JAYAPURA– Sejumlah Kepala Sekolah di lingkungan Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) Kota dan Kabupaten Jayapura dilakukan perombakan. Salah satu kepala sekolah yang diganti adalah SMA YPPK Taruna Dharma Kotaraja, yang sebelum dikabarkan sempat ada aksi mogok guru menuntut kepala sekolah tersebut diganti.
Pelantikan dan serah terima jabatan kepala sekolah ini dilakukan di aula SMAYPPK Taruna Dharma, Jumat (10/3). Kepala Sekolah yang dilakukan pergantian adalah, SMA YPPK Taruna Dharma Kotaraja dari pejabat lama Kresencia Lesomar, S.Pd.,M.Pd, diganti pejabat baru Ferdinando Lase, S.Kom.
SMP YPPK Teruna Mulia Argapura dari pejabat lama Maria Novianti Widiastuti, SPd diganti pejabat baru Petrus Salestinus Koli, SFil. Dan satu kepala sekolah yang dilantik, yakni Kepala PUAD/TK YPPK Kristus Raja Dra Chatarina Sri Prapti Jektinisngsih.
Direktur YPPK Kota Kabupaten Jayapura Silvester Lobya, S.Sos mengungkapkan bahwa pelantikan kepala sekolah/ pejabat di lingkungan YPPK tahap I yang dilakukan hari Jumat (10/3)kemarin, dilakukan sebagai bagian dari penyegaran tugas kepemimpinan seorang kepala sekolah.
“Selain itu juga dilakukan atas dasar tuntutan akan pengelolaan Pendidikan di lingkungan YPPK lebih baik dengan tetap memperhatikan dan mengacu pada peraturan Yayasan dan peraturan pemerintah yang berlaku secara khusus memperhatikan Kemendikbud nomor 371 tahun 2021 Tentang Program Sekolah Penggerak tentang tata cara pergantian kepala sekolah penggerak.”ungkapnya.
Dijelaskan, bahwa dari 4 kepala sekolah yang dilantik 3 diantaranya adalah Kepala Sekolah Penggerak yakni sekolah penggerak SMP YPPK Taruna Mulai Argapura, sekolah penggerak SMP YPPK St Paulus Abepura dan Sekolah Penggerak SMA YPPK Taruna Dharma Kotaraja.
“YPPK patut bersyukur bahwa dari ketiga pejabat SMP/SMA yang dilantik semuanya adalah kepala sekolah penggerak dan guru penggerak /pengajar penggerak terbaik di lingkungan YPPK kota Kabupaten Jayapura.”ujarnya.
Dijelaskan, tahun 2022 telah meninggalkan dengan menorehkan berbagai catatan plus dan minus dalam dunia Pendidikan YPPK. Kebisingan di ruang public karena berbagai kebijakan Pendidikan yang menuai kontroversi seperti perekrutan guru P3K, Implementasi kurikulum merdeka belajar, program guru penggerak, sekolah penggerak, persebaran guru, kesejahteraan dan berbagai persoalan sosial politik yang terjadi di wilayah ini juga ikut berdampak pada Pendidikan yang diselenggarakan.
‘’Sementara itu, sejumlah catatan akhir tahun saya sebagai Direktur YPPK Kota Kabupaten Jayapura terkait dengan persoalan Pendidikan di wilayah ini coba mengidentifikasi berbagai persoalan Pendidikan YPPK,’’katanya.
Pertama persoalan tenaga guru baik dari sisi kuantitas dan kualitas aspek moralitas guru adalah bagian penting dari proses pembinaan, kedua, persoalan leadership kepemimpinan sekolah.
Kemudian, memudarnya nilai-nilai katolisitas dalam diri guru yang beraneka ragam di sekolah YPPK, perlu mendapat perhatian serius ke depan. Sebab, disadari betul bahwa keunggulan sekolah katolik terletak pada nilai-nilai kebenaran yang ditanamkan, yakni ketekunan, keseriusan, kejujuran, dan kesederhanaan.
“Guru biasanya menekankan bahwa kebanyakan orang membayangkan unggul itu perkara teknologi, menjadi juara dari berbagai kompetisi. Tapi sebenarnya mereka yang memperjuangkan dan menerapkan nilai-nilai tersebut adalah yang disebut unggul,’’ujarnya.
Oleh karenanya, sekolah katolik harus berpihak bukan hanya keunggulan akademik, tetapi juga karakter guru siswa menjadi bagian yang terus ditanamkan dalam diri peserta didik dan tenaga pengajar.
“Aksi mogok baru baru ini telah mencoreng nilai-nilai yang dibangun para pendiri kita sampai saat ini dan sudah saatnya kita semua melakukan refleksi mendalam, dan melakukan resolusi terbaik di tahun yang baru ini untuk menatap masa depan Pendidikan YPPK yang lebih baik termasuk di dalamnya manajemen tata kelola dan leadership kepemimpinan kepala sekolah mesti terus ditingkatkan,’’ujarnya. (dil/tri)