Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Tak Hanya RS Abepura, RS Bhayangkara Tangani 51 Pasien Muntaber

JAYAPURA-Lonjakan pasien muntaber ternyata bukan hanya dirawat di RSUD Abepura saja, tetapi juga ada  Rumah Sakit Tk II Bhayangkara Jayapura. Menurut, Elpidawati Siregar, AMk, Kasubag Binfung RS Bhayangkara melaporkan bahwa  sejak Minggu (6/11) hingga Rabu (16/11)  kemarin, jumlah pasien dengan gejala muntaber yang dirawat di RS Bhayangkara Jayapura mencapai 57 orang.

  “Dari jumlah yang ada, sisa 6 pasien yang masih dirawat di ruang inap, rata rata pasian dengan dehidrasi ringan. Sementara yang lainnya sudah pulih dan sudah pulang ke rumah,” ujar Elpidawati, rabu (16/11).

  Elpidawati mengatakan bahwa keluhan dari pasien hampir sama, yakni mual muntah dan demam. Kebanyakan pasien usia di bawah 12 tahun. “Ada juga dewasa tetapi dominan anak anak,” kata Elpidawati.

  Elpidawati menyatakan upaya yang dilakukan oleh pihak RS dengan memberi pelayanan medis sesuai keluhan pasien. “Paling lama perawatanya 4 hari, lalu pulang. Namun memang akhir-akhir ini lonjakan pasien dengan gejala muntaber cukup signifikan,” ujarnya.

  Domisili pasien lanjut Elpidawati sebagian besar dari wilayah Abepura. Ada juga dari luar wilayah Abepura, tetapi tidak banyak,” imbuhnya.

  Karumkit Bhayangkara Tk II Jayapura, dr Adhika Nur SpOT, menyampaikan sejauh ini stok obat dan alat medis masih tercukupi.”Obat maupun ruang rawat, masih tercukupi,  kami akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Karumkit.

Baca Juga :  RT/RW Perlu Galakkan Kegiatan Kebersihan

  Adhika mengaku  sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan baik provinsi maupun kota untuk mendapat tindaklanjut dari kasus diare ini. “Terutama untuk mengetahui apa penyebab dari kasus diare, nanti pihak Dinkes yang berwenang kami hanya memberikan pelayanan secara medis,” kata Adhika.

  Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr Robby Kayame mengaku telah menurunkan tim untuk mengecek peningkatan kasus muntaber ini. “Kami sudah turunkan tim untuk koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota berkaitan dengan kasus diare,” ucap Roby Kayame saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (16/11).

  Ia juga meminta untuk mengecek kasus malaria, jangan sampai anak anak kecil tersebut demam malaria. Sebab, diare terkadang ada tanda tanda seperti itu juga. “Untuk hasil uji sampel belum, sebab itu peningkatan kasus. Mudah mudahan semua bisa ditangani secara baik,” harapnya.

  Berkaitan dengan kasus Muntaber ini, Roby Kayame mengaku jika pihaknya sebatas menerima laporan dari Kota Jayapura. Sementara untuk daerah lainnya di Papua belum ada. “Baru ada laporan di Kota Jayapura terkait kasus muntaber, sementara di tempat lain per hari ini kami belum terima laporan,” ucapnya.

Baca Juga :  Pelayanan Kesehatan Saat Libur Nataru Berjalan Normal

  Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengaku sedang melakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi.

  “Kita masih melakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi, kenapa kasus Muntaber terhadap anak-anak saat ini sangat meningkat yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Abepura,’’katanya, Rabu (16/11)kemarin.

  Menurut Sri Antari memang kasus Muntaber yang dirawat di rumah sakit di Kota Jayapura cukup banyak, tidak hanya di RSUD Abepura saja. Penyakit Muntaber ini, lanjut Sri Antari,  bisa juga disebabkan dari virus, perubahan cuaca ataupun musim buah. Karena itu, masyarakat khususnya orang tua yang memiliki anak-anak memperhatikan kesehatannya.

  “Untuk mencegah Muntaber maka kita imbau kepada masyarakat dan orang tua yang memiliki anak biasakan hidup bersih dan sehat, jika punya anak balita sebaiknya dalam membuat susu botolnya harus direbus airnya harus dimasak, jangan di kocok-kocok saja, cuci tangan dengan sabun dan jaga pola hidup sehat serta perhatikan kebersihan lingkungan sekitar,’’jelasnya.

  Sri Antari juga meminta kepada masyarakat untuk tetap bersabar, dengan dilakukannya investigasi sakit Muntaber yang meningkat ini, karena nanti pasti akan disampaikan kepada masyarakat dalam waktu dekat ini.(dil/tri)

JAYAPURA-Lonjakan pasien muntaber ternyata bukan hanya dirawat di RSUD Abepura saja, tetapi juga ada  Rumah Sakit Tk II Bhayangkara Jayapura. Menurut, Elpidawati Siregar, AMk, Kasubag Binfung RS Bhayangkara melaporkan bahwa  sejak Minggu (6/11) hingga Rabu (16/11)  kemarin, jumlah pasien dengan gejala muntaber yang dirawat di RS Bhayangkara Jayapura mencapai 57 orang.

  “Dari jumlah yang ada, sisa 6 pasien yang masih dirawat di ruang inap, rata rata pasian dengan dehidrasi ringan. Sementara yang lainnya sudah pulih dan sudah pulang ke rumah,” ujar Elpidawati, rabu (16/11).

  Elpidawati mengatakan bahwa keluhan dari pasien hampir sama, yakni mual muntah dan demam. Kebanyakan pasien usia di bawah 12 tahun. “Ada juga dewasa tetapi dominan anak anak,” kata Elpidawati.

  Elpidawati menyatakan upaya yang dilakukan oleh pihak RS dengan memberi pelayanan medis sesuai keluhan pasien. “Paling lama perawatanya 4 hari, lalu pulang. Namun memang akhir-akhir ini lonjakan pasien dengan gejala muntaber cukup signifikan,” ujarnya.

  Domisili pasien lanjut Elpidawati sebagian besar dari wilayah Abepura. Ada juga dari luar wilayah Abepura, tetapi tidak banyak,” imbuhnya.

  Karumkit Bhayangkara Tk II Jayapura, dr Adhika Nur SpOT, menyampaikan sejauh ini stok obat dan alat medis masih tercukupi.”Obat maupun ruang rawat, masih tercukupi,  kami akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Karumkit.

Baca Juga :  Masalah Air Bersih di Perbatasan RI-PNG Teratasi

  Adhika mengaku  sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan baik provinsi maupun kota untuk mendapat tindaklanjut dari kasus diare ini. “Terutama untuk mengetahui apa penyebab dari kasus diare, nanti pihak Dinkes yang berwenang kami hanya memberikan pelayanan secara medis,” kata Adhika.

  Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr Robby Kayame mengaku telah menurunkan tim untuk mengecek peningkatan kasus muntaber ini. “Kami sudah turunkan tim untuk koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota berkaitan dengan kasus diare,” ucap Roby Kayame saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (16/11).

  Ia juga meminta untuk mengecek kasus malaria, jangan sampai anak anak kecil tersebut demam malaria. Sebab, diare terkadang ada tanda tanda seperti itu juga. “Untuk hasil uji sampel belum, sebab itu peningkatan kasus. Mudah mudahan semua bisa ditangani secara baik,” harapnya.

  Berkaitan dengan kasus Muntaber ini, Roby Kayame mengaku jika pihaknya sebatas menerima laporan dari Kota Jayapura. Sementara untuk daerah lainnya di Papua belum ada. “Baru ada laporan di Kota Jayapura terkait kasus muntaber, sementara di tempat lain per hari ini kami belum terima laporan,” ucapnya.

Baca Juga :  Jabatan Penjabat Wali Kota Jayapura Diperpanjang

  Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengaku sedang melakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi.

  “Kita masih melakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi, kenapa kasus Muntaber terhadap anak-anak saat ini sangat meningkat yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Abepura,’’katanya, Rabu (16/11)kemarin.

  Menurut Sri Antari memang kasus Muntaber yang dirawat di rumah sakit di Kota Jayapura cukup banyak, tidak hanya di RSUD Abepura saja. Penyakit Muntaber ini, lanjut Sri Antari,  bisa juga disebabkan dari virus, perubahan cuaca ataupun musim buah. Karena itu, masyarakat khususnya orang tua yang memiliki anak-anak memperhatikan kesehatannya.

  “Untuk mencegah Muntaber maka kita imbau kepada masyarakat dan orang tua yang memiliki anak biasakan hidup bersih dan sehat, jika punya anak balita sebaiknya dalam membuat susu botolnya harus direbus airnya harus dimasak, jangan di kocok-kocok saja, cuci tangan dengan sabun dan jaga pola hidup sehat serta perhatikan kebersihan lingkungan sekitar,’’jelasnya.

  Sri Antari juga meminta kepada masyarakat untuk tetap bersabar, dengan dilakukannya investigasi sakit Muntaber yang meningkat ini, karena nanti pasti akan disampaikan kepada masyarakat dalam waktu dekat ini.(dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya