
Keabsahan Ijazah Pelamar CPNS Jayawijaya Masih Diverifikasi
WAMENA-Kepala BKD Kabupaten Jayawijaya Hironimus Hubi mengaku belum bisa mengumumkan hasil verifikasi berkas CPNS dari para pelamar. Sebab, pihaknya harus melakukan verifikasi dengan baik terhadap berkas adminitrasi pelamar. Terutama menyangkut legalitas ijazah maupun perguruan tinggi (PT) pelamar, harus sudah terdaftar di Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).
“Kalau kita salah lakukan verifikasi dan yang bersangkutan dinyatakan lulus, namun ijazahnya dari perguruan tinggi yang belum terdaftar di Dikti, maka di BKN nanti berkasnya akan di kembalikan dan bisa saja turun tingkat, misalnya dari sarjana turunkan ijazah SMA,” ungkap Hubi.
Diakui hasil verfikasi ini belum bisa diumumkan, karena terkendala libur panjang serta jaringan internet yang tidak berjalan baik. Namun pihaknya sudah menempel pengumuman bahwa dalam waktu dekat BKD segera umumkan hasil seleksi administrasi.
“Mudah – mudahan hari ini (kemarin.red) final untuk verifikasi berkasnya sehingga secepatnya akan diumumkan, nantinya kita akan jelaskan misalnya yang tidak lulus alasanya apa sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.”jelasnya
Kata Hironimus, dalam verifikasi berkas BKD lakukan ceklist manual sesuai persyaratan sebelum diinput secara online atau diserahkan ke BK. Kalau salah satu saja berkasnya kurang maka dinyatakan tidak lolos.
Secara terpisah Sekda Jayawijaya Yohanes Walilo menyatakan pengumuman seleksi administrasi CPNS sampai hari ini masih dilakukan pemberkasan. Dimana untuk pelaksanaan test rencananya bulan Juli, namun tanggalnya belum dipastikan.
“Sambil menunggu itu kami mulai persiapan tempat, dan besok tim dari BKN datang ke Jayawijaya untuk survey lokasi yang kita siapkan di SMK Yapis Wamena. Karena disana yang tersedia lab komputer ditambah dari Bupati jayawijaya membantu fasilitas komputer,”tuturnya.
Walilo menambahkan, di Wamena ini pelamar CPNS ini tercatat 3.302 peserta namun untuk hasil seleksi pemberkasan ini belum tahu berapa yang lolos untuk mengikuti tes. “Nanti rencana tesnya selama 5 hari dengan peserta 600 orang per hari, secara bergantian hingga semua yang dinyatakan lolos itu bisa terakomodir dalan tes tersebut,”tambah Sekda. (jo/tri)