WAMENA –Diduga lantaran kasus penganiayaan yang menyebabkan salah seorang warga Korban Nus Khalolik Meninggal Dunia karena ditikam oleh Pelaku AK menyebabkan dua kelompok massa (kelompok Woken) dan kelompok (Elopere) saling bentrok di Kampung Honelama Kelurahan Sinakma Distrik Wamena Kota Sabtu (11/11) lalu. Bentrok antar dua massa tersebut masih berlanjut pada Minggu (13/11) kemarin.
Dari data yang dihimpun Cenderawasih Pos Bentrok dua Kelompok Warga ini lantaran karena pelaku belum ditemukan sehingga kelompok dari Woken mencari dan mereka menduga pelaku ada di rumah milik Kostan Elopere.
Sampai di sana rumah itu kosong sehingga muncul kecurigaan dari masa Woken kalau mereka ini melarikan diri karena pelaku sehingga mereka melakukan pembakaran 1 ruah Kios dan Gapura.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Hesman Napitupulu, SH, SIK, MH ketika dikonfirmasi Minggu malam membenarkan adanya bentrokan massa yang terjadi pada sabtu dan minggu berturut -turut karena dari kelompok Woken mencurigai pelaku penikaman terhadap korban Nus Khalolik ini berasal dari Kelompok Kostan Elopere.
“Disini saya ingin sampaikan kalau pelaku penikaman dengan inisial AK sudah kami lakukan penangkapan tadi Pagi dan pelaku sendiri mengaku tidak punya hubungan dengan dua kelompok masa yang bertikai, dan kini sudah diamankan di Polres Jayawijaya,” ungkapnya Kepada Cenderawasih Pos Minggu (13/11) malam saat ditemui di Polres Jayawijaya.
Kapolres menjelaskan akibat dari pencarian pelaku Penikaman itu maka terjadi aksi pembakaran rumah, dan Gapura, dan tidak menyebar lagi karena aparat menghalau massa itu, namun setelah itu dari Pihak Kostan mendengar kabar kalau rumahnya dibakar via telpon, ia pulang bersama massa menggunakan satu kendaraan strada dengan membawa alat tajam, dan langsung melakukan penyerangan ke kelompok Woken akibatnya ada serangan balik dari pihak woken dengan jumlah masa yang besar.
“Dalam serangan dari Pihak Woken kembali membakar 1 unit Truk, 1 unit Mobil Kijang dan 1 Unit Motor yang ada disitu, aksi pembakaran ini dilakukan atas dasar kecurigaan saja dan bukan fakta, sehingga masalah ini masih dalam tahap penyelidikan lagi,”
Hesman juga menegaskan dari bentrokan tersebut 3 orang anggota Polres Jayawijaya mengalami luka -luka, dimana 2 orang diantaranya terkenan panah di kaki, dan 1 orang tersambar panah di pelipis mata dan dua orang warga terkena panah pada bentrok sabtu, sedangkan hari ini minggu ada masyarakat juga yang terkena panah namun belum direkap.
“Kami sejak Pukul 05.00 WIT sampai pulul 19.00 WIT bertahan disana sampai kedua kelompok massa itu kembali ke tempatnya baik dari pihak Woken maupun dari pihak Kostan Elopere, kita terus menghadang kedua kelompok masa ini agar tidak terua melakukan bentrokan.” tegasnya.
Ia menambahkan hingga saat ini pihaknya masih berupaya untuk mengakhiri bentrokan tersebut, sehingga pihaknya akan melakukan penggalangan -penggalangan tokoh -tokoh kedua kelompok ini agar bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, sebab dari pelaku yang ditangkap ini tidak ada hubungan dengan dua kelompok ini.
“Pelaku AK ini awal permasalahan, karena melakukan penganiayaan dengan cara menikam hingga korban meninggal dunia,” tutupnya. (jo/wen)