
MERAUKE- Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Merauke Yakobus Mamuyab, S.Pd, mengungkapkan bahwa mulai tahun ajaran 2019/2020, pihaknya mulai tegas bagi penerima beasiswa. Bagi mahasiswa penerima beasiswa tersebut memiliki Indeks Prestasi (IP) di bawah 2,75 maka pihaknya tidak mengirimkan uang saku kepada mahasiswa yang bersangkutan.
“Mulai bulan Juli ini kami menunda pengiriman uang saku bagi 51 mahasiswa yang dikirim Pemkab ke berbagai perguruan tinggi di luar Merauke karena memiliki nilai IP di bawah standar 2,75,’’ kata Yacobus Mamuyab, kepada media ini, Selasa (23/7).
Menurut dia, sekarang ini ada lebih dari 200 mahasiswa penerima beasiswa yang dikirim Pemkab Merauke keluar Merauke. Para penerima beasiswa tersebut selain menerima pembayaran biaya kuliah yang dikirim langsung ke rekening kampus, juga uang saku atau biasa hidup setiap bulannya yang dikirim lewat rekening pribadi mahasiswa yang bersangkutan.
Yacobus menjelaskan, penundaan pengiriman uang saku bagi mahasiswa penerima beasiswa tersebut agar mereka memiliki motivasi belajar. Karena sebenarnya, para mahasiswa penerima beasiswa tersebut tinggal belajar karena sebagian besar kebutuhannya ditanggung pemerintah.
‘’Kalau tidak ada aturan seperti itu, maka yang IP tinggi juga nanti akan main-main tidak mau belajar atau mempengaruhi temannya yang memang mau belajar. Karena IP rendah dan tinggi diberlakukan sama, sehingga mulai bulan ini kita menunda pengiriman uang saku tersebut. Nanti kalau IP sudah di atas 2,75 baru uang sakunya diberikan kembali,’’ tandasnya.
Sementara terkait dengan penerima beasiswa tahun 2019, Yacobus menjelaskan bahwa dari 94 yang telah mendaftar ke Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Bagian Kesra, baru 40 yang telah menunjukan bahwa sudah lulus atau diterima diperguruan tinggi. Sedangkan 54 lainnya belum ada surat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan lulus atau diterima diperguruan tinggi.
‘’Besok rencananya kami akan umumkan siapa-siapa yang lulus sebagai penerima beasiswa dari Pemkab Merauke tersebut,’’ jelasnya.
Sebab, lanjut dia, untuk tahun 2019 ini kuota yang disiapkan untuk penerima beasiswa tersebut hanya 35 orang. Artinya dari 40 orang yang sudah melaporkan diterima atau lulus perguruan tinggi tersebut, 5 diantara tidak terakomodir.
“Tapi tentunya kita ada prioritas. Pertama adalah asli Marind kemudian asli Papua dan terakhir adalah saudara-saudara kita yang lain luar Papua,’’ tandasnya. Pengumuman ini akan dilakukan setelah pihaknya melaporkan kepada Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si terkait seleksi penerima beasiswa yang dilakukan pihaknya tersebut. (ulo/tri)