
MERAUKE- Bupati Merauke Frederikus Gebze memberikan apresiasi atas pelaksanaan Pilkada di Merauke yang berjalan aman dan lancar. “Kami memberikan apresiasi kepada penyelenggara baik KPU dan Bawaslu serta masyarakat yang bisa melaksanakan ini dengan baik, yang kami tahu dengan protokoler Covid-19 sulit tapi harus dilaksanakan dan syukur kepada Tuhan bisa berjalan dengan baik,’’ katanya.
Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada pimpinan TNI dan Polri yang ada di Merauke karena Pilkada dapat dilaksanakan dengan aman dan tenang. “Pertanda bahwa pemahaman atau edukasi politik dan juga bagaimana menjalankan demokrasi yang benar, jujur dan adil terukur, terpercaya dan transparan semakin hari menunjukkan kecerdasan Animha di negeri ini,” katanya.
Bupati Frederikus Gebze juga menyampaikan proviciat dan selamat kepada para calon bupati dan wakil bupati yang sudah mengikuti proses ini dengan baik. Yang paling membanggakan, kata bupati Frederikus Gebze adalah karena Pilkada ini digelar dengan penuh rasa tangunggjawab dan menghasilkan pemimpin dimana rakyat memilih dengan menggunakan hati yang baik, bersih dan benar-benar jauh dari tekanan untuk meraih sebuah harapan demokrasi yang baik untuk Kabupaten Merauke.
Ketua KPU Kabupaten Merauke Theresia Mahuze, SH, mengungkapkan bahwa sebagai penyelenggara, pihaknya dari KPU telah melaksanakan tahapan demi tahapan kepala daerah (Pilkada) 2020. Mulai dari tahapan awal sampai tahapan perhitungan suara. ‘’Kita patut berbangga dan bersyukur, karena pada pemilihan bupati dan wakil bupati Merauke tahun 2020 ini dapat kita laksanakan tepat waktu, sesuai dengan tahapan, jadwal dan program,’’ tandasnya.
Karena menurut Theresia Mahuze, ada beberapa kabupaten di Papua yang harus menyelenggara pemungutan suara ulang (PSU). Selain itu, satu kabupaten yang harus melaksanakan Pemilihan Suara Susulan (PSS). ‘’Puji Syukur, untuk kita Kabupaten Merauke, tidak PSU maupun PSS,’’ tandasnya.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan semata-mata karena keberhasilan pihak penyelenggara dalam hal ini KPU Merauke, tapi semua bisa berjalan aman, lancar, tertib dan kondusif. “Itu karena kita semua yang ada di dalam ruangan ini,” teragnya.
Theresia Mahuze mengaku pelaksanaan Pilkada tahun ini sangat berat. Pasalnya, tidak hanya memastikan proses Pilkada tersebut berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan masyarakat menggunakan hak pilihnya namun bagaimana melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19. Sehingga dalam pelaksanaan Pilkada ini penerapan protokol kesehatan dipastikan benar-benar dilaksanakan pada saat pemungutan suara sampai pleno rekapitulasi suara tersebut.
Theresia Mahuze menambahkan, setelah rekapitulasi tingkat kabupaten ini, maka selama 3 hari diberi kesempatan kepada Paslon jika mengajukan keberatan ke MK. Sementara 2 hari menunggu registrasi dari MK. Jika selama 5 hari tersebut tidak ada gugatan ke MK, maka pihaknya akan segera melakukan penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilh tahun 2020. (ulo/tri)