Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Terhenti Dua Pekan, Bupati Puncak Lepas Penerbangan ke Beoga

TIMIKA – Sempat terhenti kurang lebih dua pekan pasca penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang sebuah pesawat, akhirnya penerbangan bisa kembali beroperasi ke Beoga.

Penerbangan yang mengangkut bahan makanan dilepas langsung oleh Bupati Puncak, Willem Wandik pada Kamis (27/4/2023) di Bandara Mozes Kilangin Timika didampingi Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia.

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan penerbangan bisa kembali dibuka setelah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Ia mengatakan, jika penerbangan dihentikan dalam waktu lama maka Puncak dalam keadaan sulit, pasalnya daerah tersebut hanya bisa diakses menggunakan pesawat udara.

Inilah yang terjadi di Beoga selama kurang lebih dua minggu. Sejak pesawat ditembak pada 14 April 2023, disusul bentrok antar KKB hingga menyebabkan korban jiwa. “Ini kerja keras, tapi setelah negosiasi, kerja keras Pak Kapolres, Dandim dan masyarakat yang ada di sana, negosiasi dengan semua pihak sehingga akhirnya hari ini berhasil bisa masuk dan memulai distribusi barang,” ujar Bupati Wandik.

Baca Juga :  Hendak Deklarasi, Buchtar Dijemput Polisi

Pemkab Puncak kata Bupati Wandik, terus berusaha membangun komunikasi dengan semua unsur terutama dengan TNI, Polri serta tokoh masyarakat agar aktifitas pelayanan masyarakat tidak diganggu. Sebab jika itu terjadi maka masyarakat yang akan mengalami kerugian. “Kalau barang tidak masuk sampai sebulan, barang habis apa yang bisa terjadi, masyarakat bisa kelaparan,” tandasnya.

Memang diakuinya, kondisi belum bisa dikatakan normal seperti sediakala. Sebab itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mengembalikan aktifitas normal. Tapi tenaga kesehatan, guru dan aparat pemerintahan tetap ada di Beoga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan adanya pasokan logistik oleh BUMD Puncak yang menangani grosir, diharapkan bisa membuat masyarakat bisa kembali tenang dan menjalankan aktifitasnya. Bupati juga berharap dengan adanya penerbangan bisa memicu pengusaha atau maskapai lain untuk bisa kembali melayani penerbangan ke Beoga. “Masyarakat pasti sangat menantikan ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kegiatan Keagamaan Gaungnya Harus Lebih Luas

Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia menambahkan selama 17 hari tidak ada penerbangan ke Beoga. Tapi mulai Kamis (27/4), pesawat kembali terbang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Karena satu-satunya transportasi ke Beoga adalah pesawat, kalau pesawat tidak mau terbang maka semua aktifitas akan tidak berjalan terutama bisa kehabisan bahan pokok,” jelasnya.

Situasi di Beoga kata Kapolres, masih berstatus rawan terkendali karena masih ada KKB yang berada di sekitar Beoga. Namun TNI dan Polri tetap kompak untuk mengantisipasi adanya gangguan yang bisa merugikan masyarakat.(ryu/wen)

TIMIKA – Sempat terhenti kurang lebih dua pekan pasca penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang sebuah pesawat, akhirnya penerbangan bisa kembali beroperasi ke Beoga.

Penerbangan yang mengangkut bahan makanan dilepas langsung oleh Bupati Puncak, Willem Wandik pada Kamis (27/4/2023) di Bandara Mozes Kilangin Timika didampingi Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia.

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan penerbangan bisa kembali dibuka setelah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Ia mengatakan, jika penerbangan dihentikan dalam waktu lama maka Puncak dalam keadaan sulit, pasalnya daerah tersebut hanya bisa diakses menggunakan pesawat udara.

Inilah yang terjadi di Beoga selama kurang lebih dua minggu. Sejak pesawat ditembak pada 14 April 2023, disusul bentrok antar KKB hingga menyebabkan korban jiwa. “Ini kerja keras, tapi setelah negosiasi, kerja keras Pak Kapolres, Dandim dan masyarakat yang ada di sana, negosiasi dengan semua pihak sehingga akhirnya hari ini berhasil bisa masuk dan memulai distribusi barang,” ujar Bupati Wandik.

Baca Juga :  Meski Sulit, Desakan Kepala Daerah Harus OAP Patut Diapresiasi

Pemkab Puncak kata Bupati Wandik, terus berusaha membangun komunikasi dengan semua unsur terutama dengan TNI, Polri serta tokoh masyarakat agar aktifitas pelayanan masyarakat tidak diganggu. Sebab jika itu terjadi maka masyarakat yang akan mengalami kerugian. “Kalau barang tidak masuk sampai sebulan, barang habis apa yang bisa terjadi, masyarakat bisa kelaparan,” tandasnya.

Memang diakuinya, kondisi belum bisa dikatakan normal seperti sediakala. Sebab itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mengembalikan aktifitas normal. Tapi tenaga kesehatan, guru dan aparat pemerintahan tetap ada di Beoga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan adanya pasokan logistik oleh BUMD Puncak yang menangani grosir, diharapkan bisa membuat masyarakat bisa kembali tenang dan menjalankan aktifitasnya. Bupati juga berharap dengan adanya penerbangan bisa memicu pengusaha atau maskapai lain untuk bisa kembali melayani penerbangan ke Beoga. “Masyarakat pasti sangat menantikan ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kapolresta Tegas, Tangkap Penjual Miras Jangan Sebatas Imbau

Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia menambahkan selama 17 hari tidak ada penerbangan ke Beoga. Tapi mulai Kamis (27/4), pesawat kembali terbang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Karena satu-satunya transportasi ke Beoga adalah pesawat, kalau pesawat tidak mau terbang maka semua aktifitas akan tidak berjalan terutama bisa kehabisan bahan pokok,” jelasnya.

Situasi di Beoga kata Kapolres, masih berstatus rawan terkendali karena masih ada KKB yang berada di sekitar Beoga. Namun TNI dan Polri tetap kompak untuk mengantisipasi adanya gangguan yang bisa merugikan masyarakat.(ryu/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya