Sunday, December 22, 2024
32.7 C
Jayapura

Jika Porprov Molor, Risiko Terhadap Penjaringan Atlet

Kenius: Sudah 12 KONI Daerah yang Daftar Ikut Porprov

JAYAPURA – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Papua tahun 2022 terancam molor. Pesta olahraga Papua itu bahkan bisa molor hingga awal tahun 2023.

Wacana tersebut mencuat lantaran Pemerintah Provinsi Papua serta DPR Papua belum memberikan lampu hijau terkait anggaran yang akan diberikan untuk mendukung suksesnya Porprov Papua.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Papua, Kenius Kogoya mengatakan bahwa KONI Papua tetap mengikuti putusan dari pemerintah daerah.

“Kalau kemudian belum ada ketersediaan anggaran di perubahan ini atau Pemda Provinsi belum memberikan dukungan dana kami akan mengikuti,” ungkap Kenius Kogoya kepada Cenderawasih Pos Jumat (14/10) kemarin.

Tapi besar harapan, Porprov tetap dilaksanakan akhir tahun ini. Sebab kata Kenius, Porprov akan menjadi wadah bagi KONI Papua dalam menjaring atlet-atlet potensial yang nantinya akan diikutkan dalam pelaksanaan Pra PON, sementara Pra PON mulai intens dilakukan pada tahun 2023.

Baca Juga :  Petahana di Yahukimo juga Tumbang

“Kita prinsipnya mengikuti Pemda dan DPR. Kalau mereka memberikan dukungan untuk pembinaan prestasi olahraga dalam kaitan Porprov tahun ini, itu kita justru bersyukur. Kenapa? karena rencana kita sebenarnya harus di akhir tahun ini. Karena tahun depan itu lebih ke arah persiapan Pra PON,” ujarnya.

“Dalam Rakernas KONI Pusat memutuskan, September 2022 – September 2023 adalah waktu Pra PON. Artinya ada satu tahun pelaksanaan Pra PON. Sementara PON XXI Aceh – Sumut kita Papua sebagai peserta sehingga wajib mengikuti Pra PON, kecuali Cabor PSSI,” sambungnya.

Jika Porprov memang tak bisa digelar tahun ini, Kenius berharap agar dapat digelar di awal tahun 2023. Mengingat waktu dalam menyiapkan atlet menuju Pra PON butuh waktu yang panjang.

Baca Juga :  Soal Papua Movement, Gubernur Tegaskan Tak Tahu Menahu

“Kalau Porprov tidak dilaksanakan dalam tahun ini tentu waktu kita sangat mepet sekali untuk menyiapkan atlet-atlet kita untuk persiapan Pra PON. Itu sebabnya kami mencoba mendorong pelaksanaan Porprov tahun ini,” harapannya.

“Bisa saja di tahun depan, tapi kami harapkan bisa diprioritaskan, karena ini pembinaan prestasi, kita bagaimana mempertahankan peringkat empat dan dengan itu mengangkat harkat dan martabat orang Papua,” tambahnya.

Kenius juga membeberkan jika sampai saat ini antusias KONI daerah untuk mengikuti Porprov sangat besar. Pasalnya sudah ada 12 KONI daerah yang sudah melakukan pendaftaran. (eri/wen)

Kenius: Sudah 12 KONI Daerah yang Daftar Ikut Porprov

JAYAPURA – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Papua tahun 2022 terancam molor. Pesta olahraga Papua itu bahkan bisa molor hingga awal tahun 2023.

Wacana tersebut mencuat lantaran Pemerintah Provinsi Papua serta DPR Papua belum memberikan lampu hijau terkait anggaran yang akan diberikan untuk mendukung suksesnya Porprov Papua.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Papua, Kenius Kogoya mengatakan bahwa KONI Papua tetap mengikuti putusan dari pemerintah daerah.

“Kalau kemudian belum ada ketersediaan anggaran di perubahan ini atau Pemda Provinsi belum memberikan dukungan dana kami akan mengikuti,” ungkap Kenius Kogoya kepada Cenderawasih Pos Jumat (14/10) kemarin.

Tapi besar harapan, Porprov tetap dilaksanakan akhir tahun ini. Sebab kata Kenius, Porprov akan menjadi wadah bagi KONI Papua dalam menjaring atlet-atlet potensial yang nantinya akan diikutkan dalam pelaksanaan Pra PON, sementara Pra PON mulai intens dilakukan pada tahun 2023.

Baca Juga :  Korem 172/PWY Bantah Ada Oknum TNI Terlibat

“Kita prinsipnya mengikuti Pemda dan DPR. Kalau mereka memberikan dukungan untuk pembinaan prestasi olahraga dalam kaitan Porprov tahun ini, itu kita justru bersyukur. Kenapa? karena rencana kita sebenarnya harus di akhir tahun ini. Karena tahun depan itu lebih ke arah persiapan Pra PON,” ujarnya.

“Dalam Rakernas KONI Pusat memutuskan, September 2022 – September 2023 adalah waktu Pra PON. Artinya ada satu tahun pelaksanaan Pra PON. Sementara PON XXI Aceh – Sumut kita Papua sebagai peserta sehingga wajib mengikuti Pra PON, kecuali Cabor PSSI,” sambungnya.

Jika Porprov memang tak bisa digelar tahun ini, Kenius berharap agar dapat digelar di awal tahun 2023. Mengingat waktu dalam menyiapkan atlet menuju Pra PON butuh waktu yang panjang.

Baca Juga :  Masih Ditemukan Pengelolaan Aset yang Belum Tertib

“Kalau Porprov tidak dilaksanakan dalam tahun ini tentu waktu kita sangat mepet sekali untuk menyiapkan atlet-atlet kita untuk persiapan Pra PON. Itu sebabnya kami mencoba mendorong pelaksanaan Porprov tahun ini,” harapannya.

“Bisa saja di tahun depan, tapi kami harapkan bisa diprioritaskan, karena ini pembinaan prestasi, kita bagaimana mempertahankan peringkat empat dan dengan itu mengangkat harkat dan martabat orang Papua,” tambahnya.

Kenius juga membeberkan jika sampai saat ini antusias KONI daerah untuk mengikuti Porprov sangat besar. Pasalnya sudah ada 12 KONI daerah yang sudah melakukan pendaftaran. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya