MERAUKE- Sekolah yang tutup sementara akibat Covid-19 terus bertambah. Jika sebelumnya sudah tercatat 7 sekolah yang ditutup sementara akibat ada guru dan siswanya yang terpapar Covid-19, maka sampai Selasa (15/2) pagi kemarin, jumlahnya menjadi 17 sekolah. Ke-17 sekolah yang tutup sementara itu adalah SD YPPK Biangkuk, SD Yapis I, SD YPPK Mikhael, SD YPPK Xaverius I, SD Jaya Makmur, SD Inpres Sermayam 2, SD Inpres Bupul 2, SD Inpres Bupul 11, SD Inpres Bupul 3, SD YPK Ermasu, SDN I Merauke, dan SD Negeri 2. Kemudian SMP Negeri 2, SMPN, SMP YPK, dan SMP Yapis Merauke. Lalu ada SMAN 2 Merauke, SMAN 3 Merauke dan SMA John 23 Merauke.
Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Merauke Thiasoni Betaubun, S.Sos, M.Pd, ketika ditemui media ini di ruang kerjanya mengungkapkan, sebanyak 17 sekolah yang diliburkan sementara tersebut karena ada siswa atau guru yang terpapar Covid-19. ‘’Ini baru sekolah-sekolah yang melaporkan kepada kami. Kemungkinan ada juga yang sudah terpapar, namun belum dilaporkan kepada kami di dinas,’’ katanya.
Kendati diliburkan sementara selama 1 atau 2 minggu, namun jelas Thiasoni proses belajar mengajar di sekolah tersebut harus tetap berjalan diantaranya dengan cara guru mendatangi siswa atau luring untuk memberikan tugas kepada siswanya.’’Kita di sekolah itu ada satu orang yang terpapar positif maka liburnya 1 minggu. Tapi kalau sudah lebih dari 1 orang maka liburnya 2 minggu,’’ katanya.
Jika setelah libur tersebut kemudian dilakukan evaluasi, jika kondisi di sekolah sudah baik dalam arti hasil pemeriksaan tidak ada lagi siswa atau guru yang terpapar Covid maka pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dapat dilakukan kembali di sekolah.
Thiasoni menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau sekolah-sekolah yang ada di Merauke terkait dengan meningkatnya Covid-19 di Kabupaten Merauke. Namun untuk sekolah yang tidak masuk dalam zona merah, proses pembelajaran tatap muka penuh tetap dilakukan dengan tetap menggunakan masker. (ulo/tho)