Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Abdurrauf, SIP disusul pejabat lainnya saat menyalami para prajurit Satgas Pamtas Yonif Mekanis 521/Dadaha Yudha dan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya yang akan kembali ke homebase masing-masing setelah melaksanakan tugas selama 9 bulan di perbatasan RI-PNG pada upacara pelepasan, di Mako Korem 174/ATW, Kamis (18/7). ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE- Setelah bertugas kurang lebih 9 bulan lamanya di Papua sebagai satuan tugas pengamanan perbatasan negara RI-PNG di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel Satgas Yonif Mekanis 521/Dadaha Yudha dan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya, kembali ke homebase masing-masing. Pelepasan kedua batalyon untuk balik ke markasnya kembali dilakukan Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Abdurrauf, S.IP, atas nama Pangdam XVII/Cenderawasih pada upacara pelepasan di Mako Korem 174/ATW, Tanah Miring, Kamis (18/7).
Pada kesempatan tersebut, Danrem memberikan apresiasi dan penghargaan, karena selama melaksanakan tugas, kedua satuan ini tidak ada pelanggaran yang dapat mempengaruhi citra TNI di mata masyarakat.
‘’Kalian telah mengimplementasikan Sapta Marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI serta mamu berinteraksi langsung dengan lingkungan masyarakat dengan mengadakan pendekatan dan komunikasi sosial yang baik. Semua itu dilakukan untuk merebut simpati dan hati rakyat yang muara dari semua itu dirasakan langsung oleh masyarakat dengan terwujudnya situasi keamanan yang kondusif,’’ kata Danrem.
Danrem juga menjelaskan bahwa seluruh prajurit dari 2 batalyon tersebut pulang ke markas kembali secara lengkap. ‘’Alhamdullillah, semua prajurit kembali utuh dan lengkap. Tidak ada kekurangan satupun dan itu yang kita harapkan dan tentunya harapan dari keluarga mereka juga baik istri, anak dan orang tua masing-masing,’’ jelasnya Danrem.
Namun diakui Danrem, bahwa penarikan kembali dua batalyon ini sedikit mengalami keterlambatan karena adanya Pilpres dan Pileg. ‘’Tapi bagi prajurit itu tidak masalah, karena dimana dan kapanun dibutuhkan harus selalu siap,’’ jelasnya.
Menanggapi masih adanya Narkoba khususnya ganja yang lolos di perbatasan, diakui Danrem bahwa dengan panjang dan luas perbatasan ditambah masih banyaknya jalan tikus membuat tidak semua titik tersebut dapat terpantau. Namun pihaknya terus berupaya untuk melarang dan mencengah masuknya barang terlarang dari negara tetangga masuk ke Indonesia. Terbukti , kata Danrem, selama penugasan dari dua batalyon ini, beberapa diantaranya telah berhasil ditangkap dan diserahkan ke kepolisian untuk diproses lebih lanjut. ‘’Barang yang dibawa hanya beberapa gram tapi tetap harus ditindak jika tertangkap memasukan barang-barang tersebut ke wilayah kita,’’ pungkasnya. (ulo/tri)
Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Abdurrauf, SIP disusul pejabat lainnya saat menyalami para prajurit Satgas Pamtas Yonif Mekanis 521/Dadaha Yudha dan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya yang akan kembali ke homebase masing-masing setelah melaksanakan tugas selama 9 bulan di perbatasan RI-PNG pada upacara pelepasan, di Mako Korem 174/ATW, Kamis (18/7). ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE- Setelah bertugas kurang lebih 9 bulan lamanya di Papua sebagai satuan tugas pengamanan perbatasan negara RI-PNG di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel Satgas Yonif Mekanis 521/Dadaha Yudha dan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya, kembali ke homebase masing-masing. Pelepasan kedua batalyon untuk balik ke markasnya kembali dilakukan Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Abdurrauf, S.IP, atas nama Pangdam XVII/Cenderawasih pada upacara pelepasan di Mako Korem 174/ATW, Tanah Miring, Kamis (18/7).
Pada kesempatan tersebut, Danrem memberikan apresiasi dan penghargaan, karena selama melaksanakan tugas, kedua satuan ini tidak ada pelanggaran yang dapat mempengaruhi citra TNI di mata masyarakat.
‘’Kalian telah mengimplementasikan Sapta Marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI serta mamu berinteraksi langsung dengan lingkungan masyarakat dengan mengadakan pendekatan dan komunikasi sosial yang baik. Semua itu dilakukan untuk merebut simpati dan hati rakyat yang muara dari semua itu dirasakan langsung oleh masyarakat dengan terwujudnya situasi keamanan yang kondusif,’’ kata Danrem.
Danrem juga menjelaskan bahwa seluruh prajurit dari 2 batalyon tersebut pulang ke markas kembali secara lengkap. ‘’Alhamdullillah, semua prajurit kembali utuh dan lengkap. Tidak ada kekurangan satupun dan itu yang kita harapkan dan tentunya harapan dari keluarga mereka juga baik istri, anak dan orang tua masing-masing,’’ jelasnya Danrem.
Namun diakui Danrem, bahwa penarikan kembali dua batalyon ini sedikit mengalami keterlambatan karena adanya Pilpres dan Pileg. ‘’Tapi bagi prajurit itu tidak masalah, karena dimana dan kapanun dibutuhkan harus selalu siap,’’ jelasnya.
Menanggapi masih adanya Narkoba khususnya ganja yang lolos di perbatasan, diakui Danrem bahwa dengan panjang dan luas perbatasan ditambah masih banyaknya jalan tikus membuat tidak semua titik tersebut dapat terpantau. Namun pihaknya terus berupaya untuk melarang dan mencengah masuknya barang terlarang dari negara tetangga masuk ke Indonesia. Terbukti , kata Danrem, selama penugasan dari dua batalyon ini, beberapa diantaranya telah berhasil ditangkap dan diserahkan ke kepolisian untuk diproses lebih lanjut. ‘’Barang yang dibawa hanya beberapa gram tapi tetap harus ditindak jika tertangkap memasukan barang-barang tersebut ke wilayah kita,’’ pungkasnya. (ulo/tri)