Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Gubernur Minta Masyarakat Adat dan Tokoh Tidak Terpecah

JAYAPURA – Gubernur Lukas Enembe  melalui Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, meminta kepada sejumlah tokoh yang mendesaknya untuk mundur ataupun digantikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat agar lebih dulu memperkaya diri atas informasi yang saling terkait dan dapat menjaga kebersamaan dalam kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Menurutnya kebersamaan dan kedamaian selama ini sudah tertata rapi di Papua hendaknya tidak terpecah hanya karena perbedaan pendapat yang seharusnya tidak dipersoalkan lagi.

“Kondisi fisik Gubernur dari otoritas resmi ataupun yang berwenang. Gubernur menyayangkan narasi-narasi keliru yang masih dalam koridor hipotesis sudah dianggap sebagai sajian ilmiah oleh kelompok tersebut,” katanya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Kamis (6/1) kemarin.

Baca Juga :  Gubernur Papua minta OPD Teknis Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan TMC 

Gubernur meminta maaf apabila dalam penyampaian beberapa pidato ataupun sambutannya di sejumlah acara terlihat terbata-bata dan tidak lancar, namun daya kritis dan manajemen kepemimpinan yang beliau miliki masih teramat tebal dan kaya.

“Beliau, menyampaikan agar masyarakat adat yang ada di seluruh tanah Papua untuk tidak terpecah oleh agenda-agenda yang bertendensi adu domba. Gubernur mengajak kepada seluruh tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang ada di Papua untuk menjaga perdamaian dan ketentraman,” tambahnya.(ana/gin)

JAYAPURA – Gubernur Lukas Enembe  melalui Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, meminta kepada sejumlah tokoh yang mendesaknya untuk mundur ataupun digantikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat agar lebih dulu memperkaya diri atas informasi yang saling terkait dan dapat menjaga kebersamaan dalam kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Menurutnya kebersamaan dan kedamaian selama ini sudah tertata rapi di Papua hendaknya tidak terpecah hanya karena perbedaan pendapat yang seharusnya tidak dipersoalkan lagi.

“Kondisi fisik Gubernur dari otoritas resmi ataupun yang berwenang. Gubernur menyayangkan narasi-narasi keliru yang masih dalam koridor hipotesis sudah dianggap sebagai sajian ilmiah oleh kelompok tersebut,” katanya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Kamis (6/1) kemarin.

Baca Juga :  Deklarasi Kampanye Damai, Empat Paslon  Diingatkan Kendalikan Massa Pendukung

Gubernur meminta maaf apabila dalam penyampaian beberapa pidato ataupun sambutannya di sejumlah acara terlihat terbata-bata dan tidak lancar, namun daya kritis dan manajemen kepemimpinan yang beliau miliki masih teramat tebal dan kaya.

“Beliau, menyampaikan agar masyarakat adat yang ada di seluruh tanah Papua untuk tidak terpecah oleh agenda-agenda yang bertendensi adu domba. Gubernur mengajak kepada seluruh tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang ada di Papua untuk menjaga perdamaian dan ketentraman,” tambahnya.(ana/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya