Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Renggut Puluhan Korban Jiwa dan Ratusan Luka-Luka

Gempa Bumi di Cianjur

JAKARTA – Peristiwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 SR terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) sekitar pukul 13.21 WIB. Pusat gempa bumi tersebut tepatnya berada di 10 Km barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 11 km. Gempa bumi yang terjadi tersebut juga dirasakan hingga ke beberapa daerah. Di antaranya yakni Bandung dan Jakarta.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gempa bumi yang terjadi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri. Sehingga tentunya tidak berpotensi terjadinya tsunami. Namun, dengan kekuatan tersebut, memang sangat berpotensi merusk bangunan-bangunan. Khususnya bangunan yang dibangun tidak tahan gempa.

“Karena itu diharapkan bagi masyarakat yang rumahnya sudah mulai rusak atau retak sebaiknya untuk sementara tinggal di luar dulu,” ungkapnya. Biasanya gempa tersebut juga diikuti gempa-gempa kecil setelahnya. Berdasar hasil monitoring BMKG, hingga pukul 14.53 setidaknya terjadi 27 kali gempa susulan. Yakni dengan magnitudo terbesar 4 SR dan terkecil 1, 8 SR.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menambahkan, bahwa wilayah Sukabumi Cianjur, Lembang, Dukabumi, Purwakarta, dan Bandung secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Disebut seismik aktif karena berdasar monitoring BMKG kawasan itu menunjukkan memang sering sekali terjadi gempa dengan berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Terkait kompleksitas daerah itu memang daerah jalur gempa yang cukup aktif seperti keberadaan cesar padalarang, lintang, dan masih banyak cesar-cesar minor lainnya yang berada di wilayah tersebut.

Kompleksitas tektonik tersebut, lanjut dia, berpotensi memicu terjadinya gempa kerak dangkal. Faktor semacam itu juga menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan rawan gempa secara permanen. Dengan karakteristik gempa kerak dangkal, gempanya tersebut juga tidak harus berkekuatan besar untuk menyebabkan kerusakan. “Gempanya rata-rata dangkal sekali ya kurang dari 10-15 Km, tapi kekuatan magnitudo 4, 5, 6 SR itu pun bisa menimbulkan kerusakan yang signifika,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, berdasar data terkahir yang dia terima, jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 62 orang. Para korban meninggal itu berada di RSUD Kabupaten Cianjur. Kemudian, untuk korban luka-luka jumlahnya kurang lebih ada 700 an. Korban-korban tersebut rata-rata keruntuhan bangunan.

“Mereka ini rata-rata keruntuhan bangunan. Karena inikan siang hari kejadiannya. Kemudian, untuk data korban ini juga masih akan terus berkembang,” jelasnya.

Selain korban jiwa, dikatakan Suharyanto, benca tersebut juga turut merusak ratusan bangunan. Baik berat maupun ringan. Tercatat,hingga saat ini sudah ada 343 rumah yang rusak berat. Kemudian ,1 unit pondok pesantren, 1unit rumah sakit umum daerah Cianjur, 4 unit gedung pemerintah, 3 unit fasilitas pendidikan, dan 1 unit sarana ibadah. Termasuk 1 unit toko dan 1 unit kafe serta ada jalan yang terputus akibat longsor.

“Lokasi yang terdampak parah itu semuanya di Kabupaten Cianjur. Yakni masing-masing di Kecamatan Caluku, Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang,” terangnya.

Dikatakan Suharyanto, pihaknya memastikan untuk dapur umum juga langsung berdiri di loaksi kejadian bencana. Baik yang dioperasikan oleh tim BPBD maupun TNI dan Polri. Selain itu, pihaknya juga akan mengirim logistik. Khususnya logistik siap pakai yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Untuk tahap pertama, logistik yang disiapkan senilai Rp 500 juta. Kemudian dana siap pakai yang bisa dioperasionalkan oleh Bupati Cianjur sebesar 1 miliar rupiah untuk mengaktivasikan posko.

“Jika memungkinkan kami akan menggunakan satu helikopter yang akan kami standby kan di Cianjur. Ini juga gunanya untuk mendistribusikan logistik khususnya kepada tempat-tempat yang terisolir karena tadi ada jalan yang putus,” ujarnya. Dalam masa tanggap darurat ini pihaknya akan memastikan masyarakat Kabupaten Cianjur dan daerah lainnya yang terdampak becana semua kebutuhan dasarnya tertangani dengan baik.

Suharyanto pun berharap masa tanggap darurat dalam kejadian bencana gempa bumi ini tidak berlangsung terlalu lama, cukup satu atau dua minggu selesai. Hal tersebut agar dapat masuk tahap rehabilitasi dan konstruksi. Sebab, semakin lambat tahap tanggap darurat maka semakin lama masyarakat terdampak yang tinggal di pengusngsian. Sehingga akhirnya tambah semakin menderita.

“Tinggal di pengungsian itu sebagus apapun pasti tidak enak, lebih enak tinggal di rumah. Makanya rumah-rumahnya segera akan kita bangun dan pembangunan itu dapat dilakukan saat masuk tahap rehabilitasi dan konstruksi,” bebernya.

 

 

Selain itu, pihaknya juga meyakinkan pada masyarakat bahwa rumah-rumahnya yang terdampak baik rusak berat, rusak ringan, dan rusak sedang akan dibangun kembali oleh pemerintah. Kemudian, rumah yang akan dibangun oleh pemerintah adalah rumah tahan gempa. Sehingga jika ada gemapa kembali di kemudian hari rumah-rumah tersebut nantinya memiliki dampak yang kecil terhadap gempa.

 

 

“Justru yang menjadi PR semua lembaga yang terkait penanggulangan bencana ini terkait gempa justru rumah-rumah yang sudah berdiri sekarang yang dibangun tidak berdasarkan tahan gempa sehingga kalau ada gempa mudah rusak,” pungkasnya.

Baca Juga :  Prabowo Belum Umumkan Cawapres, Golkar: SKCK kan nggak Lama Bikinnya

 

 

=====

 

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas juga langsung menggerakan unsur-unsur yang mereka miliki untuk membantu korban gempa di Cianjur. Kemarin siang, Kantor SAR Bandung memberangkatkan tim rescue. Selain itu, mereka juga mengirim Tim Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3). Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril.

 

 

Berdasar informasi yang dia terima, gempa terasa di beberapa daerah di Jawa Barat. Selain Cianjur, masyarakat di Sukabumi, Bandung, dan Kabupaten Bandung turut merasakan guncangan gempa berkekuatan 5,6 skala richter tersebut. ”Informasi sementara banyak laporan bangunan runtuh di wilayah Cianjur,” ungkap dia kemarin sore. Dia tidak menyebut secara terperinci laporan bangunan runtuh yang diterima instansinya.

 

 

Namun, Jumaril memastikan bahwa koordinasi terus dilakukan. Baik dengan BPBD Jawa Barat, BPBD Cianjur, maupun Potensi SAR Cianjur. ”Tim rescue kami berangkatkan menuju Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Cianjur untuk melaksanakan asesmen di lokasi kejadian,” bebernya. Tidak hanya Kantor SAR Bandung, Kantor SAR Jakarta, Kantor SAR Semarang, dan Kantor SAR Cilacap turut bergerak.

 

 

Selain personel, mereka sudah mengirimkan satu unit truk, satu set palsar ekstrikasi, satu set palsar medis, satu set palkom, dan alat pelindung diri. Besar kemungkinan bantuan yang dikirimkan bakal terus bertambah. Kemarin, TNI juga memastikan mengirim bantuan untuk korban gempa di Cianjur. Kemarin malam, Angkatan Laut menggerakan pasukan dari Korps Marinir untuk turut serta dalam penanggulangan bencana tersebut.

 

 

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyampaikan bahwa bantuan awal yang dikirim oleh instansinya terdiri atas tim kesehatan, logistik, obat-obatan, serta dapur lapangan. ”Itu perintah KSAL (Laksamana TNI Yudo Margono),” kata dia saat diwawancarai kemarin petang. Bantuan lainnya, lanjut Julius bakal dikirimkan oleh Angkatan Laut hari ini (22/11). Namun dia belum bisa menyampaikan jenis bantuan tersebut.

 

 

Menurut Julius, tim masih terus berkoordinasi dan melakukan asesmen untuk memastikan kebutuhan masyarakat serta keperluan petugas penanggulangan bencana. Termasuk diantaranya asesmen pengiriman alat berat. ”Masih didiskusikan di (Korps) Marinir. Tapi, kemungkinan ke arah situ (mengirim alat berat, Red),” bebernya. Dia pun menambahkan, lokasi yang menjadi sasaran TNI AL adalah wilayah terdampak bencana paling parah.

 

 

===

 

Ketua IDI cabang Cianjur dr Ronny Hadyanto menyampaikan bahwa IDI Cianjur mengerahkan seluruh dokter anggotanya atau yang bertugasi di wilayah Cianjur untuk membantu korban. “Ada sekitar 200 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis anggota IDI Cianjur dan yang bertugas di wilayah Cianjur turun menangani korban gempa,” tuturnya kemarin (21/11).Dalam membantu korban, IDI cabang Cianjur berkoordinasi dengan BNPB, Dinas Kesehatan Cianjur, dan pemerintah daerah. “Kami menyiapkan rumah sakit darurat di Pendopo Kabupten Cianjur,” ungkapnya.

 

 

Menurut data yang diterima Ronny, hingga kemarin pukul 17.30 terdapat 58 korban meninggal dunia. Dia merinci di RSUD Sayang Cianjur sebanyak 54 korban jiwa dan di RSUD Cimacan empat korban jiwa. Korban meninggal akibat cedera di kaki dan kepala. Sementara itu korban yang luka secara total mencapai lebih dari 700 orang. Sementara itu Ketua IDI Wilayah Jawa Barat dr Eka Mulyana SpOT menyampaikan bahwa IDI Wilayah Jawa Barat menurunkan tim siaga bencana. Perlengkapan yang dibawa adalah tenda peleton dan sejumlah obat-obatan.

 

 

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr M. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa Pusat Krisis kesehatan dan pengabdian masyarakat juga akan mengerahkan bantuan dan tenaga medis ke lokasi bencana. Menurut informasi yang didapatnya dari rapid health assessment dari Tim IDI Cianjur, yang dibutuhkan adalah dokter bedah dan bedah orthopedi. “Analisa bangunan juga sedang dilakukan untuk antisipasi kebutuhan RS lapangan serta persiapan rujukan medis ke Bandung dan RS Hasan Sadikin,” ucapnya.

 

 

=====

 

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jusuf Kalla (JK) menyampaikan relawan PMI sudah turun ke lapangan membangu penanganan korban gempa Cianjur. Dia mengatakan relawan PMI bersama tim dari BNPB serta relawan lainnya menjalankan proses tanggap darurat dan rehabilitasi pasca gempa.

 

 

’’Menyampiakan duka cita atas korban gempa di Cianjur. Juga telah meminta PMI Jawa Barat dan Cianjur untuk segera turun ke lapangan membantu korban dan rehabilitas rumah masyarakat,’’ tuturnya. Menurut JK sejumlah rumah warga rusak akibat guncangan gempa yang tejrai sekitar pukul 13.21 WIB itu.

 

 

Mantan Wakil Presiden itu juga menyampaikan himbauan supaya warga setempat tetap waspada. Kemudian juga terus memantau perkembangan dan mengikuti himbauan resmi dari BMKG atau BNPB. Selain itu wraga juga diminta untuk sedapatnya saling membantu menghadapi dampak dari bencana itu.

Baca Juga :  Ini Alasan KPK Jemput Paksa Syahrul Yasin Limpo

 

 

Ucapan duka juga disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan Ma’ruf Amin menyampaikan bela sungkawa kepada korban meninggal akibat gempa Cianjur. Secara khusus Ma’ruf meminta supaya tim penanggulangan bencana dan pihak yang terkait lainnya untuk segera sigap.

 

 

’’Wapres meminta supaya segera bertindak cepat melakukan penyelamatan korban,’’ katanya. Kemudian juga memberikan bantuan yang diperlukan. Masduki mengatakan ada rencana Ma’ruf mengunjungi lokasi gempa di Cianjur. Tetapi saat ini masih ada agenda kunjungan kerja ke Papua yang sudah dirancang cukup lama.

 

Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengidentifikasi jumlah pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.”Kami turut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Cianjur dan sekitar. Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, Senin (21/11).

 

Dari hasil identifikasi tersebut, kata dia, pihaknya akan melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa. Sehingga akses terhadap pendidikan tetap tersedia.

 

Pada bagian lain, Kementerian Sosial (Kemensos) juga bergerak cepat merespon dampak gempa bumi di Cianjur. Bantuan permakanan hingga tim tagana sudah diterjunkan ke lokasi.

 

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang tengah bertugas di Gunung Kidul telah menginstruksikan sentra-sentra Kemensos yang ada di Bandung, Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Jakarta untuk mengerahkan bantuan. Ia juga mengaktivasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang ada di wilayah Jogjakarta, Solo, dan wilayah terdekat, untuk ikut membantu.

 

“Semua kita kerahkan ke sana. Karena kita khawatir, mungkin ada yang masih tertimpa reruntuhan. Saya akan sebar ke 7 kecamatan yang informasinya kondisinya parah,” tuturnya.

 

Atas arahan tersebut, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Sentra Terpadu Inten Soeweno telah bergerak mengirimkan 5 mobil berisi bantuan logistik untuk membantu warga terdampak. Bantuan tersebut diantaranya, makanan siap saji 920 paket, makanan anak 696 paket, sandang dewasa 579 paket, selimut 559 paket, kasur merah 492 paket, food ware 3 paket, peralatan dapur keluarga 13 paket, kids ware 190 paket, dan family kit 190 paket.

 

Pengiriman bantuan dikoordinir oleh Plt. Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Robben Rico. Hadir langsung di lokasi Dirjen Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin didampingi Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno M.O. Royani.

 

Selain itu, bantuan dari gudang-gudang induk bantuan dan ke sentra-sentra juga sudah diproses untuk disalurkan. Misalnya, Gudang Induk Bekasi berupa tenda keluarga 100 unit, velbed 50 unit, makanan siap saji 2000 paket, dan kasur 50 lembar.

 

Lalu, dari Gudang Sentra Wyata Guna telah disalurkan bantuan berupa tenda serbaguna 1 unit, tenda keluarga 5 unit, matras 50 unit, kasur 20 lembar, dan air mineral 20 dus. Gudang BBPPKS Lembang, berupa tenda keluarga 34 unit, tenda serbaguna 4 unit, pampesr 402 paket, makanan siap saji 1000 paket, makanan anak 500 paket, dan kasur 400 lembar.

 

Dari Sentra Phalamartha Sukabumi bantuan berupa tenda pleton 2 unit, tenda keluarga 5 unit, makanan siap saji 20 dus, makanan anak siap saji 40 dus, air mineral 9 dus, family kit 20 paket, kidsware 20 paket, dan tenda gulung merah 60 lembar. Selanjutnya berupa kasur 100 lembar, selimut 345 lembar, peralatan dapur 3 paket, velbed 34 unit,dan sandang dewasa 254 paket.

 

Lalu, dari Sentra Abiyos, bantuan yang dikirim diantaranya berupa sembako 133 paket, nutrisi lansia 103 paket, mineral gelas 50 dus, nutrisi anak 16 paket, dan nutrisi bayi 30 paket. Kemudian dari Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, bantuan berupa beras premium 5 kg (100 karung), sardines (100 kaleng), abon sapi (100 pouch), susu jahe (100 kotak), minyak goreng ukuran 1 botol (100 botol), susu kaleng (100 kaleng), kornet (100 kaleng), madu (100 botol), energen (100 kotak), biskuit regal 22 pack (100), susu full cream anak( 40 kotak), pasta gigi (100 buah), dan lainnya tengah menuju lokasi.

 

Sementara, dari Sentra Galih Pakuan Bogor, bantuan berupa beras (100 karung), minyak goreng 2 litee (100 pouch), sarden 155 gram (300 kaleng), abon sapi (300 bungkus), susu 10 sachet 25 gram (150 boks), madu 350 gram (100 botol), biskuit (100 bungkus), dan minyak kayu putih (100 botol) juga sudah disalurkan pada para korban.

 

Selain itu, para tagan juga telah membangun dapur umum untuk para korban. Sehingga diharapkan permakanan untuk mereka terpenuhi. (gih/syn/lyn/wan/mia)

Gempa Bumi di Cianjur

JAKARTA – Peristiwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 SR terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) sekitar pukul 13.21 WIB. Pusat gempa bumi tersebut tepatnya berada di 10 Km barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 11 km. Gempa bumi yang terjadi tersebut juga dirasakan hingga ke beberapa daerah. Di antaranya yakni Bandung dan Jakarta.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gempa bumi yang terjadi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri. Sehingga tentunya tidak berpotensi terjadinya tsunami. Namun, dengan kekuatan tersebut, memang sangat berpotensi merusk bangunan-bangunan. Khususnya bangunan yang dibangun tidak tahan gempa.

“Karena itu diharapkan bagi masyarakat yang rumahnya sudah mulai rusak atau retak sebaiknya untuk sementara tinggal di luar dulu,” ungkapnya. Biasanya gempa tersebut juga diikuti gempa-gempa kecil setelahnya. Berdasar hasil monitoring BMKG, hingga pukul 14.53 setidaknya terjadi 27 kali gempa susulan. Yakni dengan magnitudo terbesar 4 SR dan terkecil 1, 8 SR.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menambahkan, bahwa wilayah Sukabumi Cianjur, Lembang, Dukabumi, Purwakarta, dan Bandung secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Disebut seismik aktif karena berdasar monitoring BMKG kawasan itu menunjukkan memang sering sekali terjadi gempa dengan berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Terkait kompleksitas daerah itu memang daerah jalur gempa yang cukup aktif seperti keberadaan cesar padalarang, lintang, dan masih banyak cesar-cesar minor lainnya yang berada di wilayah tersebut.

Kompleksitas tektonik tersebut, lanjut dia, berpotensi memicu terjadinya gempa kerak dangkal. Faktor semacam itu juga menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan rawan gempa secara permanen. Dengan karakteristik gempa kerak dangkal, gempanya tersebut juga tidak harus berkekuatan besar untuk menyebabkan kerusakan. “Gempanya rata-rata dangkal sekali ya kurang dari 10-15 Km, tapi kekuatan magnitudo 4, 5, 6 SR itu pun bisa menimbulkan kerusakan yang signifika,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, berdasar data terkahir yang dia terima, jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 62 orang. Para korban meninggal itu berada di RSUD Kabupaten Cianjur. Kemudian, untuk korban luka-luka jumlahnya kurang lebih ada 700 an. Korban-korban tersebut rata-rata keruntuhan bangunan.

“Mereka ini rata-rata keruntuhan bangunan. Karena inikan siang hari kejadiannya. Kemudian, untuk data korban ini juga masih akan terus berkembang,” jelasnya.

Selain korban jiwa, dikatakan Suharyanto, benca tersebut juga turut merusak ratusan bangunan. Baik berat maupun ringan. Tercatat,hingga saat ini sudah ada 343 rumah yang rusak berat. Kemudian ,1 unit pondok pesantren, 1unit rumah sakit umum daerah Cianjur, 4 unit gedung pemerintah, 3 unit fasilitas pendidikan, dan 1 unit sarana ibadah. Termasuk 1 unit toko dan 1 unit kafe serta ada jalan yang terputus akibat longsor.

“Lokasi yang terdampak parah itu semuanya di Kabupaten Cianjur. Yakni masing-masing di Kecamatan Caluku, Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang,” terangnya.

Dikatakan Suharyanto, pihaknya memastikan untuk dapur umum juga langsung berdiri di loaksi kejadian bencana. Baik yang dioperasikan oleh tim BPBD maupun TNI dan Polri. Selain itu, pihaknya juga akan mengirim logistik. Khususnya logistik siap pakai yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Untuk tahap pertama, logistik yang disiapkan senilai Rp 500 juta. Kemudian dana siap pakai yang bisa dioperasionalkan oleh Bupati Cianjur sebesar 1 miliar rupiah untuk mengaktivasikan posko.

“Jika memungkinkan kami akan menggunakan satu helikopter yang akan kami standby kan di Cianjur. Ini juga gunanya untuk mendistribusikan logistik khususnya kepada tempat-tempat yang terisolir karena tadi ada jalan yang putus,” ujarnya. Dalam masa tanggap darurat ini pihaknya akan memastikan masyarakat Kabupaten Cianjur dan daerah lainnya yang terdampak becana semua kebutuhan dasarnya tertangani dengan baik.

