Wednesday, April 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Terapkan Prokes Secara Ketat, Tak Ada Kluster Pilkada 

HITUNG SUARA: Petugas di salah satu TPS di Kabupaten Merauke saat melakukan penghitungan suara usai pencoblosan, Rabu (9/12). (FOTO: Sulo/Cepos )

Terapkan Prokes Secara Ketat, Tak Ada Kluster Pilkada  

MERAUKE-  Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Merauke  yang berlangsung 9 Desember lalu  menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Di setiap TPS, telah disediakan  tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu. Bagi setiap pemilih yang  datang, sebelum masuk ke  TPS  terlebih dahulu mencuci tangan. 

  Di tempat  cuci tangan tersebut juga disediakan  tissu  untuk mengeringkan tangan. Selanjutnya, petugas memberikan 2 sarung tangan plastik  untuk di pasang oleh setiap pemilih. Setelah itu, kemudian dilakukan ukur suhu. Bagi yang  suhunya dibawah 37 derajat celsius, selanjutnya  masuk ke dalam TPS  untuk absen   kemudian  mengambil surat  suara untuk dicoblos. 

   Setelah  nyoblos, kemudian memasukan surat suara tersebut ke dalam kotak suara yang disediakan, lalu ditetes tinta pada salah satu  jarinya oleh petugas.  Ketua KPU Kabupaten Merauke Theresia  Mahuze mengungkapkan bahwa  pada pelaksanaan Pilkada ini, seluruh  TPS telah menerapkan protokol kesehatan. Bagaimana dengan orang sakit  maupun  yang terpapar dengan Covid di  RSUD Merauke?  Theresia Mahuze menjelaskan bahwa bagi  orang yang sementara menjalani perawatan di RSUD Merauke, pihaknya  juga memberikan kesempatan  kepada para pasien yang memang terdaftar dalam DPT  untuk memilih.

Baca Juga :  Seorang Penumpang Hilang Jatuh dari Long Boat

  “Ada satu TPS  terdekat yang datang di RSUD Merauke  untuk melayani  para pemilih yang sednag di rawat di RSUD Merauke,’’ katanya. 

   Namun   khusus untuk pasien  Covid-19  yang sedang dirawat baik di RSUD Merauke maupun  di hotel Asmat maupun Hotel Akat,  oleh pihak  RSUD Merauke tidak memperkenankan untuk  melakukan pencoblosan karena dinilai terlalu beresiko. ‘’Dari pihak  rumah sakit tidak memperkenankan karena  dinilai beresiko. Kami memang sudah menyiapkan surat suara bagi mereka, sehingga yang bisa  menggunakan hak pilihnya adalah pasien umum yang rawat inap. Itu jumlahnya ada sekitar 35 orang,’’ tandasnya. 

     Sementara itu, Plt Kepala  Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke  yang juga juru bicara Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita  mengungkapkan  bahwa  hingga saat ini  belum  ditemukan adanya  warga yang terpapar  Covid dari pemungutan suara  Pilkada. 

Baca Juga :  Bansos bagi Warga Perbatasan Tak Kunjung Terealisasi

  “Mudah-mudahan tidak terjadi ya, karena kemarin  kita lihat  semua pemilih saat  di TPS  menerapkan protokoler kesehatan,’’ kata  Neville Muskita ketika dihubungi Cenderawasih Pos. (ulo/tri)   

HITUNG SUARA: Petugas di salah satu TPS di Kabupaten Merauke saat melakukan penghitungan suara usai pencoblosan, Rabu (9/12). (FOTO: Sulo/Cepos )

Terapkan Prokes Secara Ketat, Tak Ada Kluster Pilkada  

MERAUKE-  Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Merauke  yang berlangsung 9 Desember lalu  menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Di setiap TPS, telah disediakan  tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu. Bagi setiap pemilih yang  datang, sebelum masuk ke  TPS  terlebih dahulu mencuci tangan. 

  Di tempat  cuci tangan tersebut juga disediakan  tissu  untuk mengeringkan tangan. Selanjutnya, petugas memberikan 2 sarung tangan plastik  untuk di pasang oleh setiap pemilih. Setelah itu, kemudian dilakukan ukur suhu. Bagi yang  suhunya dibawah 37 derajat celsius, selanjutnya  masuk ke dalam TPS  untuk absen   kemudian  mengambil surat  suara untuk dicoblos. 

   Setelah  nyoblos, kemudian memasukan surat suara tersebut ke dalam kotak suara yang disediakan, lalu ditetes tinta pada salah satu  jarinya oleh petugas.  Ketua KPU Kabupaten Merauke Theresia  Mahuze mengungkapkan bahwa  pada pelaksanaan Pilkada ini, seluruh  TPS telah menerapkan protokol kesehatan. Bagaimana dengan orang sakit  maupun  yang terpapar dengan Covid di  RSUD Merauke?  Theresia Mahuze menjelaskan bahwa bagi  orang yang sementara menjalani perawatan di RSUD Merauke, pihaknya  juga memberikan kesempatan  kepada para pasien yang memang terdaftar dalam DPT  untuk memilih.

Baca Juga :  Curi BBM PLN, Bapak dan Anak Dijebloskan Dalam Jeruji Besi 

  “Ada satu TPS  terdekat yang datang di RSUD Merauke  untuk melayani  para pemilih yang sednag di rawat di RSUD Merauke,’’ katanya. 

   Namun   khusus untuk pasien  Covid-19  yang sedang dirawat baik di RSUD Merauke maupun  di hotel Asmat maupun Hotel Akat,  oleh pihak  RSUD Merauke tidak memperkenankan untuk  melakukan pencoblosan karena dinilai terlalu beresiko. ‘’Dari pihak  rumah sakit tidak memperkenankan karena  dinilai beresiko. Kami memang sudah menyiapkan surat suara bagi mereka, sehingga yang bisa  menggunakan hak pilihnya adalah pasien umum yang rawat inap. Itu jumlahnya ada sekitar 35 orang,’’ tandasnya. 

     Sementara itu, Plt Kepala  Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke  yang juga juru bicara Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita  mengungkapkan  bahwa  hingga saat ini  belum  ditemukan adanya  warga yang terpapar  Covid dari pemungutan suara  Pilkada. 

Baca Juga :  Bandara Wamena Dibuka, Penerbangan Masih Dibatasi

  “Mudah-mudahan tidak terjadi ya, karena kemarin  kita lihat  semua pemilih saat  di TPS  menerapkan protokoler kesehatan,’’ kata  Neville Muskita ketika dihubungi Cenderawasih Pos. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya