Saturday, March 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Hujan di Atas Normal Masih Berpeluang Terjadi

JAYAPURA-Berdasarkan hasil monitoring perkembangan Musim Hujan oleh BMKG tanggal 30 April 2022 bahwa saat ini wilayah Zona Musim (ZOM) di Papua diantaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom bagian utara, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Merauke masih berada dalam periode musim hujan. Musim hujan telah berlangsung sejak bulan Oktober 2021 dan diprediksi akan masuk musim Kemarau pada bulan Mei 2022.

   Puncak musim hujan sudah terlewati di bulan Januari 2022, frekuensi kejadian hujan telah menurun secara bertahap. Saat ini, kondisi atmosfer secara umum berada pada periode transisi peralihan musim hujan ke musim kemarau (Pancaroba). Pada periode transisi ini, hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang dan badai guntur masih berpeluang terjadi, namun dengan durasi lebih singkat.

   Kepala Balai BMKG Wilayah V Jayapura Hendro Nugroho, S.T, M.Si.,mengatakan, dari pantauan kondisi iklim global juga menunjukkan La Nina Moderate masih berlangsung, diprediksi berangsur menuju kondisi netral pada bulan Juni 2022.

   Dengan masih aktifnya La Nina, maka peluang peningkatan hujan di atas normal hujan bulanan di wilayah Papua secara umum masih terjadi. Wilayah Papua lainnya yang tidak disebutkan di atas masuk dalam wilayah Non ZOM. Wilayah Non ZOM umumnya memiliki hujan yang turun merata sepanjang tahun dengan peluang-peluang kejadian hujan lebat yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

   “BMKG Wilayah V memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Papua khususnya pada periode Mudik Lebaran Tahun 2022. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru tanggal  06 Mei 2022, BMKG memonitor adanya indikasi peningkatan potensi curah hujan di beberapa wilayah selama periode Mudik Balik Lebaran (06-09 Mei 2022),”ungkapnya, Jumat (6/5)kemarin.

Baca Juga :  Buntut Kericuhan, Kapolda Ganti Dua Kapolres

   Diakui,  kondisi tersebut dipicu oleh adanya gangguan pola angin di wilayah Papua bagian utara serta aktifnya gelombang atmosfer Rossby Equator di wilayah Papua bagian selatan. Kondisi ini umumnya akan meningkatkan labilitas atmosfer dan menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk dua hingga tiga hari ke depan di wilayah Papua bagian utara dan selatan.

   Prospek cuaca sepekan ke depan tanggal 07 Mei hingga 13 Mei 2022 sebagai berikut, Papua bagian utara umumnya cerah berawan hingga hujan ringan. Potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Nabire, Waropen, Mamberamo Raya, Sarmi, Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Keerom, Kota dan Kab. Jayapura. Potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Nabire, Waropen, Mamberamo Raya, Sarmi, Kepulauan Yapen, dan Keerom.

  Papua bagian tengah umumnya cerah berawan hingga hujan ringan. Potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Pegunungan Tengah Papua. Papua bagian selatan umumnya cerah berawan hingga berawan. Potensi hujan ringan hingga lebat di wilayah Kabupaten Mimika, Asmat, Mappi, Boven Digoel, dan Merauke.

   Diperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi pada beberapa wilayah dan dapat menyebabkan genangan atau pun banjir terutama pada wilayah yang telah mengalami penurunan daya dukung lingkungan ataupun lingkungan dengan drainase yang buruk. Potensi hujan lebat juga masih mendominasi di wilayah Pegunungan tengah Papua. Kondisi topografi Papua yang didominasi oleh daerah pegunungan dan banyaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) juga ikut meningkatkan potensi bencana seperti baniir bandang maupun longsor.

Baca Juga :  Lawan Virus Korona Masyarakat Harus Bersatu

  Diimbau kepada masyarakat serta stakeholder terkait untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena masih terdapat potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di beberapa wilayah dan berdampak pada potensi kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, dan lain-lain.

   Masyarakat agar memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, saluran air, pohon-pohon tinggi. Masyarakat yang tinggal di wilayah bantaran sungai ataupun kaki gunung/perbukitan agar juga dapat meningkatkan kewaspadaannya apabila intensitas hujan tinggi pada daerah dataran tinggi/pegunungan yang berpotensi menyebabkan longsor dan banjir/banjir bandang. Masyarakat diharapkan menjauh dari bantaran sungai, tubuh air atau wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor ketika terjadi hujan sangat lebat.

  Masyarakat dan stakeholder terkait juga diimbau untuk selalu memperbaharui informasi cuaca mengingat kondisi cuaca yang sangat cepat berubah. Informasi cuaca dapat diakses melalui media sosial Info BMKG Papua (Facebook, twitter, Intstagram), aplikasi Info BMKG, Whatsapp dan Telegram melalui nomor 0812-4806-480, atau dapat menghubungi UPT BMKG terdekat (dil/tri)

JAYAPURA-Berdasarkan hasil monitoring perkembangan Musim Hujan oleh BMKG tanggal 30 April 2022 bahwa saat ini wilayah Zona Musim (ZOM) di Papua diantaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom bagian utara, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Merauke masih berada dalam periode musim hujan. Musim hujan telah berlangsung sejak bulan Oktober 2021 dan diprediksi akan masuk musim Kemarau pada bulan Mei 2022.

   Puncak musim hujan sudah terlewati di bulan Januari 2022, frekuensi kejadian hujan telah menurun secara bertahap. Saat ini, kondisi atmosfer secara umum berada pada periode transisi peralihan musim hujan ke musim kemarau (Pancaroba). Pada periode transisi ini, hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang dan badai guntur masih berpeluang terjadi, namun dengan durasi lebih singkat.

   Kepala Balai BMKG Wilayah V Jayapura Hendro Nugroho, S.T, M.Si.,mengatakan, dari pantauan kondisi iklim global juga menunjukkan La Nina Moderate masih berlangsung, diprediksi berangsur menuju kondisi netral pada bulan Juni 2022.

   Dengan masih aktifnya La Nina, maka peluang peningkatan hujan di atas normal hujan bulanan di wilayah Papua secara umum masih terjadi. Wilayah Papua lainnya yang tidak disebutkan di atas masuk dalam wilayah Non ZOM. Wilayah Non ZOM umumnya memiliki hujan yang turun merata sepanjang tahun dengan peluang-peluang kejadian hujan lebat yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

   “BMKG Wilayah V memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Papua khususnya pada periode Mudik Lebaran Tahun 2022. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru tanggal  06 Mei 2022, BMKG memonitor adanya indikasi peningkatan potensi curah hujan di beberapa wilayah selama periode Mudik Balik Lebaran (06-09 Mei 2022),”ungkapnya, Jumat (6/5)kemarin.

Baca Juga :  BTM Minta Sektor Perhotelan, Pariwisata, Kuliner dan Souvenir Siapkan Diri

   Diakui,  kondisi tersebut dipicu oleh adanya gangguan pola angin di wilayah Papua bagian utara serta aktifnya gelombang atmosfer Rossby Equator di wilayah Papua bagian selatan. Kondisi ini umumnya akan meningkatkan labilitas atmosfer dan menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk dua hingga tiga hari ke depan di wilayah Papua bagian utara dan selatan.

   Prospek cuaca sepekan ke depan tanggal 07 Mei hingga 13 Mei 2022 sebagai berikut, Papua bagian utara umumnya cerah berawan hingga hujan ringan. Potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Nabire, Waropen, Mamberamo Raya, Sarmi, Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Keerom, Kota dan Kab. Jayapura. Potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Nabire, Waropen, Mamberamo Raya, Sarmi, Kepulauan Yapen, dan Keerom.

  Papua bagian tengah umumnya cerah berawan hingga hujan ringan. Potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Pegunungan Tengah Papua. Papua bagian selatan umumnya cerah berawan hingga berawan. Potensi hujan ringan hingga lebat di wilayah Kabupaten Mimika, Asmat, Mappi, Boven Digoel, dan Merauke.

   Diperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi pada beberapa wilayah dan dapat menyebabkan genangan atau pun banjir terutama pada wilayah yang telah mengalami penurunan daya dukung lingkungan ataupun lingkungan dengan drainase yang buruk. Potensi hujan lebat juga masih mendominasi di wilayah Pegunungan tengah Papua. Kondisi topografi Papua yang didominasi oleh daerah pegunungan dan banyaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) juga ikut meningkatkan potensi bencana seperti baniir bandang maupun longsor.

Baca Juga :  BMKG Peringatkan Potensi Penurunan Curah Hujan Tanpa Mitigasi Iklim

  Diimbau kepada masyarakat serta stakeholder terkait untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena masih terdapat potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di beberapa wilayah dan berdampak pada potensi kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, dan lain-lain.

   Masyarakat agar memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, saluran air, pohon-pohon tinggi. Masyarakat yang tinggal di wilayah bantaran sungai ataupun kaki gunung/perbukitan agar juga dapat meningkatkan kewaspadaannya apabila intensitas hujan tinggi pada daerah dataran tinggi/pegunungan yang berpotensi menyebabkan longsor dan banjir/banjir bandang. Masyarakat diharapkan menjauh dari bantaran sungai, tubuh air atau wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor ketika terjadi hujan sangat lebat.

  Masyarakat dan stakeholder terkait juga diimbau untuk selalu memperbaharui informasi cuaca mengingat kondisi cuaca yang sangat cepat berubah. Informasi cuaca dapat diakses melalui media sosial Info BMKG Papua (Facebook, twitter, Intstagram), aplikasi Info BMKG, Whatsapp dan Telegram melalui nomor 0812-4806-480, atau dapat menghubungi UPT BMKG terdekat (dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya