Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Papua Perlu Mempunyai Dokumen Kebudayaan

JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua memberikan dukungan terkait dengan dokumen kebudayaan dalam bentuk pemetaan dan inventarisasi. Asisten III Setda Papua, Derek Hegemur menyampaikan, dokumen tersebut baik situs bahasa, teknologi tradisional yang mungkin saja untuk waktu yang lama tidak terlalu diperhatikan. Atau mungkin tersimpan begitu saja di tengah masyarakat dan tidak terekspos,  tidak tersampaikan.

  “Kita perlu mempunyai dokumen kebudayaan, sehingga Papua punya cerita di masa lalu dalam berbagai runtutan peradaban. Menceritakan budaya-budaya yang kita punya, termasuk teknologi dan bahasa yang akan memperkaya kebudayaan nasional,” kata Derek dalam acara Rapat Koordinasi antar instansi terkait dalam keselarasan program kerja BPNB Papua, Senin (25/7).

Baca Juga :  Polisi Tolak Aksi Longmarch

  Derek berharap, setelah mempunyai dokumen kebudayaan tersebut. Kita akan melestarikan nilai nilai budaya, lalu dikelola dan dikembangkan untuk mampu menceritakan kehidupan kebudayaan  Papua di masa lalu. “Dia juga akan menjadi suatu objek pembelajaran edukasi bagi generasi sekarang, bahwa Papua dan Papua Barat memiliki dokumen dan data sehingga kita mampu menceritakan,” terangnya.

   Harapannya kata Derek, semua yang kita punya harus terdokumentasikan, apakah dalam bentuk literatur dapat dibaca dan dipahami dari generasi ke generasi. “Kalau disebut buku adalah jendela, maka dengan catatan catatan sejarah dan budaya yang  termuat dalam berbagai dokumen yang instrumennya bisa buku dan rekaman apapun. Sehingga  generasi berikut dapat melihat keluar dari jendela itu bahwa Papua memiliki kekayaan budaya yang banyak, variasi dan unik yang bisa menyumbang kebudayaan nasional,” pungkasnya. (fia/tri)

Baca Juga :  Papua Akan Menjadi Sentral Akspor Kelautan dan Perikanan di Indonesia

JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua memberikan dukungan terkait dengan dokumen kebudayaan dalam bentuk pemetaan dan inventarisasi. Asisten III Setda Papua, Derek Hegemur menyampaikan, dokumen tersebut baik situs bahasa, teknologi tradisional yang mungkin saja untuk waktu yang lama tidak terlalu diperhatikan. Atau mungkin tersimpan begitu saja di tengah masyarakat dan tidak terekspos,  tidak tersampaikan.

  “Kita perlu mempunyai dokumen kebudayaan, sehingga Papua punya cerita di masa lalu dalam berbagai runtutan peradaban. Menceritakan budaya-budaya yang kita punya, termasuk teknologi dan bahasa yang akan memperkaya kebudayaan nasional,” kata Derek dalam acara Rapat Koordinasi antar instansi terkait dalam keselarasan program kerja BPNB Papua, Senin (25/7).

Baca Juga :  Kampanye, Empat Paslon Diminta Tak Libatkan Anak-anak

  Derek berharap, setelah mempunyai dokumen kebudayaan tersebut. Kita akan melestarikan nilai nilai budaya, lalu dikelola dan dikembangkan untuk mampu menceritakan kehidupan kebudayaan  Papua di masa lalu. “Dia juga akan menjadi suatu objek pembelajaran edukasi bagi generasi sekarang, bahwa Papua dan Papua Barat memiliki dokumen dan data sehingga kita mampu menceritakan,” terangnya.

   Harapannya kata Derek, semua yang kita punya harus terdokumentasikan, apakah dalam bentuk literatur dapat dibaca dan dipahami dari generasi ke generasi. “Kalau disebut buku adalah jendela, maka dengan catatan catatan sejarah dan budaya yang  termuat dalam berbagai dokumen yang instrumennya bisa buku dan rekaman apapun. Sehingga  generasi berikut dapat melihat keluar dari jendela itu bahwa Papua memiliki kekayaan budaya yang banyak, variasi dan unik yang bisa menyumbang kebudayaan nasional,” pungkasnya. (fia/tri)

Baca Juga :  Pieter Ell dan Asosiasi Ditunjuk KPU Handle Sengketa Pileg

Berita Terbaru

Artikel Lainnya