Resmikan Patung Yesus di Pulau Habee
MERAUKE- Kendati belum ditetapkan sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Merauke terpilih tahun 2020, namun berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Kabupatern Merauke, pasangan Romanus Mbaraka-Riduwan memenangkan Pilkada tersebut.
Terkait dengan itu, kepada wartawan seusai mengikuti pembukaan rekapitulasi tingkat Kabupaten, Romanus Mbaraka dan calon wakilnya Riduwan menyampaikan terima kasih dan syukur kepada Tuhan, karena menurutnya berdasarkan hasil sementara yang ada menurut ukuran logika manusia tidak mungkin menang di hampir seluruh TPS.
“Hanya karena kuasa Tuhan yang bisa seperti itu. Satu kata saja, mengucap syukur kepada Tuhan,’’ tandasnya.
Romanus Mbaraka mengungkapkan bahwa dengan amanat yang diberikan Tuhan ini harus disertai dengan harus kerja keras untuk membangun negeri ini. “Bangun negeri ini, tidak butuh omong. Bangun negeri ini butuh action pelayanan kepada rakyat,’ katanya.
Romanus menilai dengan melihat struktur APBD yang ada sangat disayangkan karena keberpihakan kepada rakyat itu kecil sekali. “Semoga Tuhan Yesus sesuai dengan agama saya Katolik, menuntun saya untuk berbakti dan juga Haji Riduwan berbakti untuk negeri ini. Harus kita lakukan yang terbaik,’’ terangnya.
Semalam, lanjut dia, dirinya sudah bicara dengan sejumlah pejabat di Jakarta diantaranya dengan Kabulog untuk bagaimana bicara tentang beras Merauke. “Juga teman-teman dari APBN untuk infrastruktur sudah mulai berbicara dengan saya. Dan kewenangan tentang penanganan jalan infrastruktur baik jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten serta jalan strategis nasional yang harus ditangani,” terangnya.
Dikatakan, setelah pleno ini maka masih akan menunggu 5 hari kedepan. Jika tidak ada gugatan ke MK, maka KPU akan melakukan penetapan selanjutnya menunggu pelantikan. “Satu kata saja, syukur kepada Tuhan atas kepercayaan yang Tuhan berikan kepada saya,’’ jelasnya.
Dikatakan, salah satu nazar yang ia harus segera tunaikan adalah peresmian Patung Tuhan Yesus di Pulau Habee. Patung ini sendiri dibangun di jaman Romanus Mbaraka pada periode sebelumnya, namun selama bupati Frederikus Gebze, tidak memasukan agenda untuk peresmian. ‘’Tahun 2021 saya siapkan untuk peresmian Pulau Habee. Saya mau coba buka obyek wisata Merauke untuk dunia,’’ terangnya.
Sementara soal beras , menurut dia secara pelan-pelan dibeli dengan menampung beras dari petani. Saat ini, kata dia, sudah sekitar 500 ton yang dibeli dari petani. ‘’Karena kita omong ini berdasarkan apa yang bisa kita buat. Bukan omong tapi tidak bisa buat. Jadi semua orang di Merauke ini jangan hanya jadi tukang protes atau kritik tapi mari kita kerja dan kerja sama. Karena tidak mungkin satu Merauke ini dibangun sendiri tapi harus kerja sama,’’ tandasnya. (ulo/tri)