Friday, May 10, 2024
23.7 C
Jayapura

37 Kasus DBD, Satu Anak Meninggal Dunia

Sejak Mei 2022, Pemkab Asmat Tetapkan Status KLB DBD

JAYAPURA-Pemerintah Kabupaten Asmat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Asmat sejak Mei tahun 2022 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Yonathan Kambu menyampaikan, hingga kini  kasus demam berdarah telah mencapai 37 kasus dan 1 kasus meninggal dunia yakni seorang anak berusia 9 tahun.

“Kasus demam berdarah di Asmat pertama kali muncul sejak Mei. Saat itu, kami langsung mengambil langkah-langkah penanganan. Kami lakukan hal-hal yang perlu dilakukan untuk membatasi meluasnya kasus DBD itu. Seperti pemeriksaan jentik, fogging, penyuluhan di jalan dan pembagian leaflet DBD serta lainnya,” terangnya, Senin (4/7).

Lanjut Yonathan Kambu menjelaskan, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat juga sudah membentuk kelompok untuk turun ke lapangan melakukan penanganan kasus DBD di masyarakat.

Baca Juga :  Awalnya Cari Korban Banjir, Uang Persembahan Perpuluhan Dikembalikan Utuh ke Gereja

“Kami butuh logistik dari Pemerintah Provinsi Papua, seperti fogging dan lainnya. Sampai saat ini belum ada tim dari provinsi yang turun ke Asmat,” ucapnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menyampaikan bahwa siang ini pihaknya akan melakukan rapat dan memberangkatkan tim ke Agats dengan sejumlah peralatan, obat obatan dan tenaga Nakes. “Ada 37 kasus dan 1 anak meninggal dunia,” kata Kayame saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Lanjutnya, pihaknya akan terus membangun komunikasi dengan petugas yang ada di Kabupaten Asmat guna menyatukan langkah menangani persoalan ini.

“Mereka yang sudah jatuh sakit kita obati, sementara mereka yang masih sehat kita sosialisasi kemudian fogging, memberikan edukasi sosialisasi supaya tidak ada korban berikutnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Giliran ASN Jadi Korban Penikaman di Yahukimo

Ia juga meminta partisipasi dari masyarakat, pemerintah, tokoh agama dan tokoh adat.

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aaron Rumainum menyebutkan terdapat 37 kasus DBD di Asmat tersebar di empat kampung di Distrik Agats dan 1 kampung di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Asmat.

“Dilaporkan 22 kasus di Kampung Bis Agats dimana satu diantaranya kasus meninggal dunia. Kemudian 13 kasus Kampung Mbait, 1 kasus Kampung Kaye, 1 kasus di Kampung Syuru dan 1 kasus di Kampung Tomor, Distrik Suru-Suru,” pungkasnya. (fia/nat)

Sejak Mei 2022, Pemkab Asmat Tetapkan Status KLB DBD

JAYAPURA-Pemerintah Kabupaten Asmat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Asmat sejak Mei tahun 2022 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Yonathan Kambu menyampaikan, hingga kini  kasus demam berdarah telah mencapai 37 kasus dan 1 kasus meninggal dunia yakni seorang anak berusia 9 tahun.

“Kasus demam berdarah di Asmat pertama kali muncul sejak Mei. Saat itu, kami langsung mengambil langkah-langkah penanganan. Kami lakukan hal-hal yang perlu dilakukan untuk membatasi meluasnya kasus DBD itu. Seperti pemeriksaan jentik, fogging, penyuluhan di jalan dan pembagian leaflet DBD serta lainnya,” terangnya, Senin (4/7).

Lanjut Yonathan Kambu menjelaskan, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat juga sudah membentuk kelompok untuk turun ke lapangan melakukan penanganan kasus DBD di masyarakat.

Baca Juga :  Waspada, Begal Bertopeng Muncul Lagi

“Kami butuh logistik dari Pemerintah Provinsi Papua, seperti fogging dan lainnya. Sampai saat ini belum ada tim dari provinsi yang turun ke Asmat,” ucapnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menyampaikan bahwa siang ini pihaknya akan melakukan rapat dan memberangkatkan tim ke Agats dengan sejumlah peralatan, obat obatan dan tenaga Nakes. “Ada 37 kasus dan 1 anak meninggal dunia,” kata Kayame saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Lanjutnya, pihaknya akan terus membangun komunikasi dengan petugas yang ada di Kabupaten Asmat guna menyatukan langkah menangani persoalan ini.

“Mereka yang sudah jatuh sakit kita obati, sementara mereka yang masih sehat kita sosialisasi kemudian fogging, memberikan edukasi sosialisasi supaya tidak ada korban berikutnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jayapura, Kota Transit, Kota yang Terbuka untuk Siapa Saja

Ia juga meminta partisipasi dari masyarakat, pemerintah, tokoh agama dan tokoh adat.

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aaron Rumainum menyebutkan terdapat 37 kasus DBD di Asmat tersebar di empat kampung di Distrik Agats dan 1 kampung di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Asmat.

“Dilaporkan 22 kasus di Kampung Bis Agats dimana satu diantaranya kasus meninggal dunia. Kemudian 13 kasus Kampung Mbait, 1 kasus Kampung Kaye, 1 kasus di Kampung Syuru dan 1 kasus di Kampung Tomor, Distrik Suru-Suru,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya