Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

17 Sekolah Tutup Sementara Karena Covid Terus Bertambah 

MERAUKE-  Sekolah yang tutup sementara akibat Covid-19  terus bertambah. Jika sebelumnya sudah tercatat  7 sekolah yang  ditutup sementara akibat ada guru dan siswanya  yang terpapar Covid-19, maka sampai  Selasa (15/2) pagi kemarin, jumlahnya menjadi  17  sekolah. Ke-17  sekolah yang tutup sementara itu adalah  SD YPPK Biangkuk, SD Yapis I, SD YPPK Mikhael, SD YPPK Xaverius I, SD Jaya Makmur, SD Inpres Sermayam 2, SD  Inpres Bupul 2, SD  Inpres Bupul 11, SD Inpres Bupul 3, SD YPK Ermasu, SDN I Merauke,  dan SD Negeri 2. Kemudian  SMP Negeri 2, SMPN, SMP YPK,  dan   SMP Yapis Merauke. Lalu ada SMAN 2 Merauke, SMAN 3 Merauke  dan SMA John 23 Merauke.

Baca Juga :  Apresiasi  Percepatan Pembangunan Kabupaten Tolikara

Kepala Dinas   Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Merauke  Thiasoni Betaubun, S.Sos, M.Pd, ketika ditemui media ini  di ruang kerjanya mengungkapkan, sebanyak 17 sekolah yang diliburkan  sementara tersebut karena ada siswa atau guru yang terpapar Covid-19. ‘’Ini baru sekolah-sekolah yang melaporkan kepada kami. Kemungkinan ada juga yang sudah terpapar, namun belum dilaporkan kepada kami di dinas,’’ katanya.

Kendati diliburkan sementara selama 1 atau 2 minggu, namun jelas  Thiasoni proses belajar mengajar di sekolah tersebut harus tetap berjalan diantaranya dengan cara  guru mendatangi  siswa atau luring untuk memberikan tugas kepada siswanya.’’Kita di sekolah  itu ada satu orang yang terpapar positif  maka liburnya 1 minggu. Tapi kalau sudah lebih dari 1 orang maka liburnya 2 minggu,’’ katanya.

Baca Juga :  Dishut LH Dorong Masyarakat Kampung Bangkit Secara Ekonomi

Jika setelah libur  tersebut kemudian dilakukan evaluasi, jika kondisi di sekolah sudah baik dalam arti hasil pemeriksaan tidak ada lagi siswa atau guru  yang terpapar Covid maka pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dapat dilakukan kembali di sekolah.

Thiasoni menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau sekolah-sekolah yang ada di Merauke terkait dengan  meningkatnya  Covid-19 di Kabupaten Merauke. Namun untuk sekolah yang tidak masuk dalam zona merah, proses pembelajaran tatap muka penuh tetap dilakukan dengan tetap menggunakan masker. (ulo/tho)

MERAUKE-  Sekolah yang tutup sementara akibat Covid-19  terus bertambah. Jika sebelumnya sudah tercatat  7 sekolah yang  ditutup sementara akibat ada guru dan siswanya  yang terpapar Covid-19, maka sampai  Selasa (15/2) pagi kemarin, jumlahnya menjadi  17  sekolah. Ke-17  sekolah yang tutup sementara itu adalah  SD YPPK Biangkuk, SD Yapis I, SD YPPK Mikhael, SD YPPK Xaverius I, SD Jaya Makmur, SD Inpres Sermayam 2, SD  Inpres Bupul 2, SD  Inpres Bupul 11, SD Inpres Bupul 3, SD YPK Ermasu, SDN I Merauke,  dan SD Negeri 2. Kemudian  SMP Negeri 2, SMPN, SMP YPK,  dan   SMP Yapis Merauke. Lalu ada SMAN 2 Merauke, SMAN 3 Merauke  dan SMA John 23 Merauke.

Baca Juga :  Covid-19 Melandai, Vaksinasi Jangan Kendor

Kepala Dinas   Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Merauke  Thiasoni Betaubun, S.Sos, M.Pd, ketika ditemui media ini  di ruang kerjanya mengungkapkan, sebanyak 17 sekolah yang diliburkan  sementara tersebut karena ada siswa atau guru yang terpapar Covid-19. ‘’Ini baru sekolah-sekolah yang melaporkan kepada kami. Kemungkinan ada juga yang sudah terpapar, namun belum dilaporkan kepada kami di dinas,’’ katanya.

Kendati diliburkan sementara selama 1 atau 2 minggu, namun jelas  Thiasoni proses belajar mengajar di sekolah tersebut harus tetap berjalan diantaranya dengan cara  guru mendatangi  siswa atau luring untuk memberikan tugas kepada siswanya.’’Kita di sekolah  itu ada satu orang yang terpapar positif  maka liburnya 1 minggu. Tapi kalau sudah lebih dari 1 orang maka liburnya 2 minggu,’’ katanya.

Baca Juga :  Vaksinasi Terus Digencarkan di Pusat Interaksi Masyarakat

Jika setelah libur  tersebut kemudian dilakukan evaluasi, jika kondisi di sekolah sudah baik dalam arti hasil pemeriksaan tidak ada lagi siswa atau guru  yang terpapar Covid maka pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dapat dilakukan kembali di sekolah.

Thiasoni menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau sekolah-sekolah yang ada di Merauke terkait dengan  meningkatnya  Covid-19 di Kabupaten Merauke. Namun untuk sekolah yang tidak masuk dalam zona merah, proses pembelajaran tatap muka penuh tetap dilakukan dengan tetap menggunakan masker. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya