Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Siap Penuhi Panggilan, Jangan Ada Ancaman

JAYAPURA-Ketua I KNPB Pusat, Warpo Wetipo kepada mengaku siap mendatangi Polda Papua untuk memenuhi undangan/panggilan dari  Polda Papua atas statusnya. Warpo mengatakan sebelum dapat undangan sempat polisi sampai di rumah saudaraya, maka pihaknya Senin ini akan klarifikasi apa yang dituduhkan

  “Jadi saya akan datang ke Polda klarifikasi dan didampingi Paham, LBH, SKPKC, Elsam Papua, AMP papua, dan beberapa pengurus KNPB, mereka akan kawal sama – sama,” kata Warpo di Waena, Minggu  (29/4).

  Ia mengakui selebihnya memang ia ada niat untuk menjelaskan statusnya karena situasi di Yahukimo dan Dogiyai KNPB di-Kambing hitamkan dan aktifis juga. “Maka saya memang ada niat audiens dengan Gereja, Polda dan semua yang berkepentingan, jadi kami niat mau lihat bagaimana ada keamanan di Papua yang damai, tapi dengan situasi ini saya bisa menjelaskan hal yang saya jelaskan di status,” katanya.

Baca Juga :  Berulah di Nduga, KKSB Tembak Karyawan PT. Dolarosa

  Ia mengatakan dirinya dan keluarga sempat merasa ada ancaman dengan kehadiran aparat di rumah saudaranya. “Dengan kemarin mereka pergi ke rumah saudara saya  dan itu tidak ada surat pemberitauan ke saya, dan saya merasa ini intimidasi dan teror dan setelah kejadian itu saya dapat undangan, harusnya beritahu pasti saya akan datang, tapi mereka malah cari saya dengan intimidasi rumah saudara saya, baru surat dari belakang. Jadi mereka datang jam dua siang dan sorenya saya dapat undangan jadi intinya saya tetap akan hadir,” katanya.

  Sebelumnya Warpo memposting di Facebooknya mengatakan bahwa Polda Papua, Berhenti MengKriminalisasi mengkambinghitamkan Aktivis Pro demokrasi dan Pejuang Kemanusiaan, Keadilan dan Kebenaran Serta Masyarakat Adat Di Seluruh Teritori Tanah Air West Papua.

Baca Juga :  Masyarakat Adat Wate Hibahkan 75 Hektar Tanah Adat

   “Terlebih Khusus, di Dogiyai, Nduga, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Maybrat, Tambrauw, Sarmi, Intan Jaya, Timika, dan beberapa daerah yg menjadi sasaran investasi oligarki dan  sasaran politik devide et impera atau adu domba lainnya. Hak Penentuan Nasib Sendiri adalah Solusi demokratis bagi Rakyat West Papua,” tulisnya, dengan hastag #Tolak_Otsus. #Tolak_DOB. #Tolak_Dialog_sektoral (domestik), #Free West. (oel/tri)

JAYAPURA-Ketua I KNPB Pusat, Warpo Wetipo kepada mengaku siap mendatangi Polda Papua untuk memenuhi undangan/panggilan dari  Polda Papua atas statusnya. Warpo mengatakan sebelum dapat undangan sempat polisi sampai di rumah saudaraya, maka pihaknya Senin ini akan klarifikasi apa yang dituduhkan

  “Jadi saya akan datang ke Polda klarifikasi dan didampingi Paham, LBH, SKPKC, Elsam Papua, AMP papua, dan beberapa pengurus KNPB, mereka akan kawal sama – sama,” kata Warpo di Waena, Minggu  (29/4).

  Ia mengakui selebihnya memang ia ada niat untuk menjelaskan statusnya karena situasi di Yahukimo dan Dogiyai KNPB di-Kambing hitamkan dan aktifis juga. “Maka saya memang ada niat audiens dengan Gereja, Polda dan semua yang berkepentingan, jadi kami niat mau lihat bagaimana ada keamanan di Papua yang damai, tapi dengan situasi ini saya bisa menjelaskan hal yang saya jelaskan di status,” katanya.

Baca Juga :  Tiga  Terduga Pelaku Pembunuhan Dua Warga Diamankan 

  Ia mengatakan dirinya dan keluarga sempat merasa ada ancaman dengan kehadiran aparat di rumah saudaranya. “Dengan kemarin mereka pergi ke rumah saudara saya  dan itu tidak ada surat pemberitauan ke saya, dan saya merasa ini intimidasi dan teror dan setelah kejadian itu saya dapat undangan, harusnya beritahu pasti saya akan datang, tapi mereka malah cari saya dengan intimidasi rumah saudara saya, baru surat dari belakang. Jadi mereka datang jam dua siang dan sorenya saya dapat undangan jadi intinya saya tetap akan hadir,” katanya.

  Sebelumnya Warpo memposting di Facebooknya mengatakan bahwa Polda Papua, Berhenti MengKriminalisasi mengkambinghitamkan Aktivis Pro demokrasi dan Pejuang Kemanusiaan, Keadilan dan Kebenaran Serta Masyarakat Adat Di Seluruh Teritori Tanah Air West Papua.

Baca Juga :  Babinsa dan Istrinya Dihabisi OTK

   “Terlebih Khusus, di Dogiyai, Nduga, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Maybrat, Tambrauw, Sarmi, Intan Jaya, Timika, dan beberapa daerah yg menjadi sasaran investasi oligarki dan  sasaran politik devide et impera atau adu domba lainnya. Hak Penentuan Nasib Sendiri adalah Solusi demokratis bagi Rakyat West Papua,” tulisnya, dengan hastag #Tolak_Otsus. #Tolak_DOB. #Tolak_Dialog_sektoral (domestik), #Free West. (oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya