JAYAPURA – Mengantisipasi terjadinya perdagangan manusia yang berpeluang masuk lewat batas wilayah antar negara, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat mendatangi daerah lintas batas perbatasan RI – PNG di Skow, Distrik Muara Tami. Ini sekaligus menindaklanjuti instruksi Kapolri guna memberantas upaya perdagangan manusia.
“Peninjauan kantor PLBN Skouw dan kantor Polsubsektor Skouw yang baru ini untuk menindaklanjuti perintah dari Kapolri guna memberantas perdagangan manusia,” ucap Wakapolda Papua dalam rilis Humas Polda, Kamis (8/6).
Wakapolda menyampaikan bahwa pihaknya ingin memastikan jika daerah perbatasan ini bebas dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang cenderung bias terjadi di wilayah perbatasan. Kegiatan ini dihadiri Kepala Subbidang Administrasi Umum PLBN Skow Brendina Mathilda Pusung, Kepala Pengembangan Kawasan PLBN Skouw Frans Imbiri, Wakapolres Jayapura Kota AKBP Deni Herdiana dan Kapolsek Muara Tami Kompol Cornelis Dima.
Wakapolda mengatakan akan menempatkan personel di titik jalan tikus yang sering dilalui dan dari Dit Samapta akan menyiapkan anjing pelacak untuk mengetahui jika ada barang terlarang yang dibawa.
“Terkait anjing pelacak Dit Samapta Polda Papua akan menyiapkan, jika tidak bisa menetap disini, maka datangkan dari Polda setiap hari perlintasan, untuk anjing yang dibawa sebanyak 2, karena perlintasan dibuka mulai dari jam 08.00 WIT sampai jam 16.00 WIT,” ungkapnya.
Polda Papua juga akan membantu untuk mengisi Polsubsektor Skouw jika sudah diresmikan dan akan membentuk menjadi Polsek Perbatasan seperti di Polsek Sota Merauke. “Jika bangunannya sudah resmi diberikan kepada kami, saya dengan Kapolres dan Karo SDM akan membantu untuk mengisi Polsubsektor dan memfasilitasinya, minimal 15 orang yang ditempatkan disini,” tutupnya. (ade/tri)