WAMENA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya mengakui, tidak aktifnya kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Jayawijaya, karena sebelum adanya DOB Papua Pegunungan, ada dualisme kepemimpinan dan masa jabatan dari pengurus yang lama juga telah berakhir, sehingga Pemkab tidak lagi alokasikan anggaran untuk KONI.
Sekda Kabupaten Jayawijaya, Thony M Mayor menyatakan, kepengurusan KONI memang vakum selama ini, sebab awalnya dari Provinsi Papua ada dualisme kepemimpinan dan pengurus di kabupaten juga sudah berakhir.
“Sekarang ini kita sudah provinsi sendiri yang baru terbentuk, sehingga pengurus KONI di Kabupaten Jayawijaya juga harus dibentuk, sebelum pisah dengan Provinsi Papua, memang ada dualiesme, sama seperti KNPI,”ungkapnya Selasa (27/6) saat ditemui di Hotel Grand Baliem.
Ia juga mengakui, masalah yang selama ini terjadi memang sangat mempengaruhi sampai di tingkat kabupaten, sehingga dalam kurun waktu selama 3 tahun terakhir ini, Pemkab Jayawijaya tidak memprogramkan anggaran untuk KONI.
“ Bagaimana kita anggarkan ketika organisasi tersebut vakum, bagaimana kita bisa lakukan pertanggungjawaban, sedangkan anggaran yang dikeluarkan pemerintah itu wajib hukumnya untuk dipertanggungjawabkan penggunaannya,”tegasnya.
Sementara untuk masa bakti dari pengurus yang beberapa tahun lalu dilantik juga sudah selesai masa baktinya, bahkan dirinya merupakan salah satu pengurus dari organisasi itu, sehingga ada terjadi kevakuman selama ini.
“Kalau sekarang KONI Papua Pegunungan sudah dibentuk maka mungkin kedepannya kita juga akan membentuk KONI Kabupaten Jayawijaya, karena sekarang kita sudah punya provinsi sendiri, sehingga mudah untuk melakukan koordinasi,”tutupnya. (jo/tho)