Thursday, May 9, 2024
23.7 C
Jayapura

Dampak Demo, Kantor Bupati Sepi dari Aktivitas

SENTANI- Dampak dari adanya aksi demo dari sejumlah masyarakat di Sentani, Selasa (20/9)  yang menentang penetapan Gubernur Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi oleh pihak KPK, juga berdampak ke pelayanan di Kantor Bupati Jayapura.

Sebagian besar aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di Kantor Bupati Jayapura  tidak bisa melaksanakan rutinitasnya.  Hal ini pun diakui oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura,  Hanna Hikoyabi, saat dikonfirmasi Cendrawasih Pos,  Selasa (20/9).

“Ya memang hari ini sebagian besar ASN kita tidak hadir di kantor karena gangguan Kamtibmas,  akibat dari adanya aksi demo hari ini,” kata Hanna Hikoyabi.

Dia mengatakan,  sarana transportasi bus Pemda yang biasanya melayani antar jemput pegawai yang berdomisili di Kota Jayapura juga tidak bisa menjalankan tugasnya karena jalanan terganggu adanya massa yang berkumpul di sejumlah titik sepanjang jalan Kota Jayapura menuju Sentani.

Baca Juga :  Grimenawa Pantas Dimekarkan

“Bus-bus kita yang biasanya melayani ASN juga hari ini tidak masuk karena takut jalanan macet karena adanya massa yang berkumpul untuk melaksanakan aksi demo,” ujarnya.

Pantauan media ini sejumlah kantor pemerintah di Kabupaten Jayapura memang masih dibuka,  namun sebagian besar pegawainya memilih tidak masuk kantor karena adanya isu aksi massa besar besaran . Salah satu kantor pemerintah yang masih melayani pelayanan masyarakat seperti Kantor Disdukcapil Kabupaten Jayapura. Meskipun jumlah kunjungan warga sipil tidak signifikan, namun terlihat pelayanan tetap berjalan normal.

Diketahui, aksi massa save LE dari Sentani  titik kumpul terbanyak ada di Lapangan Makam Theys Sentani. Puluhan kendaraan truk dan pick up serta mobil pribadi terlihat berkumpul menuju Jayapura. Mereka tidak melakukan aksi di Sentani. Polisi kemudian mengizinkan masa bergerak maju menuju kota Jayapura. (roy/ary)

Baca Juga :  Lanud Silas Papare Tuan Rumah Lomba Menembak Wilayah Timur

SENTANI- Dampak dari adanya aksi demo dari sejumlah masyarakat di Sentani, Selasa (20/9)  yang menentang penetapan Gubernur Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi oleh pihak KPK, juga berdampak ke pelayanan di Kantor Bupati Jayapura.

Sebagian besar aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di Kantor Bupati Jayapura  tidak bisa melaksanakan rutinitasnya.  Hal ini pun diakui oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura,  Hanna Hikoyabi, saat dikonfirmasi Cendrawasih Pos,  Selasa (20/9).

“Ya memang hari ini sebagian besar ASN kita tidak hadir di kantor karena gangguan Kamtibmas,  akibat dari adanya aksi demo hari ini,” kata Hanna Hikoyabi.

Dia mengatakan,  sarana transportasi bus Pemda yang biasanya melayani antar jemput pegawai yang berdomisili di Kota Jayapura juga tidak bisa menjalankan tugasnya karena jalanan terganggu adanya massa yang berkumpul di sejumlah titik sepanjang jalan Kota Jayapura menuju Sentani.

Baca Juga :  Sampai Mei,  PAD Baru Tercapai Rp 42 M

“Bus-bus kita yang biasanya melayani ASN juga hari ini tidak masuk karena takut jalanan macet karena adanya massa yang berkumpul untuk melaksanakan aksi demo,” ujarnya.

Pantauan media ini sejumlah kantor pemerintah di Kabupaten Jayapura memang masih dibuka,  namun sebagian besar pegawainya memilih tidak masuk kantor karena adanya isu aksi massa besar besaran . Salah satu kantor pemerintah yang masih melayani pelayanan masyarakat seperti Kantor Disdukcapil Kabupaten Jayapura. Meskipun jumlah kunjungan warga sipil tidak signifikan, namun terlihat pelayanan tetap berjalan normal.

Diketahui, aksi massa save LE dari Sentani  titik kumpul terbanyak ada di Lapangan Makam Theys Sentani. Puluhan kendaraan truk dan pick up serta mobil pribadi terlihat berkumpul menuju Jayapura. Mereka tidak melakukan aksi di Sentani. Polisi kemudian mengizinkan masa bergerak maju menuju kota Jayapura. (roy/ary)

Baca Juga :  Apapun Kondisinya OPD Harus Genjot Penyerapan Anggaran

Berita Terbaru

Artikel Lainnya