JAYAPURA – Setelah masuk menjadi manajer Persipura Jayapura, Yan P. Mandenas melihat Persipura mempunya kelemahan dalam bidang marketing, padahal dalam manajemen, marketing merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan.
Sekadar diketahui, Persipura saat ini berada dibawah bendera PT Persipura Papua, namun kinerja marketing dalam perusahaan (PT Persipura Papua) tak berjalan sebagaimana mestinya. Akibatnya tim selalu kesulitan dalam mendapatkan sponsorship yang menjadi nyawa sebuah tim. Karena itu manajer Persipura Yan Mandenas meminta manajemen (pemegang saham) merombak marketing PT Persipura Papua.
“Sementara ini saya dorong bagaimana evaluasi dengan pemegang saham dengan manajemen dan saya sudah minta untuk mereka harus merombak struktur marketing,” ungkap Mandenas kepada wartawan ketika ditemui di kawasan Stadion Utama Lukas Enembe pekan lalu.
“Sehingga marketing Persipura kedepan akan jauh lebih baik lagi, karena Persipura ini butuh tim marketing yang lebih bagus agar Persipura kedepan tidak mengalami masalah soal pembiayaan,” sambungnya.
Sebab menurut Mandenas, jika Persipura tetap bekerja dengan cara marketing seperti ini, maka dipastikan tim pemilik empat gelar liga Indonesia itu akan selalu mengalami kesulitan untuk mendatangkan sponsor.
“Setelah saya ditunjuk jadi manajer, saya melihat banyak hal yang kurang. Dan nyatanya dan faktanya bahwa tim ini tidak memiliki lagi modal di PT, sehingga kedepannya kalau marketing tidak bagus, mereka akan sulit untuk berburu sponsor,” ujarnya.
“Kalau marketing bagus banyak potensi-potensi untuk mendatangkan income dan butuh penataan kembali sehingga Persipura ini bisa dijadikan industri sepak bola di Indonesia,” bebernya.
“Jangan sampai menimbulkan kerugian bagi potensi olahraga sepak bola di Tanah Papua, karena Persipura ini yang bisa melahirkan bibit-bibit terbaik di Indonesia dan mensupport pemain ke Timnas,” jelasnya.
Dia juga membeberkan ketika dirinya ditunjuk sebagai manajer, dirinya tidak bisa mengandalkan marketing klub yang sudah ada. Sebab itu dia membentuk tim marketing kecil untuk bisa membantu mendapatkan sponsor.
“Sebagai manajer yang seharusnya dibekap oleh PT, dan terpaksa saya harus membentuk marketing kecil untuk bisa mensuport saya bisa berkomunikasi dengan pihak sponsor dan itu diluar tanggung jawab PT. Karena membentuk marketing bukan tugas saya lagi harus dari PT,” pungkasnya. (eri/wen)