Friday, May 10, 2024
25.7 C
Jayapura

Diduga Santap Makanan Basi, Tujuh  Warga Dilarikan ke Puskesmas   

MERAUKE- Sedikitnya 7  warga Kampung Kirworo, Distrik Tabonji, Kabupaten Merauke dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut karena mengalami muntah dan berak (Muntaber)  setelah menyantap makan yang telah disiapkan di sebuah pesta yang pestanya sendiri ditunda.

   Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT didampigi Kepala Distrik Tabonji Wellem Kambuam, SIP kepada wartawan di Merauke membenarkan peristiwa yang dialami warga di Kampoung Kirworo, Distrik Tabonji pada Jumat (22/12).

‘’Kejadian di Tabonji itu karena makanan. Muntabernya karena mau pesta dan mereka tunda  pesta dan makan makanan yang ada, kemungkinan sudah basi . Jadi bukan keracunan,’’kata Bupati Romanus Mbaraka, Sabtu (3/12).

Baca Juga :  Cegah Penyakit ASF, Karantina Sosialisasi ke Warga IKT

Namun warga yang mengalami Muntaber tersebut, lanjut dia sudah ditangani di Puskesmas.  ‘’Sebagian ke  Puskesmas. Tapi  sudah ditangani dan sekarang saya sudah koordinasi dengan dinas kesehatan untuk segera melakukan tindakan. Mudah-mudahan tidak terjadi insiden yang tidak dinginkan. Seperti itu,’’ tandas Bupati Romanus Mbaraka.

  Kepala Distrik Tabonji  Wellem Kambuam mengungkapkan, pesta adat tersebut dimulai  23 November lalu. Yang jelas lanjut dia, kasus ini bermula dari para korban menyantap makanan yang diduga sudah mulai basi. ‘’Rata-rata anak-anak yang mengalami  Muntaber tersebut. Ada juga orang dewasa, tapi  hanya sedikit. Paling banyak anak-anak. Sudah ada perubahan karena saya monitor terus,’’pungkasnya. (ulo/tho)    

Baca Juga :  Terpeleset, ABP KMN Alifah Dilaporkan Tenggelam

MERAUKE- Sedikitnya 7  warga Kampung Kirworo, Distrik Tabonji, Kabupaten Merauke dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut karena mengalami muntah dan berak (Muntaber)  setelah menyantap makan yang telah disiapkan di sebuah pesta yang pestanya sendiri ditunda.

   Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT didampigi Kepala Distrik Tabonji Wellem Kambuam, SIP kepada wartawan di Merauke membenarkan peristiwa yang dialami warga di Kampoung Kirworo, Distrik Tabonji pada Jumat (22/12).

‘’Kejadian di Tabonji itu karena makanan. Muntabernya karena mau pesta dan mereka tunda  pesta dan makan makanan yang ada, kemungkinan sudah basi . Jadi bukan keracunan,’’kata Bupati Romanus Mbaraka, Sabtu (3/12).

Baca Juga :  Kapal Perbaikan Kabel Bawah Laut Tiba di Merauke

Namun warga yang mengalami Muntaber tersebut, lanjut dia sudah ditangani di Puskesmas.  ‘’Sebagian ke  Puskesmas. Tapi  sudah ditangani dan sekarang saya sudah koordinasi dengan dinas kesehatan untuk segera melakukan tindakan. Mudah-mudahan tidak terjadi insiden yang tidak dinginkan. Seperti itu,’’ tandas Bupati Romanus Mbaraka.

  Kepala Distrik Tabonji  Wellem Kambuam mengungkapkan, pesta adat tersebut dimulai  23 November lalu. Yang jelas lanjut dia, kasus ini bermula dari para korban menyantap makanan yang diduga sudah mulai basi. ‘’Rata-rata anak-anak yang mengalami  Muntaber tersebut. Ada juga orang dewasa, tapi  hanya sedikit. Paling banyak anak-anak. Sudah ada perubahan karena saya monitor terus,’’pungkasnya. (ulo/tho)    

Baca Juga :  Sinergitas TNI, Polri dan Masyarakat Membuat Irigasi 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya