Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Pemprov Pastikan Pelayanan Pasien RSUD Abe Terlayani Baik

JAYAPURA – Pasca kebakaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Pemprov Papua melalui Plt. Asisten II Setda, Suzana Wanggai mengunjungi RSUD Abe, Rabu (10/5).  Kunjungan ini untuk memastikan para pasien tetap terlayani dengan baik.

Dalam kunjungan dan pemantauan lokasi, pihak Pemprov didampingi Dirut RSUD Abepura memantau  Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang anak, ruang gizi, UGD sementara dan kamar jenazah. Suzana menyatakan, dari kunjungan itu, pihaknya melihat pelayanan bagi para pasien di RSUD Abepura tetap berjalan baik.

“Terima kasih kepada jajaran RSUD Abepura yang terus menjalankan tugas dalam rangka pelayanan kepada pasien. Jangan sampai ada pasien terlantar, untuk itu kami datang memastikannya,” kata Susi.

Lanjut Susi menerangkan, saat ini pihak terkait masih menginventarisir kerugian yang timbul akibat kebakaran tersebut, termasuk berbagai kebutuhan yang perlu disiapkan di rumah sakit. “Kebutuhan dasar seperti air, listrik, makanan dan lainnya itu yang perlu disiapkan. Termasuk bagaimana keamanan dan pelayanan bagi para pasien,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Daerah, Welliam R Manderi mengungkapkan, poin penting yang menjadi perhatian yakni pelayanan terhadap pasien dan pendataan kerusakan.

Baca Juga :  Terjatuh dari Jembatan Youtefa, Seorang ASN Tewas

“Kami akan melakukan langkah-langkah agar pasien segera tertangani, lalu mendata berkaitan dengan kerusakan. Data yang diperoleh nanti disampaikan ke pemerintah sebagai dasar langkah selanjutnya,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Direktur RSUD Abepura, dr Daisy Urbinas menerangkan, ruang IGD tidak dapat digunakan karena pusat titik kebakaran pertama berada di lantai dua IGD. Sehingga itu, pihaknya mengalihkan IGD ke ruang poli sementara di samping rumah sakit dengan menambah tenda darurat juga.

“Untuk ruang pasien anak kita alihkan ke ruang bedah. Sampai saat ini, operasional di ruang instalasi gizi pun hanya bisa berjalan sekitar 35 persen karena tak ada listrik dan air. Kendala ini sudah diantisipasi dengan mobil tangki air dan juga menyambung kabel listrik agar pelayanan di ruang instalasi gizi tetap bisa berjalan,” terangnya.

Kendati begitu, Daisy memastikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan emergensi masih bisa berjalan dengan baik. Makanan bagi para pasien pun tetap terpenuhi.

“Kita berterima kasih karena para pihak sudah bantu dengan tenda, mungkin yang dibutuhkan saat ini kipas angin agar tetap sejuk di bawah tenda. Lalu kami butuh juga perbaikan instalasi listrik termasuk air,” ucapnya.

Baca Juga :  Penolakan Omnibus Law Bakal Dimasukkan Dalam Revisi Otsus

Terkait kebakaran yang terjadi Selasa sore, Daisy menjelaskan, api pertama kali muncul di gudang logistik sekitar pukul 15.40 WIT. Api lalu menjalar ke ruang anak, kamar jenazah dan sebagian instalasi gizi dan IGD.

“Untuk nilai kerugiannya secara pasti belum bisa kami pastikan. Sekarang tim masih melakukan penghitungan kerugian. Jika sudah ada nanti secara resmi kami laporkan ke Gubernur,” kata Daisy.

Daisy juga menyampaikan bahwa terdapat dua pasien meninggal dunia ketika terjadi peristiwa kebakaran. Namun pasien ini meninggal bukan akibat kebakaran.

“Kedua pasien ini memang dirawat di ICU dalam kondisi kristis. Jadi saat terjadi kebakaran, petugas melakukan evakuasi sesuai prosedur. Ketika proses evakuasi itu kedua pasien meninggal,” bebernya.

Diketahui dalam kunjungan tersebut, Plt. Asisten II Setda Papua, Suzana Wanggai juga didampingi Kepala Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Daerah, Welliam R Manderi dan Kepala Dinas Kominfo Papua, Jeri Agus Yudianto.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di RSUD Abepura pada Selasa (9/5) sore sekira pukul 14.50 WIT. Sumber api diduga berasal dari gudang logistik lalu menjalar ke beberapa ruangan. (fia/wen)

JAYAPURA – Pasca kebakaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Pemprov Papua melalui Plt. Asisten II Setda, Suzana Wanggai mengunjungi RSUD Abe, Rabu (10/5).  Kunjungan ini untuk memastikan para pasien tetap terlayani dengan baik.

Dalam kunjungan dan pemantauan lokasi, pihak Pemprov didampingi Dirut RSUD Abepura memantau  Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang anak, ruang gizi, UGD sementara dan kamar jenazah. Suzana menyatakan, dari kunjungan itu, pihaknya melihat pelayanan bagi para pasien di RSUD Abepura tetap berjalan baik.

“Terima kasih kepada jajaran RSUD Abepura yang terus menjalankan tugas dalam rangka pelayanan kepada pasien. Jangan sampai ada pasien terlantar, untuk itu kami datang memastikannya,” kata Susi.

Lanjut Susi menerangkan, saat ini pihak terkait masih menginventarisir kerugian yang timbul akibat kebakaran tersebut, termasuk berbagai kebutuhan yang perlu disiapkan di rumah sakit. “Kebutuhan dasar seperti air, listrik, makanan dan lainnya itu yang perlu disiapkan. Termasuk bagaimana keamanan dan pelayanan bagi para pasien,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Daerah, Welliam R Manderi mengungkapkan, poin penting yang menjadi perhatian yakni pelayanan terhadap pasien dan pendataan kerusakan.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Luncurkan 5G Mining Freeport Pertama di Asia Tenggara

“Kami akan melakukan langkah-langkah agar pasien segera tertangani, lalu mendata berkaitan dengan kerusakan. Data yang diperoleh nanti disampaikan ke pemerintah sebagai dasar langkah selanjutnya,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Direktur RSUD Abepura, dr Daisy Urbinas menerangkan, ruang IGD tidak dapat digunakan karena pusat titik kebakaran pertama berada di lantai dua IGD. Sehingga itu, pihaknya mengalihkan IGD ke ruang poli sementara di samping rumah sakit dengan menambah tenda darurat juga.

“Untuk ruang pasien anak kita alihkan ke ruang bedah. Sampai saat ini, operasional di ruang instalasi gizi pun hanya bisa berjalan sekitar 35 persen karena tak ada listrik dan air. Kendala ini sudah diantisipasi dengan mobil tangki air dan juga menyambung kabel listrik agar pelayanan di ruang instalasi gizi tetap bisa berjalan,” terangnya.

Kendati begitu, Daisy memastikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan emergensi masih bisa berjalan dengan baik. Makanan bagi para pasien pun tetap terpenuhi.

“Kita berterima kasih karena para pihak sudah bantu dengan tenda, mungkin yang dibutuhkan saat ini kipas angin agar tetap sejuk di bawah tenda. Lalu kami butuh juga perbaikan instalasi listrik termasuk air,” ucapnya.

Baca Juga :  Siap Bentuk Posko Induk Untuk Pengawasan  THR

Terkait kebakaran yang terjadi Selasa sore, Daisy menjelaskan, api pertama kali muncul di gudang logistik sekitar pukul 15.40 WIT. Api lalu menjalar ke ruang anak, kamar jenazah dan sebagian instalasi gizi dan IGD.

“Untuk nilai kerugiannya secara pasti belum bisa kami pastikan. Sekarang tim masih melakukan penghitungan kerugian. Jika sudah ada nanti secara resmi kami laporkan ke Gubernur,” kata Daisy.

Daisy juga menyampaikan bahwa terdapat dua pasien meninggal dunia ketika terjadi peristiwa kebakaran. Namun pasien ini meninggal bukan akibat kebakaran.

“Kedua pasien ini memang dirawat di ICU dalam kondisi kristis. Jadi saat terjadi kebakaran, petugas melakukan evakuasi sesuai prosedur. Ketika proses evakuasi itu kedua pasien meninggal,” bebernya.

Diketahui dalam kunjungan tersebut, Plt. Asisten II Setda Papua, Suzana Wanggai juga didampingi Kepala Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Daerah, Welliam R Manderi dan Kepala Dinas Kominfo Papua, Jeri Agus Yudianto.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di RSUD Abepura pada Selasa (9/5) sore sekira pukul 14.50 WIT. Sumber api diduga berasal dari gudang logistik lalu menjalar ke beberapa ruangan. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya