
Dari Peringatan HUT ke-16 Kabupaten Keerom
KEEROM –Kabupaten Keerom genap berusia 16 tahun. Puncak peringatan ditandai dengan ibadah syukur di Halaman Kantor Bupati Keerom, Jumat (12/4). Seluruh Muspida, Tokoh Adat, Perempuan dan Pemuda serta masyarakat umum menghadiri acara perayaan ulang tahun mengangkat tema pembangunan pemberdayaan ekonomi masyarakat ramah lingkungan.
Bupati Keerom, Muh. Markum mengungkapkan bahwa di usia yang masih muda ini, Pemkab Keerom sedang berupaya melakukan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Hingga saat ini menurut catatan Badan Pusat Statisitik capaian rasio penduduk yang telah bekerja di Kabupaten Keerom mencapai 96,13% dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,6% per tahun.
Sedangkan di bidang pendidikan, kinerja sangat baik seiring kesadaran masyarakat terhadap dunia pendidikan cukup baik, hal ini dapat diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 64,25 % di tahun 2016 mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2017 sebesar 64,87 %.
Namun disisi lainnya, tambah Bupati, masih ada kekurangan yang dialami Kabupaten Keerom dalam proses pembangunan sejak berdiri tahun 2003. Dari data yang ada, pembangunan jembatan dan jalan yang ada belum menjangkau semua distrik, 45 % rumah tangga belum memiliki rumah sederhana sehat (rumah layak huni), sekitar 45 % kampung belum terjangkau sinyal telepon seluler, dan kebutuhan air bersih belum terjangkau oleh smeua penduduk.
“Kondisi ini perlu kita sikapi dengan bijaksana, belum saatnya kita berpuas diri akan capaian yang telah kita raih, namun ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berupaya memberikan yang terbaik bagi kemajuan dan kemandirian Kabupaten Keerom dalam tujuannya mewujudkan jati diri masyarakat Keerom sebagai beranda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutur Bupati mengingatkan jajarannya masih terdapat pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan.
Bupati Markum juga berharap penataan lingkungan mendapat perhatian dari semua kalangan, sehingga pencegahan musibah banjir dan kerusakan lingkungan dapat dihindari dicegah sedini mungkin.
“Masalah ligkungan adalah tanggungjawab kita bersama. Untuk itu saya berharap bukan kalangan usaha saja, tapi kita semua yang hidup di atas tanah ini untuk memperhatikan kebersihan lingkungan, mulai dari pekarangan kita sendiri,” papar Bupati Markum. (oel/tri)