Friday, December 20, 2024
28.7 C
Jayapura

Jadi Ajang Lomba Bagi Penikmat Durian, Berharap Bisa Digelar Rutin

Yang Tersisa Dari Festival Durian Ikemal Papua di PTC Entrop

Selama dua hari, Selasa (25/4) dan Rabu (26/4), Ikatan Keluarga Maluku (Ikemal) menggelar Festival Durian  di PTC Entrop, Distrik Jayapura Selatan. Lantas apa saja yang menarik dari even yang baru pertama kali digelar di Kota Jayapura ini?

Laporan: Karolus Daot_Jayapura

Aroma khas durian langsung menyeruak, saat memasuki lokasi Festival Durian yang digelar di samping PTC Entrop ini. Sejumlah orang, terlihat sibuk memilih durian, sebagian lagi berkumpul bersama menikmati durian yang didatangkan dari luar Kota Jayapura ini.     

  Antusias masyarakat untuk ikut dalam Festival durian ini cukup tinggi, terutama dari para penggemar buah durian, yang menjadikan festival durian ini menjadi sarana untuk lomba makan durian. Hal ini terbukti,  semua tiket yang disediakan panitia dan durian ludes terjual sampai hari kedua festival.

  Untuk ikut dalam Festival makan durian sepuasnya ini, pengunjung hanya membeli tiket Rp. 300 ribu/orang  dan Rp1 Juta untuk kelompok enam orang. Mereka bisa  makan durian sampai puas, namun tidak diizinkan untuk membawa pulang ke rumah.

  Moment ini merupakan pertama kali terjadi di tanah Papua khususnya di Kota Jayapura, sehingga menjadi kesempatan bagi penikmat durian dapat menikmati kekhasan durian dari Kota Ambon itu sepuasnya. Tampak pantuan media mereka yang datang pada acara tersebut ada dari kalangan.

  Viky salah satu pengunjung yang ditemui Cenderawasih Pos, Rabu (26/4) mengaku dirinya menghabiskan 8 buah durian, hal itu merupakan rekor pertama kali bagi dirinya dapat makan 8 buah durian.

Baca Juga :  Tuntaskan Kerinduan di Batakan

  “Pecah rekor sih, karena pertama kali bisa makan durian sampai sepuas ini, selain karena rasanya yang khas, tapi juga moment kita bisa makan durian dengan harga yang terjangkau,” kata Viki kepada wartawan.

  Viki mengaku dirinya sangat menyukai durian, namun sayang selama ini hanya dapat membeli durian secara terbatas, selain karena harganya yang cukup melambung tinggi tapi juga ketersediaan buah durian di Papua terbatas.

  “Dari dulu pengen sekali makan durian sampai sepuas ini, tapi mahal, juga durian di Papua tidak sebanding dengan di daerah lain, jadi terpaksa makan seadanya saja,” ungkapnya.

  Dirinya mengaku walaupun telah menghabiskan 8 buah durian, tapi merasa belum puas.”Masih belum puas pengen  makan sampai puluhan buah, kapan lagikan kita bisa makan sepuas ini,” tuturnya.

  Terkait mitos kelebihan makan durian akan mabuk durian, dirinya tidak merasakan hal itu, karena mengaku tau trik. “Memang kalau banyak makan buah durian pastinya mabuk, tapi syaratnya kalau kita minum air jangan langsung minum pakai botol, tapi menggunakan kulit durian, jadi kita jadikan kulit durian pengganti gelas atau botol,” ujarnya.

  Viki sendiri merasa bangga dengan acara festival tersebut, lantaran dapat memberikan dampak peningkatan ekonomi pagi para pemilik buah durian. “Pengennya acara festival durian ini dibikin setiap tahun, atau 3 bulan sekali, saya sendiri suka,” pintanya.

  Senada dikatakan oleh Yeni, yang mengaku senang lantaran dapat menikmati moment tersebut, tanpa mengeluarkan biaya yang cukup besar. “Saya orang Ambon, dulu waktu kecil makan durian sampai puas, tapi karena tinggal di Papua, jadi jarang dapat buah durian,” kata Yeni.

Baca Juga :  Bantu Turunkan Disparitas Pelayanan Kesehatan di Papua

  Yeni sendiri mengaku menghabiskan 4 buah durian, namun masih merasa tidak puas. Tapi karena dirinya bersama teman temannya datang terlambat sehingga mereka hanya mendapatkan 13 buah durian

  “Kita dapat 13 buah durian, maunya banyak tapi kita terlambat datang, terima kasih Ikemal Papua, kalau boleh acara ini bikin lagi kedepannya,” kata Yeni.

  Ketua Panitia penyelenggara kegiatan Rani Marthen Souhuwat, mengaku bangga dengan antusiasnya pengunjung pada festival Durian tersebut. Diapun menyatakan dengan melihat antusias pengunjung yang tampak membludak, Ikemal Papua selanjutnya akan menjadikan acara tersebut sebagai program tahunan.

   “Kami sangat bersyukur durian sebanyak 1 Kontainer maupun tiket sebanyak 1000 tiket yang kami siapkan habis terjual,” kata Ketua Panitia kepada wartawan Selasa (26/4) malam kemarin

   Rani Marthen Souhuwat, menyatakan salah satu yang dapat menarik minat pengunjung pada festival durian tersebut, bukan semata karena rasa durian yang khas, tetapi karena pihaknya mampu mengemas dengan menampilkan berbagai tarian adat khas Maluku.

   “Kedepannya kita akan bikin lebih besar lagi, kalau tahun ini hanya 1 kontainer, mungkin akan lebih banyak lagi yang kita siapkan, karena penikmat durian di Papua khususnya di Kota Jayapura cukup banyak,” ujarnya.

  Saya atas nama penyelengara kegiatan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Jayapura, dapst mendukung acara ini, karena acara ini digagas dalam rangka penggalangan dana pembangunan Gedung Gereja Elim Toisapu yang ada di Ambon, Provinsi Maluku,” ujarnya. (*/tri)

Yang Tersisa Dari Festival Durian Ikemal Papua di PTC Entrop

Selama dua hari, Selasa (25/4) dan Rabu (26/4), Ikatan Keluarga Maluku (Ikemal) menggelar Festival Durian  di PTC Entrop, Distrik Jayapura Selatan. Lantas apa saja yang menarik dari even yang baru pertama kali digelar di Kota Jayapura ini?

Laporan: Karolus Daot_Jayapura

Aroma khas durian langsung menyeruak, saat memasuki lokasi Festival Durian yang digelar di samping PTC Entrop ini. Sejumlah orang, terlihat sibuk memilih durian, sebagian lagi berkumpul bersama menikmati durian yang didatangkan dari luar Kota Jayapura ini.     

  Antusias masyarakat untuk ikut dalam Festival durian ini cukup tinggi, terutama dari para penggemar buah durian, yang menjadikan festival durian ini menjadi sarana untuk lomba makan durian. Hal ini terbukti,  semua tiket yang disediakan panitia dan durian ludes terjual sampai hari kedua festival.

  Untuk ikut dalam Festival makan durian sepuasnya ini, pengunjung hanya membeli tiket Rp. 300 ribu/orang  dan Rp1 Juta untuk kelompok enam orang. Mereka bisa  makan durian sampai puas, namun tidak diizinkan untuk membawa pulang ke rumah.

  Moment ini merupakan pertama kali terjadi di tanah Papua khususnya di Kota Jayapura, sehingga menjadi kesempatan bagi penikmat durian dapat menikmati kekhasan durian dari Kota Ambon itu sepuasnya. Tampak pantuan media mereka yang datang pada acara tersebut ada dari kalangan.

  Viky salah satu pengunjung yang ditemui Cenderawasih Pos, Rabu (26/4) mengaku dirinya menghabiskan 8 buah durian, hal itu merupakan rekor pertama kali bagi dirinya dapat makan 8 buah durian.

Baca Juga :  Tuntaskan Kerinduan di Batakan

  “Pecah rekor sih, karena pertama kali bisa makan durian sampai sepuas ini, selain karena rasanya yang khas, tapi juga moment kita bisa makan durian dengan harga yang terjangkau,” kata Viki kepada wartawan.

  Viki mengaku dirinya sangat menyukai durian, namun sayang selama ini hanya dapat membeli durian secara terbatas, selain karena harganya yang cukup melambung tinggi tapi juga ketersediaan buah durian di Papua terbatas.

  “Dari dulu pengen sekali makan durian sampai sepuas ini, tapi mahal, juga durian di Papua tidak sebanding dengan di daerah lain, jadi terpaksa makan seadanya saja,” ungkapnya.

  Dirinya mengaku walaupun telah menghabiskan 8 buah durian, tapi merasa belum puas.”Masih belum puas pengen  makan sampai puluhan buah, kapan lagikan kita bisa makan sepuas ini,” tuturnya.

  Terkait mitos kelebihan makan durian akan mabuk durian, dirinya tidak merasakan hal itu, karena mengaku tau trik. “Memang kalau banyak makan buah durian pastinya mabuk, tapi syaratnya kalau kita minum air jangan langsung minum pakai botol, tapi menggunakan kulit durian, jadi kita jadikan kulit durian pengganti gelas atau botol,” ujarnya.

  Viki sendiri merasa bangga dengan acara festival tersebut, lantaran dapat memberikan dampak peningkatan ekonomi pagi para pemilik buah durian. “Pengennya acara festival durian ini dibikin setiap tahun, atau 3 bulan sekali, saya sendiri suka,” pintanya.

  Senada dikatakan oleh Yeni, yang mengaku senang lantaran dapat menikmati moment tersebut, tanpa mengeluarkan biaya yang cukup besar. “Saya orang Ambon, dulu waktu kecil makan durian sampai puas, tapi karena tinggal di Papua, jadi jarang dapat buah durian,” kata Yeni.

Baca Juga :  Tangani 862 Satuan Pendidikan, Dalam Lima Tahun Terakhir 4000 Guru Berijazah S1

  Yeni sendiri mengaku menghabiskan 4 buah durian, namun masih merasa tidak puas. Tapi karena dirinya bersama teman temannya datang terlambat sehingga mereka hanya mendapatkan 13 buah durian

  “Kita dapat 13 buah durian, maunya banyak tapi kita terlambat datang, terima kasih Ikemal Papua, kalau boleh acara ini bikin lagi kedepannya,” kata Yeni.

  Ketua Panitia penyelenggara kegiatan Rani Marthen Souhuwat, mengaku bangga dengan antusiasnya pengunjung pada festival Durian tersebut. Diapun menyatakan dengan melihat antusias pengunjung yang tampak membludak, Ikemal Papua selanjutnya akan menjadikan acara tersebut sebagai program tahunan.

   “Kami sangat bersyukur durian sebanyak 1 Kontainer maupun tiket sebanyak 1000 tiket yang kami siapkan habis terjual,” kata Ketua Panitia kepada wartawan Selasa (26/4) malam kemarin

   Rani Marthen Souhuwat, menyatakan salah satu yang dapat menarik minat pengunjung pada festival durian tersebut, bukan semata karena rasa durian yang khas, tetapi karena pihaknya mampu mengemas dengan menampilkan berbagai tarian adat khas Maluku.

   “Kedepannya kita akan bikin lebih besar lagi, kalau tahun ini hanya 1 kontainer, mungkin akan lebih banyak lagi yang kita siapkan, karena penikmat durian di Papua khususnya di Kota Jayapura cukup banyak,” ujarnya.

  Saya atas nama penyelengara kegiatan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Jayapura, dapst mendukung acara ini, karena acara ini digagas dalam rangka penggalangan dana pembangunan Gedung Gereja Elim Toisapu yang ada di Ambon, Provinsi Maluku,” ujarnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya