Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Miris, Siswa di SDN Sentani Belajar Tanpa Kursi Meja

SENTANI- Sejumlah siswa-siswi di SD Negeri Sentani, Kabupaten Jayapura terpaksa harus belajar melantai tanpa menggunakan kursi meja.  Hal ini disebabkan karena enam gedung ruang belajar siswa yang  dibangun  oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura itu  belum dilengkapi dengan meubeler terutama kursi dan meja sebagai sarana utama untuk kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah itu.

Kepala SD Negeri Sentani,  Lusia Viktoriana Kopeuw mengatakan, pembangunan sekolah SD Negeri Sentani itu secara umum sudah sangat baik. Dimana di sekolah sebelumnya hanya ada enam kelas untuk 300an anak.

Namun saat ini, dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura menambah 6 ruang kelas baru sehingga ada 12 ruang kelas yang dibangun  di lokasi sekolah yang baru di Dunlop Sentani Kabupaten Jayapura.

Kendati begitu, masih ada enam ruang kelas tambahan yang belum dilengkapi dengan sarana meja kursi. Sementara enam ruang kelas lainnya masih  menggunakan sarana belajar meja kursi dari gedung sekolah lama yang ada di jalan Yabaso Sentani.

“Kita ini pihak sekolah, sebenarnya tahunya menggunakan saja fasilitas yang sudah ada,”kata Lusia Viktoriana Kopeuw kepada wartawan di sekolah itu Selasa (18/10) kemarin.

Baca Juga :  Pelayanan di IGD RSUD Jayapura Kembali Normal

Dia menjelaskan, saat masih belajar di gedung sekolah yang lama, mereka membagi shift kegiatan belajar mengajar yaitu jam pagi dan jam siang.  Dengan dibangunnya 12 ruang belajar di gedung sekolah yang baru sebenarnya bisa mengatasi persoalan kekurangan ruangan, tetapi justru ada persoalan baru yang dihadapi yakni tidak tersedia sarana belajar.

” Ya setidaknya 6 ruang baru ini sudah difasilitasi meebeler  meja kursinya. Tapi kenyataannya tidak ada dan kita mulai akhir Juli tahun 2022, pindah ke sini dan kita menggunakan fasilitas yang ada,” bebernya.

Siswa-siswi yang tidak kebagian tempat atau fasilitas belajar ini terutama meja dan kursi yaitu ada di kelas 2, Kelas 3, kelas 4 dan kelas 6. Pihaknya sudah mensiasati kekurangan fasilitas belajar ini dengan menempatkan kursi di beberapa ruang baru itu meskipun satu kursi di gunakan oleh tiga orang siswa atau bahkan lebih.

Baca Juga :  Tarian Kolosal HAN  Libatkan 2000 Penari SD dan SMP

Namun hal itu tidak menyelesaikan persoalan yang ada karena masih ada empat ruang kelas yang sama sekali belum memiliki meja dan kursinya.

Sementara itu pihaknya sudah menyampaikan persoalan ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura melalui bidang SD namun menurutnya sampai saat ini belum ada jawaban.  Di sisi lain pihaknya juga sudah menyampaikan ke DPRD Kabupaten Jayapura untuk melihat persoalan ini.

“Sudah disampaikan ke bagian yang menangani SD tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” tegasnya.

Untuk menyiasati masalah itu orang tua siswa pun telah memberikan fasilitas seadanya ada yang membawa karpet atau tikar untuk alas lantai kemudian ada juga yang menggunakan meja lipat.

“Orang tua kompak dan mereka tidak tinggal diam, mereka ada yang datang kasih karpet,” imbuhnya.

Pihaknya berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura segera melihat persoalan ini agar masalah itu bisa segera teratasi sehingga anak-anak bisa kembali belajar secara tenang. (roy).

SENTANI- Sejumlah siswa-siswi di SD Negeri Sentani, Kabupaten Jayapura terpaksa harus belajar melantai tanpa menggunakan kursi meja.  Hal ini disebabkan karena enam gedung ruang belajar siswa yang  dibangun  oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura itu  belum dilengkapi dengan meubeler terutama kursi dan meja sebagai sarana utama untuk kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah itu.

Kepala SD Negeri Sentani,  Lusia Viktoriana Kopeuw mengatakan, pembangunan sekolah SD Negeri Sentani itu secara umum sudah sangat baik. Dimana di sekolah sebelumnya hanya ada enam kelas untuk 300an anak.

Namun saat ini, dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura menambah 6 ruang kelas baru sehingga ada 12 ruang kelas yang dibangun  di lokasi sekolah yang baru di Dunlop Sentani Kabupaten Jayapura.

Kendati begitu, masih ada enam ruang kelas tambahan yang belum dilengkapi dengan sarana meja kursi. Sementara enam ruang kelas lainnya masih  menggunakan sarana belajar meja kursi dari gedung sekolah lama yang ada di jalan Yabaso Sentani.

“Kita ini pihak sekolah, sebenarnya tahunya menggunakan saja fasilitas yang sudah ada,”kata Lusia Viktoriana Kopeuw kepada wartawan di sekolah itu Selasa (18/10) kemarin.

Baca Juga :  Hasil SNBP Diumumkan 

Dia menjelaskan, saat masih belajar di gedung sekolah yang lama, mereka membagi shift kegiatan belajar mengajar yaitu jam pagi dan jam siang.  Dengan dibangunnya 12 ruang belajar di gedung sekolah yang baru sebenarnya bisa mengatasi persoalan kekurangan ruangan, tetapi justru ada persoalan baru yang dihadapi yakni tidak tersedia sarana belajar.

” Ya setidaknya 6 ruang baru ini sudah difasilitasi meebeler  meja kursinya. Tapi kenyataannya tidak ada dan kita mulai akhir Juli tahun 2022, pindah ke sini dan kita menggunakan fasilitas yang ada,” bebernya.

Siswa-siswi yang tidak kebagian tempat atau fasilitas belajar ini terutama meja dan kursi yaitu ada di kelas 2, Kelas 3, kelas 4 dan kelas 6. Pihaknya sudah mensiasati kekurangan fasilitas belajar ini dengan menempatkan kursi di beberapa ruang baru itu meskipun satu kursi di gunakan oleh tiga orang siswa atau bahkan lebih.

Baca Juga :  Kurikulum Merdeka Belajar Belum Sepenuhnya  Diterapkan di Dunia Pendidikan

Namun hal itu tidak menyelesaikan persoalan yang ada karena masih ada empat ruang kelas yang sama sekali belum memiliki meja dan kursinya.

Sementara itu pihaknya sudah menyampaikan persoalan ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura melalui bidang SD namun menurutnya sampai saat ini belum ada jawaban.  Di sisi lain pihaknya juga sudah menyampaikan ke DPRD Kabupaten Jayapura untuk melihat persoalan ini.

“Sudah disampaikan ke bagian yang menangani SD tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” tegasnya.

Untuk menyiasati masalah itu orang tua siswa pun telah memberikan fasilitas seadanya ada yang membawa karpet atau tikar untuk alas lantai kemudian ada juga yang menggunakan meja lipat.

“Orang tua kompak dan mereka tidak tinggal diam, mereka ada yang datang kasih karpet,” imbuhnya.

Pihaknya berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura segera melihat persoalan ini agar masalah itu bisa segera teratasi sehingga anak-anak bisa kembali belajar secara tenang. (roy).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya