
SENTANI-Warga di Kampung Hobong, Sentani, Kabupaten Jayapura masih mengungsi di sejumlah tempat penampungan sementara. Saat ini masyarakat yang mendiami Posko pengungsian mengalami persoalan kekurangan Bahan Bakar Minyak (BBM). Akibatnya, warga mengaku cukup sulit untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari di Posko pengungsian.
“Kekurangan kami di Posko pengungsian saat ini, seperti minyak tanah dan bensin,” kata Theresia salah satu warga saat ditemui Cendrawasih Pos, di Posko pengungsian Kampung Hobong, Selasa (9/4).
Dia mengatakan, selama menempati posko pengungsian, warga tidak lagi masak menggunakan kayu bakar. Praktis semuanya pakai minyak tanah. Sehingga kebutuhan minyak tanah saat ini sangat tinggi di posko pengungsian.
Sementara disatu sisi, distribusi minyak tanah sangat terbatas dan ini juga menjadi masalah. Untuk itu dia berharap agar masalah ini diperhatikan pemerintah. Selain itu, warga juga sangat membutuhkan bensin untuk bahan bakar sarana transportasi di danau. “Kami mau ke kota untuk urusan sesuatu sulit, karena BBM sulit,”ucapnya.
Dia mengatakan, warga kampung Hobong sudah berada di posko pengungsian sejak tiga pekan terakhir ini. Tinggal di posko pengungsian membuat mereka tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasanya. “Mau jala ikan semua peralatan banyak yang rusak bahkan banyak juga yang hilang. Makanya kita hanya bisa duduk seperti ini saja,” tandasnya.
Dia menambahkan, untuk bantuan logistik makanan dan lainnya yang dibutuhkan masyarakat sejauh ini lancar. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan bagi warga yang saat ini mengalami dampak dari bencana banjir.
Sementara itu Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si menegaskan pemerintah akan memperhatikan masalah tersebut dan lebih memperlancar distribusi BBM khususnya minyak tanah ke sejumlah posko pengungsian di sekitar Danau Sentani. Diakuinya, selama ini pemerintah daerah masih fokus untuk mendistribusikan logistik makanan dan juga pelayanan kesehatan di sejumlah posko yang ada di sekitar danau Sentani.
“Kekurangan minyak tanah ini akan kami perhatikan dan distribusinya akan lancar ke sejumlah posko di danau Sentani,” ungkap Bupati Mathius di Sentani. (roy/nat)