Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Besok, 2 Juta Jemaah Wukuf di Arafah

Kuota Haji Indonesia Terisi 99,6 Persen

MAKKAH – Misi pemberangkatan jemaah haji musim 2023 sudah selesai. Ditutup dengan pendaratan dua kloter dari embarkasi Surabaya dan satu kloter dari Batam di Bandara Jeddah pada Sabtu (24/6). Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan, serapan kuota haji tahun ini nyaris 100 persen. Persisnya di angka 99,6 persen.

”Dari total kuota nasional 229.000 jemaah, realisasi penyerapannya mencapai 228.093 jemaah,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief di Makkah kemarin (24/6). Seperti diketahui, selain kuota dasar 221 ribu, tahun ini Indonesia mendapat tambahan kuota sebanyak  delapan ribu.

Hilman mengatakan, kuota dasar sebanyak 221 ribu kursi berhasil terserap 100 persen. Baik itu kuota haji reguler maupun haji khusus. Sedangkan untuk kuota tambahan, jatah haji reguler 7.360 kursi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.820 jemaah sudah tervisa. Lalu, ada 358 jemaah reguler kuota tambahan yang sudah tervisa, namun membatalkan pemberangkatannya dengan beragam alasan.

Menurut Hilman, waktu yang tersedia untuk pengisian kuota tambahan tidak banyak. Arab Saudi baru menyampaikan keputusan kuota tambahan pada 7 Mei. Sedangkan proses pemberangkatan jemaah haji reguler berjalan sejak 24 Mei. ”Waktu yang tersedia sangat mepet. Tapi, kita terus berusaha,” jelasnya.

Baca Juga :  Pembelian Solar Bersubsidi Dengan QR Code di Maluku Capai 100 Persen

Sementara itu, Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, proses kedatangan jemaah di Makkah sudah selesai pada 24 Juni. Baik itu kedatangan jemaah dari Madinah maupun dari Jeddah. Fase pemberangkatan jemaah haji berjalan sejak 24 Juni lalu. Diawali dari pemberangkatan gelombang pertama dengan rute Indonesia menuju Madinah, disusul gelombang kedua dengan rute Indonesia menuju Jeddah.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag itu mengatakan, Arab Saudi menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada 19 Juni. Dengan demikian, pelaksanaan wukuf di Arafah (9 Zulhijjah) jatuh pada Selasa (27/6) besok. Tahun ini jumlah jemaah haji dari seluruh penjuru dunia diperkirakan lebih dari dua juta jemaah.

Jemaah yang baru mendarat 24 Juni langsung menjalani umrah wajib. Mereka kemudian diminta beristirahat dan beraktivitas atau beribadah di hotel saja. Pasalnya, mulai hari ini (26/6) secara bertahap jemaah diberangkatkan menuju ke Arafah. Setelah selesai wukuf, pada 27 Juni pukul 19.00 malam waktu setempat, jemaah mulai diberangkatkan menuju ke Muzdalifah. Proses pemberangkatan menuju Mudzalifah berjalan sampai dini hari pukul 01.00 waktu Saudi.

Baca Juga :  Garuda Indonesia Tidak Menambah Extra Flight  bagi Calon Jamaah Jaji 

Prosesi berikutnya, jemaah diberangkatkan dari Mudzalifah menuju ke Mina pada 27 Juni pukul 23.40 sampai dengan 28 Juni pukul 09.00 waktu setempat. Setibanya di Mina, jemaah menjalani rangkaian mabit dan melempar jumrah.

Sementara itu, Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, kesiapan layanan jemaah di Arafah, Mudzalifah, dan Mina sudah dicek secara langsung oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Dia menambahkan, untuk menuju kemabruran haji, setidaknya ada empat bekal yang harus diperhatikan jemaah. Yaitu, niat yang ikhlas dan ketaqwaan. Kemudian, bekal biaya haji yang halal. Ketiga, melaksanakan rukun, wajib, dan sunah haji serta meninggalkan segala larangannya.

Bekal yang keempat adalah menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. ”Khususnya rofats (perkataan kotor), fusuq (berbuat kotor), dan jidal (berkelahi). Jemaah dianjurkan memperbanyak zikir dan berdoa supaya hajinya diterima atau menjadi haji mabrur,” katanya. (*/wan/fal)

Kuota Haji Indonesia Terisi 99,6 Persen

MAKKAH – Misi pemberangkatan jemaah haji musim 2023 sudah selesai. Ditutup dengan pendaratan dua kloter dari embarkasi Surabaya dan satu kloter dari Batam di Bandara Jeddah pada Sabtu (24/6). Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan, serapan kuota haji tahun ini nyaris 100 persen. Persisnya di angka 99,6 persen.

”Dari total kuota nasional 229.000 jemaah, realisasi penyerapannya mencapai 228.093 jemaah,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief di Makkah kemarin (24/6). Seperti diketahui, selain kuota dasar 221 ribu, tahun ini Indonesia mendapat tambahan kuota sebanyak  delapan ribu.

Hilman mengatakan, kuota dasar sebanyak 221 ribu kursi berhasil terserap 100 persen. Baik itu kuota haji reguler maupun haji khusus. Sedangkan untuk kuota tambahan, jatah haji reguler 7.360 kursi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.820 jemaah sudah tervisa. Lalu, ada 358 jemaah reguler kuota tambahan yang sudah tervisa, namun membatalkan pemberangkatannya dengan beragam alasan.

Menurut Hilman, waktu yang tersedia untuk pengisian kuota tambahan tidak banyak. Arab Saudi baru menyampaikan keputusan kuota tambahan pada 7 Mei. Sedangkan proses pemberangkatan jemaah haji reguler berjalan sejak 24 Mei. ”Waktu yang tersedia sangat mepet. Tapi, kita terus berusaha,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemerintah Andalkan TMC Kendalikan Hujan

Sementara itu, Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, proses kedatangan jemaah di Makkah sudah selesai pada 24 Juni. Baik itu kedatangan jemaah dari Madinah maupun dari Jeddah. Fase pemberangkatan jemaah haji berjalan sejak 24 Juni lalu. Diawali dari pemberangkatan gelombang pertama dengan rute Indonesia menuju Madinah, disusul gelombang kedua dengan rute Indonesia menuju Jeddah.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag itu mengatakan, Arab Saudi menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada 19 Juni. Dengan demikian, pelaksanaan wukuf di Arafah (9 Zulhijjah) jatuh pada Selasa (27/6) besok. Tahun ini jumlah jemaah haji dari seluruh penjuru dunia diperkirakan lebih dari dua juta jemaah.

Jemaah yang baru mendarat 24 Juni langsung menjalani umrah wajib. Mereka kemudian diminta beristirahat dan beraktivitas atau beribadah di hotel saja. Pasalnya, mulai hari ini (26/6) secara bertahap jemaah diberangkatkan menuju ke Arafah. Setelah selesai wukuf, pada 27 Juni pukul 19.00 malam waktu setempat, jemaah mulai diberangkatkan menuju ke Muzdalifah. Proses pemberangkatan menuju Mudzalifah berjalan sampai dini hari pukul 01.00 waktu Saudi.

Baca Juga :  Sampe Nangis! TKW Curhat Kirim Celana Dalam Kena Bea Cukai hingga 8 Kali Lipat

Prosesi berikutnya, jemaah diberangkatkan dari Mudzalifah menuju ke Mina pada 27 Juni pukul 23.40 sampai dengan 28 Juni pukul 09.00 waktu setempat. Setibanya di Mina, jemaah menjalani rangkaian mabit dan melempar jumrah.

Sementara itu, Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, kesiapan layanan jemaah di Arafah, Mudzalifah, dan Mina sudah dicek secara langsung oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Dia menambahkan, untuk menuju kemabruran haji, setidaknya ada empat bekal yang harus diperhatikan jemaah. Yaitu, niat yang ikhlas dan ketaqwaan. Kemudian, bekal biaya haji yang halal. Ketiga, melaksanakan rukun, wajib, dan sunah haji serta meninggalkan segala larangannya.

Bekal yang keempat adalah menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. ”Khususnya rofats (perkataan kotor), fusuq (berbuat kotor), dan jidal (berkelahi). Jemaah dianjurkan memperbanyak zikir dan berdoa supaya hajinya diterima atau menjadi haji mabrur,” katanya. (*/wan/fal)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya