus bersaing dan terus menciptakan produk-produk baru (ana/ary)