>Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk
JAYAPURA – PJ Gubernur Papua Tengah, DR Ribka Haluk, S.Sos., MM tegaskan bahwa pihaknya masih mampu mengatasi masalah bencana alam kekeringan yang terjadi di Distrik Agandume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia serta 7.500 orang kelaparan.
“Pemerintah Provinsi Papua Tengah masih mampu mengatasi masalah bencana ekstrem yang terjadi di Kabupaten Puncak. Yang terpenting, dibutuhkan koordinasi semua pihak,” kata Ribka kepada wartawan di Jayapura, Jumat (4/8) kemarin.
Bahkan, Ribka mengaku jika dirinya akan segera turun ke dua distrik tersebut untuk memastikan situasi di sana. Setelah itu akan melaporkannya ke pusat.
“Saya rencana mau ke Distrik Agandume dan Distrik Lambewi, kita sudah carter 3 flight untuk mendorong bahan makanan, obat obatan dan kebutuhan lainnya untuk masyarakat. Bahkan, Sebagian tenaga kami sudah ada di sana,” kata Ribka.
“Masyarakat juga sudah merindukan kehadiran saya, mereka ingin saya ada di sana (Distrik Agandume dan Distrik Lambewi-red) bersama mereka,” sambungnya.
Sebelum Ribka turun ke lokasi bencana, tim Pemerintah Provinsi Papua Tengah berhasil masuk ke lokasi bencana alam kekeringan di Distrik Agandume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia serta 7.500 orang kelaparan.
Tim yang diutus oleh Gubernur Papua Tengah, dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Neno Tabuni dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. S Sumule.
“Sejak kita mendapatkan laporan, kami langsung membentuk tim dan saya mengutus Kepala Dinas Sosial P3A dan Kepala Dinas Kesehatan untuk membuat strategi, agar permasalahan ini segera diatasi. Puji Tuhan sekarang tim sudah berada di lokasi saat ini,” ungkapnya.
Ribka Haluk mengungkapkan, selain tim saat ini berada di lokasi, pihaknya juga berhasil membawa bantuan bahan makanan untuk masyarakat yang terdampak bencana.
“Tim kesana menggunakan helikopter dan tidak mendapat gangguan apapun. Memang di sana tidak ada jaringan internet ataupun telekomunikasi lainnya. Saat ini tim sedang melakukan tatap muka dengan masyarakat, yang mana bencana kekeringan ini terjadi akibat hujan es,” tuturnya.
Ribka Haluk menegaskan, besok tim kembali akan mengirim bantuan logistik kepada masyarakat menggunakan helikopter. Dan Kepala Dinas Sosial P3A bersama Kepala Dinas Kesehatan sementara ini bertugas disana, untuk memecahkan permasalahan ini.
“Direncanakan helikopter akan terbang 16 flight untuk membawa bantuan logistik dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Ini bisa kita lakukan, lantaran tim telah bekerja keras untuk bernegosiasi dengan semua pihak selama kurang lebih 1 bulan ini,” katanya.
Lanjut Ribka Haluk, keberadaan tim di lokasi bencana alam telah disampaikan ke pemerintah pusat. Pihaknya berharap bantuan yang telah terkumpul dari pemerintah pusat untuk segera di kirim ke Agandugume.
“Mohon maaf, kami memaksakan diri untuk masuk ke lapangan dengan segala resiko yang tinggi. Akan tetapi, masyarakat di sana saat ini perlu mendapat perhatian yang cepat dan harapannya bencana alam kelaparan ini bisa kita selesaikan bersama. Saya rencananya akan segera terbang ke Puncak,” ucapnya.
Kata Ribka, Kepala Dinas Kesehatan telah siapkan tenaga medis dan obat obatan. Sementara Kepala Dinas Sosial siapkan beras sebanyak 14 ton dan bama lainnga. Termasuk juga menyiapkan selimut, pakaian hangat dan pakaian layak pakai untuk masyarakat.
“Ini masalah kemanusiaan, sehingga kami cepat bertindak untuk masyarakat. Bahkan sejak awal kejadian, kami sudah eksen. Namun kita tahu sendiri kondisi geografis kita di Papua Tengah,” pungkasnya. (fia/wen)