Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Otsus Punya Dampak Positif Namun Masih Ada Kekurangan

JAYAPURA – Pemprov Papua telah mengambil keputusan bahwa 21 November menjadi hari Otsus. Tak ada  perayaan yang dilakukan di Papua terkait hari Otsus ini dan sebagian besar public nampaknya tidak mengetahui tentang hari ini. pemerintah hanya mengambil kebijakan bahwa 21 November semua pegawai diliburkan.

  Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw menjelaskan bahwa moment 21 tahun lalu ini hingga kini terlihat ada perubahan yang nyata. Ia menjelaskan bahwa soal apa yang terjadi setelah Otsus. Pertama ada Otsus maka hadirlah MRP, dari Otsus juga lahir kursi pengangkatan .

“Itu termasuk perdasus yang dibuat khusus semisal jaminan kesehatan dimana Jamkespa ini saat jaman pak Suebu muncul dengan Kartu Papua Sehat,  ” tambah Jhony di Hotel Sunny Abepura, Senin (21/1)

Baca Juga :  Wapres: Tegakkan Hukum bagi Siapa Saja yang Melanggar

Ia menyampaikan bahwa disitulah salah satu ciri Otsus dimana jika berbicara aspek kesehatan maka pemerintah menambung  keluhan warga di rumah sakit itu ciri khas Otsus. “Sakit kami bayarkan hingga peti matinya ditanggung, ” ujarnya.

Lalu soal pendidikan, Papua punya beasiswa yang cukup besar, itu juga karena kebijakan dalam Otsus. Selain itu ada jalan, bandara baru yang dibuka dan jembatan semua menggunakan sumber uang dari Otsus yang diamanatkan dalam pasal 34f UU Otsus.

  Dari dasar inilah dikatakan pemerintah memberikan uang setiap tahun dikasi dibagikan kepada yang lain sebesar Rp 2 triliun lebih. “Kita di Papua masih berharap dana transfer pusat sebab jika hanya mengandalkan PAD maka tentu sulit. Pendidikan dan kesehatan juga menggunakan UU Otsus termasuk yang berkaitan dengan bagi hasil dimana ada migas, tambang, galian C itu semua karena UU Otsus. “Juga ada proteksi kepada orang asli Papua sebagai contohnya pedagang yang berkearifan lokal,” imbuhnya.

Baca Juga :  Jangan Buat Keresahan dengan Kebijakan Pemekaran

Namun disini kata Jhon ia juga melihat masih banyak kekurangan dari pelaksanaan Otsus di Papua. “Kalau mau dibilang kurang ya kami pikir ada banyak hal yang masih harus dievaluasi dan ke depan kita salung mengigatkan, ” imbuhnya. (ade)

https://iframe.jawapos.com/worldcup/live

JAYAPURA – Pemprov Papua telah mengambil keputusan bahwa 21 November menjadi hari Otsus. Tak ada  perayaan yang dilakukan di Papua terkait hari Otsus ini dan sebagian besar public nampaknya tidak mengetahui tentang hari ini. pemerintah hanya mengambil kebijakan bahwa 21 November semua pegawai diliburkan.

  Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw menjelaskan bahwa moment 21 tahun lalu ini hingga kini terlihat ada perubahan yang nyata. Ia menjelaskan bahwa soal apa yang terjadi setelah Otsus. Pertama ada Otsus maka hadirlah MRP, dari Otsus juga lahir kursi pengangkatan .

“Itu termasuk perdasus yang dibuat khusus semisal jaminan kesehatan dimana Jamkespa ini saat jaman pak Suebu muncul dengan Kartu Papua Sehat,  ” tambah Jhony di Hotel Sunny Abepura, Senin (21/1)

Baca Juga :  Pemerintah Didesak Batalkan Proses Pengangkatan DPRK

Ia menyampaikan bahwa disitulah salah satu ciri Otsus dimana jika berbicara aspek kesehatan maka pemerintah menambung  keluhan warga di rumah sakit itu ciri khas Otsus. “Sakit kami bayarkan hingga peti matinya ditanggung, ” ujarnya.

Lalu soal pendidikan, Papua punya beasiswa yang cukup besar, itu juga karena kebijakan dalam Otsus. Selain itu ada jalan, bandara baru yang dibuka dan jembatan semua menggunakan sumber uang dari Otsus yang diamanatkan dalam pasal 34f UU Otsus.

  Dari dasar inilah dikatakan pemerintah memberikan uang setiap tahun dikasi dibagikan kepada yang lain sebesar Rp 2 triliun lebih. “Kita di Papua masih berharap dana transfer pusat sebab jika hanya mengandalkan PAD maka tentu sulit. Pendidikan dan kesehatan juga menggunakan UU Otsus termasuk yang berkaitan dengan bagi hasil dimana ada migas, tambang, galian C itu semua karena UU Otsus. “Juga ada proteksi kepada orang asli Papua sebagai contohnya pedagang yang berkearifan lokal,” imbuhnya.

Baca Juga :  Wapres: Tegakkan Hukum bagi Siapa Saja yang Melanggar

Namun disini kata Jhon ia juga melihat masih banyak kekurangan dari pelaksanaan Otsus di Papua. “Kalau mau dibilang kurang ya kami pikir ada banyak hal yang masih harus dievaluasi dan ke depan kita salung mengigatkan, ” imbuhnya. (ade)

https://iframe.jawapos.com/worldcup/live

Berita Terbaru

Artikel Lainnya