Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

4 Orang Hilang dan 27 Lain Dinyatakan Meninggal Akibat Badai Otis

JAKARTABencana alam badai otis disebutkan merenggut nyawa sedikitnya 27 orang, kata pemerintah Meksiko pada Kamis (26/10).
Pernyataan tersebut, disampaikan setelah badai terkuat yang melanda negara itu menghantam resor pantai Acapulco, menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Badai Otis, yang melanda Meksiko pada Rabu (25/10), dinyatakan sebagai badai Kategori 5, yang membanjiri jalanan, merobek atap rumah dan hotel.
Tak sampai disitu saja, badai otis juga menenggelamkan mobil, memutus komunikasi, akses jalan, udara, dan meninggalkan jejak puing-puing di Acapulco, yang berpenduduk hampir 900.000 jiwa.

Kendati 27 orang dinyatakan tewas, empat korban lain dinyatakan masih hilang, kata pemerintah.
“Apa yang diderita Acapulco benar-benar bencana,” kata Presiden, Andres Manuel Lopez Obrador pada konferensi pers di Mexico City sambil menghitung kerusakan akibat badai tersebut, yang melanda Meksiko selatan dengan kecepatan angin 266 km per jam.
Badai otis yang kenaikan membahayakan, secara tak terduga meningkat pesat di lepas pantai Pasifik.
Lantaran begitu kuatnya, badai pun mengangkat pohon-pohon besar hingga ke akara, menyebarkan puing-puing ke seluruh Acapulco.
Bencana ini membanjiri rumah sakit, dan ratusan pasien harus dievakuasi ke daerah yang lebih aman.
Pemerintah mengumumkan keadaan darurat di wilayah tersebut, namun hanya memberikan sedikit rincian tentang bagaimana 27 orang tersebut meninggal, atau berapa banyak lainnya yang terluka.
Erik Lozoya, seorang pesulap profesional, mengatakan dia mengalami ‘teror selama tiga jam’ bersama istri dan dua bayi perempuannya di kamar hotel Acapulco ketika badai menghantam jendela dan menyapu gedung dengan intensitas yang memekakkan telinga.
“Rasanya seolah-olah telinga kami akan meledak,” kata Lozoya, 26 tahun, yang mengurung dirinya di kamar mandi bersama keluarga dan empat orang lainnya. “Kami melihat kasur, tangki air beterbangan. Langit-langit mulai runtuh.”
Baca Juga :  Selalu Berupaya Beri Bantuan, Berharap Dukungan dari Anggaran Biaya Tak Terduga
JAKARTABencana alam badai otis disebutkan merenggut nyawa sedikitnya 27 orang, kata pemerintah Meksiko pada Kamis (26/10).
Pernyataan tersebut, disampaikan setelah badai terkuat yang melanda negara itu menghantam resor pantai Acapulco, menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Badai Otis, yang melanda Meksiko pada Rabu (25/10), dinyatakan sebagai badai Kategori 5, yang membanjiri jalanan, merobek atap rumah dan hotel.
Tak sampai disitu saja, badai otis juga menenggelamkan mobil, memutus komunikasi, akses jalan, udara, dan meninggalkan jejak puing-puing di Acapulco, yang berpenduduk hampir 900.000 jiwa.

Kendati 27 orang dinyatakan tewas, empat korban lain dinyatakan masih hilang, kata pemerintah.
“Apa yang diderita Acapulco benar-benar bencana,” kata Presiden, Andres Manuel Lopez Obrador pada konferensi pers di Mexico City sambil menghitung kerusakan akibat badai tersebut, yang melanda Meksiko selatan dengan kecepatan angin 266 km per jam.
Badai otis yang kenaikan membahayakan, secara tak terduga meningkat pesat di lepas pantai Pasifik.
Lantaran begitu kuatnya, badai pun mengangkat pohon-pohon besar hingga ke akara, menyebarkan puing-puing ke seluruh Acapulco.
Bencana ini membanjiri rumah sakit, dan ratusan pasien harus dievakuasi ke daerah yang lebih aman.
Pemerintah mengumumkan keadaan darurat di wilayah tersebut, namun hanya memberikan sedikit rincian tentang bagaimana 27 orang tersebut meninggal, atau berapa banyak lainnya yang terluka.
Erik Lozoya, seorang pesulap profesional, mengatakan dia mengalami ‘teror selama tiga jam’ bersama istri dan dua bayi perempuannya di kamar hotel Acapulco ketika badai menghantam jendela dan menyapu gedung dengan intensitas yang memekakkan telinga.
“Rasanya seolah-olah telinga kami akan meledak,” kata Lozoya, 26 tahun, yang mengurung dirinya di kamar mandi bersama keluarga dan empat orang lainnya. “Kami melihat kasur, tangki air beterbangan. Langit-langit mulai runtuh.”
Baca Juga :  Kampung Holtekamp Rawan Bencana Tsunami

Berita Terbaru

Artikel Lainnya