Sunday, May 5, 2024
25.7 C
Jayapura

Soal Papan Proyek, Kontraktor Dinilai Keras Kepala

SENTANI-Kepala BPBD Kabupaten Jayapura, Jhonson Nainggolan mengaku sudah berulang kali mengingatkan kepada pekerja proyek rehabilitasi pascca bencana di Kabupaten Jayapura supaya  melengkapi informasi pada papan informasi pekerjaan proyek tersebut. Namun peringatan yang sudah disampaikan pihaknya itu masih belum ditindaklanjuti oleh pihak ketiga selaku pelaksana kerja dari proyek rehabilitasi itu.

“Sudah disampaikan soal papan informasi itu, supaya mereka lengkapi, tapi kontraktor ini sedikit keras kepala juga,” kata Jhonson Nainggolan saat dikonfirmasi media ini di Kantor BPBD Kabupaten Jayapura, Kamis (20/5). 

Bahkan kata dia, peringatan itu tidak saja disampaikan secara lisan, tapi juga sudah dilakukan secara tertulis. Hal ini supaya mereka bisa melaksanakan perintah untuk melengkapi papan informasi itu. 

Baca Juga :  Aksi Protes Warnai Penertiban PKL

“Sebelum saya sudah sampaikan teguran secara lisan , karena tidak ditindaklanjuti kita sampaikan secara tertulis,” jelasnya sembari memperlihatkan salinan permintaan secara tertulis kepada pihak ketiga itu.  

Dalam surat yang dikirim pihaknya kepada pelaksana kerja, ada beberapa poin yang ditegaskan, mulai dari nama kegiatan, nomor tanggal kontrak, nama pelaksana, nama konsultan perusahaan perencana, nama konsultan perusahaan pengawas, waktu pelaksanaan, nilai kontrak dan sumber dana dan tahun anggaran. 

“Seharusnya di papan informasi kegiatan itu harus memuat hal-hal itu,” katanya. 

Dia menegaskan, jika nanti seetelah peringatan berikutnya pihak pelaksana masih tidak melakukanknya, pihaknya akan meminta pihak pejabat pembuat Komitmen (PPK) supaya mencetak atau membuat papan informasi yang sesuai dengan aturannya. 

Baca Juga :  Dapat Dukungan APBN, Sejumlah Infrastruktur Siap Dikerjakan

Diapun sangat menyayangkan pihak penyelenggara yang tidak mau tahu dengan hal itu. Padahal, ini sudah sering disoroti oleh masyarakat termasuk DPRD di Kabupaten Jayapura. Hal ini juga penting agar penggunaan dana tersebut benar-benar transparan. (roy/tho) 

SENTANI-Kepala BPBD Kabupaten Jayapura, Jhonson Nainggolan mengaku sudah berulang kali mengingatkan kepada pekerja proyek rehabilitasi pascca bencana di Kabupaten Jayapura supaya  melengkapi informasi pada papan informasi pekerjaan proyek tersebut. Namun peringatan yang sudah disampaikan pihaknya itu masih belum ditindaklanjuti oleh pihak ketiga selaku pelaksana kerja dari proyek rehabilitasi itu.

“Sudah disampaikan soal papan informasi itu, supaya mereka lengkapi, tapi kontraktor ini sedikit keras kepala juga,” kata Jhonson Nainggolan saat dikonfirmasi media ini di Kantor BPBD Kabupaten Jayapura, Kamis (20/5). 

Bahkan kata dia, peringatan itu tidak saja disampaikan secara lisan, tapi juga sudah dilakukan secara tertulis. Hal ini supaya mereka bisa melaksanakan perintah untuk melengkapi papan informasi itu. 

Baca Juga :  Meski Dikarantina, Sejumlah Anak-anak Tetap Berolahraga

“Sebelum saya sudah sampaikan teguran secara lisan , karena tidak ditindaklanjuti kita sampaikan secara tertulis,” jelasnya sembari memperlihatkan salinan permintaan secara tertulis kepada pihak ketiga itu.  

Dalam surat yang dikirim pihaknya kepada pelaksana kerja, ada beberapa poin yang ditegaskan, mulai dari nama kegiatan, nomor tanggal kontrak, nama pelaksana, nama konsultan perusahaan perencana, nama konsultan perusahaan pengawas, waktu pelaksanaan, nilai kontrak dan sumber dana dan tahun anggaran. 

“Seharusnya di papan informasi kegiatan itu harus memuat hal-hal itu,” katanya. 

Dia menegaskan, jika nanti seetelah peringatan berikutnya pihak pelaksana masih tidak melakukanknya, pihaknya akan meminta pihak pejabat pembuat Komitmen (PPK) supaya mencetak atau membuat papan informasi yang sesuai dengan aturannya. 

Baca Juga :  Usul Pemberhentian Ketua DPRD Kab. Jayapura, DPRD Gelar Rapat Paripurna

Diapun sangat menyayangkan pihak penyelenggara yang tidak mau tahu dengan hal itu. Padahal, ini sudah sering disoroti oleh masyarakat termasuk DPRD di Kabupaten Jayapura. Hal ini juga penting agar penggunaan dana tersebut benar-benar transparan. (roy/tho) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya