Korban Diperkirakan Terjepit Kayu atau Tertimbun Tanah
MERAUKE – Upaya yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan terhadap Hani Sukmawati, bocah perempuan 4 tahun yang hilang tenggelam di Kali Mandom, Distrik Ulilin, Kabupatenn Merauke, hingga hari keenam, belum membuahkan hasil.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Darmawan dihubungi media ini, mengungkapkan, bahwa dihari keenam pencarian terus dilakukan. Namun sampai kemarin belum membuahkan hasil. “Pencarian terus kita lakukan dengan penyisir sungai Mandom,” katanya.
Hanya saja diakui bahwa kendala yang dihadapi tim adalah banyaknya pohon tumbang di pinggir kali yang menyebabkan pergerakan dari perahu yang digunakan sedikit terhambat. “Persoalannya karena banyak kayu tumbang di pinggir kali. Itu yang buat sedikit terhambat,” katanya.
Korban sendiri belum diketahui apakah terjepit dengan kayu yang ada di pinggir kali tersebut atau tertimbun tanah di TKP. Karena alat berat melakukan penggalian sebagian tanah saat mencari mobil Avanza yang terjun bebas ke sungai saat melewati jembatan tersebut pada 9 Desember 2020 llau sekitar pukul 08.10 WIT.
Darmawan menyebutkan, bahwa sesuai aturan Basarnas, maka pencarian akan berlangsung 7 hari sejak Tim SAR Gabungan diturunkan untuk melakukan pencarian. Sebagaimana diketahui, kasus kecelakaan iini terjadi saat pasangan suami istri Rodi (34 tahun) dan Hani Nurhayati (29) sedang dalam perjalanan dengan tujuan Alfasera. Namun saat melewati jembatan Kali Mandom, mobil terperosok ke dalam Kali.
Rodi dan Hani berhasil selamat keluar dari mobil yang jatuh ke sungai itu, namun anak mereka Hani Sukmawati (4) hilang. Begitu juga saat mobil berhasil dievakuasi ke darat, bocah tersebut tidak lagi ditemukan dalam mobil. (ulo/tri)
MERAUKE – Upaya yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan terhadap Hani Sukmawati, bocah perempuan 4 tahun yang hilang tenggelam di Kali Mandom, Distrik Ulilin, Kabupatenn Merauke, hingga hari keenam, belum membuahkan hasil.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Darmawan dihubungi media ini, mengungkapkan, bahwa dihari keenam pencarian terus dilakukan. Namun sampai kemarin belum membuahkan hasil. “Pencarian terus kita lakukan dengan penyisir sungai Mandom,” katanya.
Hanya saja diakui bahwa kendala yang dihadapi tim adalah banyaknya pohon tumbang di pinggir kali yang menyebabkan pergerakan dari perahu yang digunakan sedikit terhambat. “Persoalannya karena banyak kayu tumbang di pinggir kali. Itu yang buat sedikit terhambat,” katanya.
Korban sendiri belum diketahui apakah terjepit dengan kayu yang ada di pinggir kali tersebut atau tertimbun tanah di TKP. Karena alat berat melakukan penggalian sebagian tanah saat mencari mobil Avanza yang terjun bebas ke sungai saat melewati jembatan tersebut pada 9 Desember 2020 llau sekitar pukul 08.10 WIT.
Darmawan menyebutkan, bahwa sesuai aturan Basarnas, maka pencarian akan berlangsung 7 hari sejak Tim SAR Gabungan diturunkan untuk melakukan pencarian. Sebagaimana diketahui, kasus kecelakaan iini terjadi saat pasangan suami istri Rodi (34 tahun) dan Hani Nurhayati (29) sedang dalam perjalanan dengan tujuan Alfasera. Namun saat melewati jembatan Kali Mandom, mobil terperosok ke dalam Kali.
Rodi dan Hani berhasil selamat keluar dari mobil yang jatuh ke sungai itu, namun anak mereka Hani Sukmawati (4) hilang. Begitu juga saat mobil berhasil dievakuasi ke darat, bocah tersebut tidak lagi ditemukan dalam mobil. (ulo/tri)