SENTANI- Kapolres Jayapura AKBP, Fredrickus Maclarimboen, menyebut saat ini ada sekitar belasan anggota polisi aktif yang bertugas di Polres Jayapura melakukan desersi atau meninggalkan tempat tugas tanpa alasan yang jelas.
“Ini lagi dikumpulin sama Provos untuk bisa dilengkapi berkasnya. Supaya bisa ditindaklanjuti sesuai aturan. Apakah itu masuk pelanggaran disiplin atau masuk dalam kode etik,” kata AKBP Fredrickus Maclarimboen, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos di Mapolres Jayapura, Kamis (4/8) kemarin.
Dia mengatakan, sebelumnya ada 9 orang yang juga melakukan disersi, namun dua diantaranya sudah diproses sementara tujuh orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya.”Belum sidang semua, karena masih kabur semua,” ujarnya.
Dia mengatakan, ada ada berbagai macam faktor yang menjadi penyebab sejumlah anggota Polres Jayapura itu meninggalkan tempat tugas. Bisa dipicu mulai dari masalah keluarga dan keuangan, sehingga yang bersangkutan salah mengambil langkah.
“Ada yang karena masalah keuangan ada juga yang karena malu, ada juga karena faktor keluarga. Ada yang ambil kredit banyak kemudian gaji cuma sedikit, sehingga mereka lebih memilih untuk tidak menjalankan tugasnya di kantor, ” imbuhnya.
Menurutnya rata-rata polisi yang melakukan desersi di Polres Jayapura itu sebagian besarnya didominasi oleh anggota polisi orang asli Papua. “Dari rata-rata yang melanggar ini saya katakan 90% polisi OAP, “kata Kapolres.
Diakuinya, sejauh ini pembinaan mental juga terletak dilakukan, terutama oleh pihak Polda dan mengikutsertakan beberapa anggota yang mengalami persoalan. Di Polres Jayapura pihaknya juga melakukan pendekatan normatif, tetapi nanti tetap pihaknya melakukan pendekatan secara psikologis dan kerohanian. “Pendekatan spiritual ini yang dikedepankan, untuk merubah mindset supaya mereka bisa berubah, ” pungkasnya. (roy/ary)