JAYAPURA- Gubernur Papua Lukas Enembe, meminta para honorer K2 dan tenaga kontrak Provinsi Papua yang lolos administrasi, untuk menyiapkan diri mengikuti ujian Computer Assisted Test (CAT) sebagai tahapan utama dalam proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Sekda Papua M Ridwan Rumasukun mengingatkan para peserta tetap percaya diri, untuk bisa mengikuti ujian CAT. Karena itu, ia meminta bagi yang belum mahir komputer harus berlatih terus.
“Tunjukkan bahwa kita di Papua juga bisa. Bahkan, saya berharap setelah jadi ASN nanti, kalian bisa melanjutkan pendidikan ke depan untuk karir kalian,” kata Rumasukun saat memberikan arahan berdasarkan sambutan Gubernur Papua Lukas Enembe di GOR Cenderawasih, Senin (29/8).
Lanjutnya, untuk tahap atau gelombang pertama, terdapat 2707 peserta atau 86 persen kuota honorer K2 dan tenaga kontrak Provinsi Papua yang lolos verifikasi administrasi dari kuota yang tersedia yakni 2950 peserta.
“Jadi masih ada tahap kedua untuk sisa yang 14 persen. Nanti akan dilakukan verifikasi ikut test berikutnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Regional IX Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Jayapura, Sabar Parlindungan Sormin mengatakan, pelaksanaan ujian CAT bagi tenaga honorer K2 dan tenaga kontrak berlangsung selama lima hari di Kanreg BKN Jayapura.
Dikatakan, sebanyak 2707 peserta ujian CAT itu dibagi dalam 4 sesi setiap hari, dimana 1 sesi sebanyak 150 peserta. Pelaksanaan test ini, kata Sabar, akan dipantau langsung oleh pejabat Kementerian PAN RB dari Jakarta.
“Waktu ujian selama 110 menit berupa Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD dan Seleksi Kompetensi Bidang atau SKB. Kami harapkan disiplin waktu bagi setiap peserta. Harus hadir satu jam sebelum seleksi karena ada proses registrasi,” kata Sormin.
Menurut Sormin, dua ribuan peserta ini merupakan gelombang pertama bagi kuota CPNS Provinsi Papua dari jalur honorer K2 dan tenaga kontrak. “Ini baru tahap pertama, baru 86 persen. Masih ada 14 persen lagi. Kepada yang belum, mohon sabar tunggu untuk tahap kedua. Kami minta tenang dan jangan lakukan provokasi,” tegasnya.
Sormin juga mengingatkan yang biasa makan pinang, tahan diri tidak makan dulu. Sebab selama simulasi pekan lalu, kantor merah semua. “Karena itu kami sangat memohon tidak makan pinang saat test,” pintanya.
Di tempat yang sama, Koordinator Forum Komunikasi Honorer Provinsi Papua (FKHPP) Frist Awom minta kepada teman-teman 14 persen yang belum lolos tahap pertama ini agar dipastikan bisa diakomodir pada tahap kedua.
“Kami mohon kepada panitia ujian untuk memperhatikan khusus teman-teman peserta penyandang disabilitas agar mendapat fasilitas khusus. Sebab ada teman yang cacat, buta dan tuli,” tandasnya. (fia/tri)