Suharyanto pun berharap masa tanggap darurat dalam kejadian bencana gempa bumi ini tidak berlangsung terlalu lama, cukup satu atau dua minggu selesai. Hal tersebut agar dapat masuk tahap rehabilitasi dan konstruksi. Sebab, semakin lambat tahap tanggap darurat maka semakin lama masyarakat terdampak yang tinggal di pengusngsian. Sehingga akhirnya tambah semakin menderita.

“Tinggal di pengungsian itu sebagus apapun pasti tidak enak, lebih enak tinggal di rumah. Makanya rumah-rumahnya segera akan kita bangun dan pembangunan itu dapat dilakukan saat masuk tahap rehabilitasi dan konstruksi,” bebernya.

 

 

Selain itu, pihaknya juga meyakinkan pada masyarakat bahwa rumah-rumahnya yang terdampak baik rusak berat, rusak ringan, dan rusak sedang akan dibangun kembali oleh pemerintah. Kemudian, rumah yang akan dibangun oleh pemerintah adalah rumah tahan gempa. Sehingga jika ada gemapa kembali di kemudian hari rumah-rumah tersebut nantinya memiliki dampak yang kecil terhadap gempa.

 

 

“Justru yang menjadi PR semua lembaga yang terkait penanggulangan bencana ini terkait gempa justru rumah-rumah yang sudah berdiri sekarang yang dibangun tidak berdasarkan tahan gempa sehingga kalau ada gempa mudah rusak,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pengamat Dukung Pembatasan BBM Subsidi Lewat Data Rumah Tangga

 

 

=====

 

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas juga langsung menggerakan unsur-unsur yang mereka miliki untuk membantu korban gempa di Cianjur. Kemarin siang, Kantor SAR Bandung memberangkatkan tim rescue. Selain itu, mereka juga mengirim Tim Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3). Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril.

 

 

Berdasar informasi yang dia terima, gempa terasa di beberapa daerah di Jawa Barat. Selain Cianjur, masyarakat di Sukabumi, Bandung, dan Kabupaten Bandung turut merasakan guncangan gempa berkekuatan 5,6 skala richter tersebut. ”Informasi sementara banyak laporan bangunan runtuh di wilayah Cianjur,” ungkap dia kemarin sore. Dia tidak menyebut secara terperinci laporan bangunan runtuh yang diterima instansinya.

 

 

Namun, Jumaril memastikan bahwa koordinasi terus dilakukan. Baik dengan BPBD Jawa Barat, BPBD Cianjur, maupun Potensi SAR Cianjur. ”Tim rescue kami berangkatkan menuju Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Cianjur untuk melaksanakan asesmen di lokasi kejadian,” bebernya. Tidak hanya Kantor SAR Bandung, Kantor SAR Jakarta, Kantor SAR Semarang, dan Kantor SAR Cilacap turut bergerak.

 

 

Selain personel, mereka sudah mengirimkan satu unit truk, satu set palsar ekstrikasi, satu set palsar medis, satu set palkom, dan alat pelindung diri. Besar kemungkinan bantuan yang dikirimkan bakal terus bertambah. Kemarin, TNI juga memastikan mengirim bantuan untuk korban gempa di Cianjur. Kemarin malam, Angkatan Laut menggerakan pasukan dari Korps Marinir untuk turut serta dalam penanggulangan bencana tersebut.

 

 

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyampaikan bahwa bantuan awal yang dikirim oleh instansinya terdiri atas tim kesehatan, logistik, obat-obatan, serta dapur lapangan. ”Itu perintah KSAL (Laksamana TNI Yudo Margono),” kata dia saat diwawancarai kemarin petang. Bantuan lainnya, lanjut Julius bakal dikirimkan oleh Angkatan Laut hari ini (22/11). Namun dia belum bisa menyampaikan jenis bantuan tersebut.

 

 

Menurut Julius, tim masih terus berkoordinasi dan melakukan asesmen untuk memastikan kebutuhan masyarakat serta keperluan petugas penanggulangan bencana. Termasuk diantaranya asesmen pengiriman alat berat. ”Masih didiskusikan di (Korps) Marinir. Tapi, kemungkinan ke arah situ (mengirim alat berat, Red),” bebernya. Dia pun menambahkan, lokasi yang menjadi sasaran TNI AL adalah wilayah terdampak bencana paling parah.

 

 

===

 

Ketua IDI cabang Cianjur dr Ronny Hadyanto menyampaikan bahwa IDI Cianjur mengerahkan seluruh dokter anggotanya atau yang bertugasi di wilayah Cianjur untuk membantu korban. “Ada sekitar 200 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis anggota IDI Cianjur dan yang bertugas di wilayah Cianjur turun menangani korban gempa,” tuturnya kemarin (21/11).Dalam membantu korban, IDI cabang Cianjur berkoordinasi dengan BNPB, Dinas Kesehatan Cianjur, dan pemerintah daerah. “Kami menyiapkan rumah sakit darurat di Pendopo Kabupten Cianjur,” ungkapnya.

 

 

Menurut data yang diterima Ronny, hingga kemarin pukul 17.30 terdapat 58 korban meninggal dunia. Dia merinci di RSUD Sayang Cianjur sebanyak 54 korban jiwa dan di RSUD Cimacan empat korban jiwa. Korban meninggal akibat cedera di kaki dan kepala. Sementara itu korban yang luka secara total mencapai lebih dari 700 orang. Sementara itu Ketua IDI Wilayah Jawa Barat dr Eka Mulyana SpOT menyampaikan bahwa IDI Wilayah Jawa Barat menurunkan tim siaga bencana. Perlengkapan yang dibawa adalah tenda peleton dan sejumlah obat-obatan.

 

 

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr M. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa Pusat Krisis kesehatan dan pengabdian masyarakat juga akan mengerahkan bantuan dan tenaga medis ke lokasi bencana. Menurut informasi yang didapatnya dari rapid health assessment dari Tim IDI Cianjur, yang dibutuhkan adalah dokter bedah dan bedah orthopedi. “Analisa bangunan juga sedang dilakukan untuk antisipasi kebutuhan RS lapangan serta persiapan rujukan medis ke Bandung dan RS Hasan Sadikin,” ucapnya.

 

 

=====

 

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jusuf Kalla (JK) menyampaikan relawan PMI sudah turun ke lapangan membangu penanganan korban gempa Cianjur. Dia mengatakan relawan PMI bersama tim dari BNPB serta relawan lainnya menjalankan proses tanggap darurat dan rehabilitasi pasca gempa.

 

 

’’Menyampiakan duka cita atas korban gempa di Cianjur. Juga telah meminta PMI Jawa Barat dan Cianjur untuk segera turun ke lapangan membantu korban dan rehabilitas rumah masyarakat,’’ tuturnya. Menurut JK sejumlah rumah warga rusak akibat guncangan gempa yang tejrai sekitar pukul 13.21 WIB itu.

 

 

Mantan Wakil Presiden itu juga menyampaikan himbauan supaya warga setempat tetap waspada. Kemudian juga terus memantau perkembangan dan mengikuti himbauan resmi dari BMKG atau BNPB. Selain itu wraga juga diminta untuk sedapatnya saling membantu menghadapi dampak dari bencana itu.

Baca Juga :  Sekjen PBB Peringatkan Ancaman Global Akibat Perang, AS Justru Menentang

 

 

Ucapan duka juga disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan Ma’ruf Amin menyampaikan bela sungkawa kepada korban meninggal akibat gempa Cianjur. Secara khusus Ma’ruf meminta supaya tim penanggulangan bencana dan pihak yang terkait lainnya untuk segera sigap.

 

 

’’Wapres meminta supaya segera bertindak cepat melakukan penyelamatan korban,’’ katanya. Kemudian juga memberikan bantuan yang diperlukan. Masduki mengatakan ada rencana Ma’ruf mengunjungi lokasi gempa di Cianjur. Tetapi saat ini masih ada agenda kunjungan kerja ke Papua yang sudah dirancang cukup lama.

 

Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengidentifikasi jumlah pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.”Kami turut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Cianjur dan sekitar. Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, Senin (21/11).

 

Dari hasil identifikasi tersebut, kata dia, pihaknya akan melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa. Sehingga akses terhadap pendidikan tetap tersedia.

 

Pada bagian lain, Kementerian Sosial (Kemensos) juga bergerak cepat merespon dampak gempa bumi di Cianjur. Bantuan permakanan hingga tim tagana sudah diterjunkan ke lokasi.

 

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang tengah bertugas di Gunung Kidul telah menginstruksikan sentra-sentra Kemensos yang ada di Bandung, Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Jakarta untuk mengerahkan bantuan. Ia juga mengaktivasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang ada di wilayah Jogjakarta, Solo, dan wilayah terdekat, untuk ikut membantu.

 

“Semua kita kerahkan ke sana. Karena kita khawatir, mungkin ada yang masih tertimpa reruntuhan. Saya akan sebar ke 7 kecamatan yang informasinya kondisinya parah,” tuturnya.

 

Atas arahan tersebut, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Sentra Terpadu Inten Soeweno telah bergerak mengirimkan 5 mobil berisi bantuan logistik untuk membantu warga terdampak. Bantuan tersebut diantaranya, makanan siap saji 920 paket, makanan anak 696 paket, sandang dewasa 579 paket, selimut 559 paket, kasur merah 492 paket, food ware 3 paket, peralatan dapur keluarga 13 paket, kids ware 190 paket, dan family kit 190 paket.

 

Pengiriman bantuan dikoordinir oleh Plt. Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Robben Rico. Hadir langsung di lokasi Dirjen Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin didampingi Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno M.O. Royani.

 

Selain itu, bantuan dari gudang-gudang induk bantuan dan ke sentra-sentra juga sudah diproses untuk disalurkan. Misalnya, Gudang Induk Bekasi berupa tenda keluarga 100 unit, velbed 50 unit, makanan siap saji 2000 paket, dan kasur 50 lembar.

 

Lalu, dari Gudang Sentra Wyata Guna telah disalurkan bantuan berupa tenda serbaguna 1 unit, tenda keluarga 5 unit, matras 50 unit, kasur 20 lembar, dan air mineral 20 dus. Gudang BBPPKS Lembang, berupa tenda keluarga 34 unit, tenda serbaguna 4 unit, pampesr 402 paket, makanan siap saji 1000 paket, makanan anak 500 paket, dan kasur 400 lembar.

 

Dari Sentra Phalamartha Sukabumi bantuan berupa tenda pleton 2 unit, tenda keluarga 5 unit, makanan siap saji 20 dus, makanan anak siap saji 40 dus, air mineral 9 dus, family kit 20 paket, kidsware 20 paket, dan tenda gulung merah 60 lembar. Selanjutnya berupa kasur 100 lembar, selimut 345 lembar, peralatan dapur 3 paket, velbed 34 unit,dan sandang dewasa 254 paket.

 

Lalu, dari Sentra Abiyos, bantuan yang dikirim diantaranya berupa sembako 133 paket, nutrisi lansia 103 paket, mineral gelas 50 dus, nutrisi anak 16 paket, dan nutrisi bayi 30 paket. Kemudian dari Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, bantuan berupa beras premium 5 kg (100 karung), sardines (100 kaleng), abon sapi (100 pouch), susu jahe (100 kotak), minyak goreng ukuran 1 botol (100 botol), susu kaleng (100 kaleng), kornet (100 kaleng), madu (100 botol), energen (100 kotak), biskuit regal 22 pack (100), susu full cream anak( 40 kotak), pasta gigi (100 buah), dan lainnya tengah menuju lokasi.

 

Sementara, dari Sentra Galih Pakuan Bogor, bantuan berupa beras (100 karung), minyak goreng 2 litee (100 pouch), sarden 155 gram (300 kaleng), abon sapi (300 bungkus), susu 10 sachet 25 gram (150 boks), madu 350 gram (100 botol), biskuit (100 bungkus), dan minyak kayu putih (100 botol) juga sudah disalurkan pada para korban.

 

Selain itu, para tagan juga telah membangun dapur umum untuk para korban. Sehingga diharapkan permakanan untuk mereka terpenuhi. (gih/syn/lyn/wan/mia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya