MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT mengungkapkan, dalam satu dua hari ke depan, dirinya segera melakukan roling pejabat. Roling ini dilakukan menyikapi masalah pendidikan di Merauke, khsusunya di kampung-kampung yang menjadi basis Orang Asli Papua.
Bupati Romanus Mbaraka menjelaskan, SD YPPK Bibikem yang sudah 3 tahun dilaporkan lumpuh atau tidak ada proses belajar mengajar itu sebenarnya tidak hanya terjadi di sekolah tersebut, tapi hampir semua sekolah yang ada di kampung-kampung, kondisinya demikian. ‘’Ini yang lagi kita tata dengan baik. Kira-kira kenapa begitu. Kita seleksi guru-guru siapa yang masuk dan kita akan teliti dengan baik. Ini proses sedang berjalan. Tapi, coba kita akan lihat dulu, “ungkpnya.
Diakui, hampir semua SD yang ada di kampung rata-rata tidak jalan. Ini bukan baru, terjadi tahun ini, tapi sudah bertahun-tahun. Menurut bupati, orang cuma ambil dana BOS di kota. Begitu juga Cuma ambil gaji di Merauke, tapi tidak pergi ke tempat tugas. Karena itu, lanjutnya, sistem manajemennya yang coba disetting kembali. Terutama manajemen kontrol.
‘’Pengawasnya harus bekerja. Kepala distriknya harus bekerja. Kepala kampungnya juga harus bekerja. Semua ini saya coba satukan agar pelaksanaa tugas di kampung-kampung bisa berjalan. Kepala distrik bisa kontrol guru dan kepala kampung dan sebaliknya begitu,’’katanya.
Dikatakan, manajemen pendidikan kurang bagus. Ini sedang ditangani. Akan ada perombakan. Kalau manajerialnya bagus maka pendidikannya juga akan bagus. Begitu juga kalau kontrolnya bagus maka pendidikanya juga akan baik. “Kita akan tertibkan mulai dari atas sampai ke bawah,’’tandasnya.
Begitu juga soal sanksi. Bagi yang melangar harus diberikan sanksi. Tapi kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan ini juga harus menjadi pemicu.(ulo/tho)