Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Terbitkan Kamus Bahasa Skouw, Pemkot Jayapura Libatkan Uncen 

JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura telah menyepakati kerjasama dengan Universitas Cenderawasih untuk penerbitan kamus bahasa Skouw. Bahasa Skouw itu  meliputi Kampung Skouw Yambe, Skouw Mabo, dan Skouw Sae.

  Penandatanganan MoU antara Pemkot Jayapura dan pihak Universitas Cendrawasih melalui  FKIP bahasa  dan sastra itu sudah  berlangsung beberapa waktu lalu. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid, mengatakan, penerbitan kamus bahasa daerah yang sedang dijalani saat ini, merupakan bentuk konsistensi Pemkot Jayapura dalam pembinaan bahasa dan sastra.

  “MoU kamus bahasa ini untuk memastikan bahwa penulisan kamus itu sesuai dengan ketentuan, karena akan di-publish secara terbuka dan menjadi bahan ajar di jenjang sekolah terutama sekolah dasar atau SD. Siapa saja bisa mempelajari bahasa dan sastra Skouw ini,”kata Abdul Majid, Selasa (1/8).

Baca Juga :  Rehab IGD RSUD Abepura Butuh  Rp 50 M

   Lanjut dia penerbitan kamus bahasa daerah ini juga sebagai bentuk dokumentasi terhadap bahasa yang dibuat dalam bentuk kamus dan ini merupakan salah satu cara yang dianggap baik untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam melakukan pelestarian terhadap bahasa daerah di kota Jayapura.

   “Kami berusaha untuk melestarikan bahasa menggunakan bahasa masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, sehingga  bahasa ibu ini tidak punah,”bebernya.

   Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Grace Linda Yoku, mengatakan penulisan kamus bahasa Skouw sebagai upaya mempertahankan bahasa daerah di tengah-tengah kemajuan zaman saat ini.

   Karena itu, kata dia,   Dinas Pendidikan harus cepat mengambil langkah untuk melestarikan budaya terutama bahasa daerah supaya tidak punah dan generasi berikutnya masih bisa mengucapkan bahasa mereka sendiri. “Jadi, kami harus cepat untuk melestarikan agar jangan sampai bahasa ini punah,” ujarnya.

Baca Juga :  Vaksinasi Covid-19 Terus Dilakukan

     Pihaknya menargetkan,  800 kata dan dokumen digital dalam bentuk flashdisk. Bahasa Skouw ini termasuk bahasa yang sulit dalam penyebutannya dan selama ini belum ada tulisan yang dibuat secara lengkap tentang bahasa Skouw. Sehingga inilah cara yang paling tepat yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempertahankan bahasa daerah itu.(roy/tri)

JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura telah menyepakati kerjasama dengan Universitas Cenderawasih untuk penerbitan kamus bahasa Skouw. Bahasa Skouw itu  meliputi Kampung Skouw Yambe, Skouw Mabo, dan Skouw Sae.

  Penandatanganan MoU antara Pemkot Jayapura dan pihak Universitas Cendrawasih melalui  FKIP bahasa  dan sastra itu sudah  berlangsung beberapa waktu lalu. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid, mengatakan, penerbitan kamus bahasa daerah yang sedang dijalani saat ini, merupakan bentuk konsistensi Pemkot Jayapura dalam pembinaan bahasa dan sastra.

  “MoU kamus bahasa ini untuk memastikan bahwa penulisan kamus itu sesuai dengan ketentuan, karena akan di-publish secara terbuka dan menjadi bahan ajar di jenjang sekolah terutama sekolah dasar atau SD. Siapa saja bisa mempelajari bahasa dan sastra Skouw ini,”kata Abdul Majid, Selasa (1/8).

Baca Juga :  Jadi Bacaleg, ASN dan Kepala Kampung Diminta Mundur

   Lanjut dia penerbitan kamus bahasa daerah ini juga sebagai bentuk dokumentasi terhadap bahasa yang dibuat dalam bentuk kamus dan ini merupakan salah satu cara yang dianggap baik untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam melakukan pelestarian terhadap bahasa daerah di kota Jayapura.

   “Kami berusaha untuk melestarikan bahasa menggunakan bahasa masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, sehingga  bahasa ibu ini tidak punah,”bebernya.

   Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Grace Linda Yoku, mengatakan penulisan kamus bahasa Skouw sebagai upaya mempertahankan bahasa daerah di tengah-tengah kemajuan zaman saat ini.

   Karena itu, kata dia,   Dinas Pendidikan harus cepat mengambil langkah untuk melestarikan budaya terutama bahasa daerah supaya tidak punah dan generasi berikutnya masih bisa mengucapkan bahasa mereka sendiri. “Jadi, kami harus cepat untuk melestarikan agar jangan sampai bahasa ini punah,” ujarnya.

Baca Juga :  Hari Pahlawan, Dinsos Siapkan Agenda Kegiatan

     Pihaknya menargetkan,  800 kata dan dokumen digital dalam bentuk flashdisk. Bahasa Skouw ini termasuk bahasa yang sulit dalam penyebutannya dan selama ini belum ada tulisan yang dibuat secara lengkap tentang bahasa Skouw. Sehingga inilah cara yang paling tepat yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempertahankan bahasa daerah itu.(roy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya